Braghh..!
"Pemuda tengik..! Beraninya kau mengacau di tempat judi ini..!!" seru sang Bandar, yang merasa marah dan keki, seraya menggebrak mejanya.
Sepasang matanya melotot pada si Pemuda, yang saat itu sedang makan kacang rebus, sambil minum tuak tak jauh dari meja judi dadunya.
Pasalnya adalah, Pemuda itu terus 'mengganggu' sang Bandar dalam aksi liciknya.
Disaat si Bandar hendak merubah letak dadu dalam tempurung, dengan menggetarkan tempurung itu menggunakan tenaga dalamnya.
Sebuah kulit kacang rebus selalu 'menetak' tepat di belakang lengannya, dan membuyarkan aliran tenaga dalamnya. Sehingga upayanya merubah posisi dadu di atas meja judi selalu gagal.
Nampak si Pemuda yang tak lain Sapta Pertala adanya itu. Dia hanya nyengir saja, seraya meneguk tabung tuaknya dengan santai.
Sapta memang senang mampir dan melihat keramaian, khususnya di rumah-rumah judi dan hiburan. Tanpa dia ikut bermain di dalamnya.
Bisa dikatakan dia menjadikan rumah judi dan hiburan itu, hanya sebaga