POV Aruna
"Ce- cerai?" Mas Denis perlahan bangkit, lalu kembali menatapku.
"Iya, Mas, kita cerai," jawabku dengan nada datar.
"Pengacaraku sudah mengurus semuanya, jadi kamu tidak perlu mengeluarkan uang. Aku sudah membawa bukti-bukti percobaan pembunuhan yang sudah kau lakukan ke pengadilan, dan hakim sudah mengabulkan gugatanku untuk membatalkan perjanjian pra nikah kita."
Aku menatap ke arah pria di depanku itu lagi.
"Sekarang semua keputusan ada di tanganmu. Bercerai dan menandatangani surat pembatalan perjanjian pra nikah kita, atau masuk penjara. Tapi ingat, aku tetap bisa menuntut pembatalan perjanjian itu, karena kamu sudah terlibat kriminal dimana aku sendiri sebagai istrimu, adalah korbannya."
Mas Denis tampak terdiam, entah apa yang dia pikirkan. Dia tentu berat memutuskannya, karena aku tahu benar dari awal yang dia incar adalah harta. Jika dia setuju berpisah dariku kali ini, dia tidak akan mendapatkan hak sedikitpun atas hartaku.
"Tanda tangani, Mas! Ceraikan dia!"
Kami