
Sang PENEMBUS Batas
☆ Dewasa ☆ Elang Prayoga sudah jadi yatim piatu sejak dia berusia 3 tahun. Saat kecelakaan tragis di lembah Cipanas yang merenggut nyawa kedua orangtuanya, dan hanya dia yang selamat.
Kejadian inilah yang mengharuskan Elang hidup di panti asuhan.
Dan 15 tahun kemudian, sebuah mimpi aneh pun mengubah hidup Elang. Saat tiga hari berturut-turut, Elang di datangi kakek buyutnya yang bernama Ki Sandaka.
Mendiang Ki Sandaka membuka sebuah rahasia ilmu turunan, yang sempat ditolak oleh almarhum kakek Elang dulu.
Dan setelah Elang menguasai ilmu turunan itu. Maka sebuah era Petualangan dalam hidup sang Elang pun dimulai.
Sebuah petualangan menembus batas, yang bahkan tak pernah dibayangkan Elang harus dijalani dalam hidupnya..!
Penuh intrik, pengkhianatan, pertarungan hidup mati, dan hasrat yang terlarang !
Menaklukkan banyak tokoh hitam dan meluluhkan tak sedikit hati kaum hawa.
Melangkah dengan hati berdarah di atas penyesalan. Hingga cinta sejatinya datang menyapa..!
Kuy ahh..!!
Read
Chapter: Bab 321. "Ampun Ayahanda Prabu. Rasanya telah lama Ratih tak mengetahui kehidupan di luar istana. Ini juga adalah kesempatan bagi Ratih. Untuk meluaskan pengalaman dan mengenal kondisi rakyat yang sebenarnya, di wilayah Kalpataru saat ini," sahut Ratih memperjelas keinginannya. "Baiklah Nanda Ratih, kuperintahkan kau mulai besok. Untuk ikut menemani Elang dalam pengembaraannya, mencari 5 Panglima Petaka..!" turun sudah titah dari sang Prabu, untuk putrinya Ratih Kencana. Dan Elang pun terlongong tak mampu berbuat apa-apa. Karena itu adalah perintah sang Prabu. Sesuatu yang tak mungkin ditolak atau dihindari Elang. Karena pasti akan menimbulkan 'gejolak' saat itu juga, jika dia mengemukakan penolakannya. "Baik Ayahanda Prabu. Ratih akan mengemban tugas itu sebaik-baiknya," ucap Ratih tegas, seraya memberi hormat dan mencium tangan sang Prabu. Lalu Ratih pun beranjak keluar meninggalkan istana dalem. Wajahnya nampak berseri, menuju kembali ke keputren. Ratih hendak mempersiapkan penyamaran
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Bab 320. "Hahh..?! Sungguh ajaib..! Benda itu bisa mengeluarkan cahaya dan gambar..!" seru sang Mahapatih, yang kembali menghampiri Elang. Dia kembali meminta ponsel di tangan Elang. "Kemarikan 'benda' itu Patih Basutama..!" seru sang Prabu penasaran. Basudewa segera menyerahkan benda itu pada sang Prabu. Walau sebenarnya dia juga masih penasaran, dengan benda bernama 'ponsel' itu. "Elang mendekatlah. Beritahu dan jelaskan padaku cara kerja 'benda' ini," ucap sang Prabu, namun matanya tetap tak bergeming dari 'ponsel' yang digenggamnya. "Baik Gusti Prabu," akhirnya Elang beranjak mendekat ke arah sang Prabu. Kali ini tak ada yang berani menghalanginya, karena memang atas perintah sang Prabu sendiri. Elang pun menjelaskan fungsi 'ponsel' sebagai alat komunikasi jarak jauh di masanya, serta garis besar penggunannya. Walau terbatas hanya keterangan saja, karena memang tak ada jaringan di masa itu. Namun Elang berhasil membuat sang Prabu dan seluruh orang, yang berada di istana saat itu terk
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Bab 319. “Ahh, pastinya kamu juga menguasai ilmu kanuragan dan kadigjayaan, seperti Ayahandamu ya adik Cendani,” ujar Elang memperkirakan. “Hanya sedikit bisa saja kok Mas Elang. O iya, apakah Mas Elang memang berasal dari alam masa depan seperti kata Eyang?” Cendani mulai mengeluarkan pertanyaan, yang mengganjal di hatinya. “Sepertinya begitu Adik Cendani. Masa-masa kerajaan sudah tak ada lagi di alamku berada. Tapi aku percaya pasti ada ‘makna’ dari Yang Maha Kuasa. Yang menyebabkan aku sampai di masa silam ini adik Cendani,” sahut Elang tenang. Diam-diam Elang memuji kecantikkan alami Cendani ini. 'Sungguh benar-benar seorang dara yang menarik, lembut, dan sopan penuh etika', pikir Elang. Elang tiba-tiba berdiri dari kursinya, dan menghadapkan dirinya ke arah gerbang masuk kediaman Ki Jagadnata. Karena dia mendengar beberapa langkah kaki mendekat, dari arah luar gapura pintu. Cendani pun menjadi kaget dengan sikap Elang. Namun beberapa saat kemudian dia pun menjadi maklum. Masuk beb
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Bab 318. "Ohh..! B-baik Eyang," Cendani terkejut dan gugup, mendengar teguran sang Eyang. Dia segera beranjak kembali ke dalam rumah, dengan wajah memerah tersipu malu. Sedangkan Elang hanya tersenyum ramah, seraya anggukkan kepalanya pada Cendani. Ya, tentu saja Cendani terpana, melihat seorang pemuda gagah namun berpakaian aneh dan tak lazim di masanya itu. 'Namanya Elang, tapi darimana asalnya? Kenapa pakaiannya sangat aneh begitu..? Tapi gagah juga dia', bathin Cendani seraya menuju ke bekas kamar ayahnya. "Elang ketahuilah. Lima murid dari Resi Mahapala yang kamu cari adalah Surapati berjuluk Panglima Badai, Kampala berjuluk Panglima Es, Bhasura berjuluk Panglima Api, Lamhot berjuluk Panglima Awan, serta Gardika yang berjuluk Panglima Surya," ujar Ki Jagadnata menjelaskan. "Baik Eyang. Elang akan mengingat nama dan julukkan mereka. Dan jika mereka tak mau mengatakan tujuan sebenarnya, dari Resi Mahapala masuk ke dimensi Elang. Maka Elang juga tak akan segan, untuk bersikap keras pad
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Bab 317. ‘Pemuda asing bedebah! Jika kau berani mencuri hati putri Ratih Kencana. Maka kau akan berhadapan denganku, Senopati Singayudha! Kau akan mati di tanah ini!’ bathin Senopati itu, mengancam Elang. ‘Ahh! Rupanya hanya gara-gara putri cantik bernama Ratih Kencana itu. Hehe’, bathin Elang terkekeh. Setelah mengetahui penyebab Senopati itu menatapnya dengan pandangan dingin, dan penuh kebencian itu. Ya, rupanya Senopati muda itu juga memperhatikan, saat putri Ratih Kencana beberapa kali mencuri pandang ke arah Elang. Selama pertemuan itu berlangsung. Dan tentu saja Senopati Singayudha bisa menilai. Bahwa tatapan penasaran dari putri jelita itu terhadap Elang, akan bisa berubah menjadi ‘suatu’ rasa yang berbeda. “Baiklah..! Kuputuskan sementara ini kita akan mengirimkan 10 telik sandi (mata-mata). Untuk memantau pergerakan 5 Panglima Petaka bawahan Resi Mahapala yang telah menyusup di ke 5 kerajaan bagian Kalpataru. Yaitu, kerajaan Dhaka, Pangkah, Shaba, Marapat, dan Galuga. Untuk pe
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: Bab 316. "Para Penasehat, Patih, dan juga para Senopati. Terbukti sudah kini ramalan Resi Salopa. Huru hara di tlatah Kalpataru telah dimulai. Tak lama lagi, menurut wangsit yang kuterima. Lautan darah akan menghempas bergelombang dari 5 kerajaan bagian, di bawah naungan kerajaan Kalpataru ini,” ujar sang Prabu, dengan hati masygul dan geram. “Sekarang aku meminta pendapat pada kalian semua. Apa yang harus kerajaan ini lakukan, dalam menghadapi kemelut yang sebentar lagi pasti terjadi ini?” tanya sang Prabu. Ruang paseban agung hening seketika, setelah mendengar pertanyaan Prabu Mahendra Wijaya. Mereka semua berusaha memeras akal, untuk menjawab pertanyaan sang Prabu. Para penasehat rata-rata berpikir seraya membelai jenggotnya, Maha Patih Basutama terlihat terpekur menatap lantai paseban, dengan mata bergerak-gerak. Sedangkan para Senopati terlihat menunduk, dengan jari tangan sesekali menggaruk pelan paha mereka. Lama tak ada suara jawaban terdengar, saat ... “Mohon maaf Gusti Prabu. K
Last Updated: 2025-04-29
Hasrat sang Konsultan Idaman
Bimo, seorang office boy yang kerap diremehkan, menyimpan kekuatan mistis warisan leluhurnya. Setelah bangkit dari keterpurukan, ia menjelma menjadi konsultan pribadi yang dicari banyak Wanita cantik dan kaya. Dengan kemampuan supranaturalnya, Bimo membantu para klien mengatasi berbagai masalah rumit, mulai dari asmara hingga gangguan makhluk halus. Namun, entah kenapa klien-klien wanitanya justru meminta ‘lebih’ darinya!
“Bimo, berikan aku bayi!”
“Bimo, jadikan aku Wanita seutuhnya!”
“Bimo! Tolong jadi suamiku!”
Namun dibalik itu semua. Tak ada yang tahu, jika ilmu leluhur Bimo ternyata juga mengandung sebuah kutukkan!
Sebuah kutukkan yang harus ditanggung oleh Bimo, hingga dia menemukan jodohnya!
Apa yang bisa Bimo lakukan untuk itu semua?!
Read
Chapter: Bab 174. "Aku datang Tuanku Bimo..!" suara berat bergema terdengar di belakang Bimo. "Siapa kau..?!" seru Bimo terkejut. Namun dia tetap fokus kerahkan daya bathinnya yang kini semakin kuat, untuk menahan desakkan daya magis Andrew cs. "Aku Brajangkala dan empat panglimaku, datang untuk membantu Tuan Bimo," sahut suara berat itu lagi. "Ahh..!" hanya seruan terkejut bingung saja yang keluar dari mulut Bimo. Dia sama sekali tak menduga, jika Brajangkala yang datang dengan membawa bala bantuan untuknya. Tadinya Bimo menyangka yang datang membantunya adalah Ki Sabdo, penasehat spiritual Hendra itu. Namun ternyata dia salah. 'Aneh..?! Atas dasar pertimbangan apa Brajangkala membantuku..?!' sentak bathin Bimo heran. Namun dia tak mau terlalu larut dlam kebingungannya itu. Karena Andrew cs kini terasa meningkatkan daya serang terhadapnya. "Ayo..! Maksimalkan penyaluran power kalian..! Rupanya si sialan itu juga memiliki pasukkan di belakangnya..!" seru murka Andrew, saat melihat sosok-sosok hal
Last Updated: 2025-04-24
Chapter: Bab 173. Blaph..! Blaph..! ... Blashp..!!! Dan mewujudlah puluhan sosok tak lumrah manusia, yang melayang di sisi kiri dan kanan Andrew. Kesemua sosok yang muncul itu memiliki tubuh layaknya manusia, namun memiliki sayap bak sayap kelelawar di punggungnya.Sementara hampir semua sosok itu, memiliki dua tanduk kecil di kepalanya. Hanya satu sosok saja yang memiliki satu tanduk di kepalanya, namun sosoknya nampak memiliki aura hitam yang paling pekat dibanding sosok-sosok lainnya. "Hahahaa..!!" "Hihihii..!!" Terdengar tawa bergema riuh rendah seperti dari kejauhan. Suara tawa riuh rendah bergema itu, seolah bukan datang dari alam nyata. "Akhirnya kau butuh juga dengan bantuan kami Tuan Andrew..!" seru bergema sosok bertanduk satu itu. "Terpaksa Gallant..! Karena yang kuhadapi nanti bukanlah musuh biasa..! Bersiaplah Gallant, dan juga kalian semua..!" seru Andrew menyahuti, sekaligus mengingatkan para sekutunya. Wrrrnngg...! Sebuah helikopter nampak mendekat ke arah lokasi Andrew cs dan K
Last Updated: 2025-04-17
Chapter: Bab 172. Sementara Andrew dan Lidya telah tiba di Hotel Mauli Sanayen. Andrew langsung mengarahkan dan membawa Lidya, menuju ke kamarnya yang terletak di lantai paling atas hotel itu. Setibanya di dalam kamarnya, Andrew langsung memberi garis darah ghaibnya. Dan dia langsung menerapkan ilmu'Tabir Wujud'nya pada sekeliling ruang tidur kamarnya. Ya, Andrew tak menyadari bahwa dia telah terlambat untuk itu. Karena Bimo telah melihat hotel tempatnya berada dalam lintasannya, tepat saat Andrew bergesekkan dengan Lidya di dalam mobil tadi. "Masuklah Ratuku sayang. Kita akan menjadikan malam ini penuh, bagi kita berdua," ucap lembut Andrew, mempersilahkan Lidya yang terpaku di sisinya. "Baik." Lidya berkata datar, seraya masuk ke dalam ruang tidur yang telah dipagari dengan ilmu 'Tabir Wujud' oleh Andrew itu. 'Hmm. Akan kusadarkan kau dari pengaruh hipnotisku, di tengah pemainan asmara kita nanti Lidya. Disaat kau sudah hanyut, dan tak bisa menolak lagi hunjaman asmaraku..! Hahahaa..!' bathin
Last Updated: 2025-04-16
Chapter: Bab 171. "Baik." Ya, Lidya bagai kerbau dicucuk hidungnya terhadap Andrew. Dengan hanya mengenakan baju tidurnya, Lidya melangkah keluar dari kamarnya. Andrew pun mengikuti di belakangnya. Sungguh keadaan rumah Lidya sangat mendukung aksi Andrew, karena Bi Inah sudah tenggelam dalam mimpi di kamarnya. Lidya langsung meraih kunci mobilnya yang tergeletak di meja ruang tengah. Lalu dia pun menuju ke garasi, dengan Andrew menjajari langkahnya. Klekh..! Lidya pun masuk ke dalam mobil bersama Andrew yang duduk di sebelahnya. "Kita ke Hotel Mauli Sanayen Lidya sayang," ujar lembut Andrew, dengan menahan gejolak hasratnya yang meledak-ledak terhadap gadis jelita itu. Ya, Lidya memang memiliki kecantikkan yang natural. Bahkan tanpa make up seperto saat itu pun, dia tetaplah segar menantang di mata pria sehat dan normal mana pun juga. Termasuk Andrew..! "Baik," sahut datar Lidya, dingin tanpa ekspresi. Brrmm..! Tin..! Tinn..! Security yang berjaga di posko samping gerbang pun bergegas membuka
Last Updated: 2025-04-15
Chapter: Bab 170. "Tanya Bos..! Berapa lama kami harus latihan dan siap kerja nantinya..?!" tanya seorang anggota lagi. "Itu sangat tergantung pada keseriusan, dan kemampuan kalian dalam menyerap ilmu yang kuberikan. Sepertinya waktu 2-4 bulan saja cukup untuk persiapan kalian bekerja. Asalkan kalian menjalani latihan dengan serius.Tinggalkan kebiasaan mabuk-mabukkan..! Karena itu hanya akan melemahkan kondisi dan stamina tubuh kalian..! Kalian mengerti..?!" kembali Bimo berkata lantang. "Hahh..?! Hanya 2 sampai 4 bulan saja..?!" "Siap Boss..!!!" "Yang penting dapat pekerjaan..! Kami siapp..!" Seruan-seruan gembira dan penuh harapan terdengar dari seluruh anggota. Karena sesungguhnya mereka semua juga telah berpikir, jika tak selamanya mereka akan hidup dari jalanan. Layaknya kebanyakkan orang, mereka juga ingin menjalani kehidupan yang wajar dan tenang di masa mendatang. Bekerja, menikah, dan memiliki keluarga..!Ya, tawaran Bimo bagaikan memberi 'jalan terang' bagi mereka untuk hidup lebih bai
Last Updated: 2025-04-14
Chapter: Bab 169. "Selamat datang semuanya..! Masuklah..!" seru Bimo tersenyum lebar, seraya menuruni teras rumahnya menyambut Denta cs. "Baik Bos Bimo..! Ayo kawan semua..! Kita masuk..! Parkir yang rapih dan teratur..! Hahaha..!" seru Denta tergelak senang. Dia berada paling depan di barisan gank motornya. "Siapp..!!!" "Malam Bos Bimo..!!!" Ngungg..! Ngenngg..! ... Ngunngg..!!! Dan berbondong-bondong barisan gank motor itu pun masuk ke halaman kediaman Bimo. Nampak tak kurang dari 75 unit motor meluncur masuk dan parkir berderet secara teratur, di halaman depan dan samping. Beruntung Bimo memiliki halaman yang cukup luas, untuk menampung semua kendaraan itu. Tutt.. Tuutt..!Ponsel Bimo berdering, 'Toko Ben;S Food memanggil'. Klikh..! "Ya. Apakah pesanan saya sudah berangkat..?" sapa Bimo. "Benar Tuan Bimo. Kami mengabarkan saat ini sedang di jalan, dan tak sampai 5 menit lagi akan tiba di tujuan." "Baik. Nanti langsung masuk saja, pagar sudah terbuka." "Baik Tuan Bimo." Klikh! "Silahkan
Last Updated: 2025-04-13
Sang KAISAR PRODEO
> Area 18 + < Dia memang hanyalah seorang security komplek. Namun membela kehormatan seorang ibu adalah harga mati bagi sosok Bara Satria!
‘Kau boleh menginjak, menghajar, bahkan membunuhku..! Tapi jangan kau hina Ibuku! Karena Ibu adalah cerita lain bagiku..!’
Kendati untuk itu dia harus membunuh seseorang. Hal yang berakibat vonis 7 tahun penjara baginya. Tiada penyesalan atau ketakutan sedikitpun di hati dan wajah Bara.
Karena Bara takkan bergeming sejengkalpun dalam prinsip hidupnya!
Dan ...
Dari penjara inilah, jati diri seorang Bara Satria mulai terkuak dalam menjalani takdir-NYA.
Menapaki blok demi blok, area demi area, hingga merajai pertarungan antar raja wilayah lapas di negeri ini. Bahkan tingkat Internasional..!
Hal yang mengantarkan Bara pada singgasana berjuluk ‘Sang Kaisar Prodeo’..!
Penuh aksi, intrik, duel hidup mati, hasrat bergelora, asmara, dan misteri!
Kuyy acab...!
Read
Chapter: Bab 368. PESTA AKBARTaph..! Tak salah memang Bara menjuluki Brian sebagai sahabat tercepat setelah dirinya, dalam hal ilmu meringankan tubuh. Bara pun terselamatkan dan langsung di bawa oleh Brian, ke tempat agak jauh dari arena pertarungan. Para sahabat pun berlesatan cepat menghampiri Brian, untuk melihat kondisi Bara yang masih tak sadarkan diri. Gatot langsung menotok beberapa titik di tubuh Bara. Untuk mempercepat dan memperlancar sirkulasi darah dan energi di tubuh Bara. Akhirnya, para sahabat memutuskan untuk meninggalkan area pertarungan final malam itu. Mereka pun berniat kembali ke kediaman Joseph, yang saat itu masih setia menanti mereka. Tampak wajah Joseph pucat pasi dilanda ketakutan, akibat merasakan kondisi alam yang tadi bagaikan hendak kiamat. Namun rasa cemasnya atas keselamatan Bara cs, membuatnya tetap bertahan menanti di posisinya. Sungguh orang yang tabah dan setia kawan si Joseph ini. Dimas dan Leonard memutuskan ikut ke rumah Joseph, setelah mereka melihat kond
Last Updated: 2025-01-25
Chapter: Bab 367. SAVANA BERGUNCANGLengkap sudah tiga elemen langit, es, dan bumi menyatu..! Dalam satu badai gelombang power raksasa di sekitar Bara.Semua orang yang berada di sekitar arena pertarungan itu, mereka langsung bergerak secepat mungkin. Untuk menjauh dari lokasi pertarungan, yang bagaikan sedang dilanda kiamat itu. Bahkan dua helikopter yang tersisa di udara, mereka hanya bisa mengambil gambar itu dari jarak yang sangat jauh. Tentu saja mereka bergidik ngeri, setelah melihat dua helikopter rekan mereka yang sudah menjadi bangkai. Tanpa ada satu pun penumpangnya yang bisa selamat. Dengan saling menguatkan tekat. Keempat sosok lawan Bara secara bersamaan bergerak, menyerang dan menerjang..! "Hiyaahh...!! Haaurmmsh.!! Hiyaathh..!! Huuppsh..!!" Keempat sosok itu serentak melesatkan pukulan andalan mereka ke arah Bara. BLANNGGGKSHHZTT...!!!! Sebuah gelombang besar bak bola energi raksasa pun melesat deras ke arah Bara. Gelombang energi yang tercipta dari 4 serangan lawannya tersebut, terdiri atas berb
Last Updated: 2025-01-25
Chapter: Bab 366. TIGA ELEMEN MENYATU"Tembak..!" seru Dimas, saat dia melihat para sniper penyelenggara mulai menarget ke arah Bara. Splazth..! Splatsh..! ... Splatzh..! Dengan serentak para sniper Pasukan Super Level segera melesatkan pelurunya. Clakh..! Clakhs..! Clapsh..! Claksh..! ... Clakgssh..! Dan seluruh sniper pihak penyelenggara pun terhentak tewas, dengan kepala berlubang.! Karena memang mereka sudah dalam target para sniper Pasukan Super Level sejak tadi. Seth..! Sethh..! Sethh..! Sang Jendral, Freedy, dan Pandu, yang melihat Hong Chen sudah bergerak menyerang Bara. Akhirnya mereka semua pun ikut melesat, hendak menyerang Bara. Para sahabat yang melesat juga telah bersiap dengan ilmu pamungkas mereka masing-masing. Ajian 'Sayap Pembelah Langit' disiapkan oleh Brian, ajian 'Tendangan Halilintar Semesta' disiapkan Sandi, Gatot siagakan 'Jari Singa Neraka'nya, dan David juga telah menyiapkan ilmu 'Tapak Budha Mengguncang Langit' miliknya. Seth..! Sett..! Dimas dan Leonard juga tak mau ketinggalan, mere
Last Updated: 2025-01-24
Chapter: Bab 365. AMBYAR PAMUNGKASLangit bagai terbelah, saat menyambar sebuah kilatan halilintar bercahaya keemasan ke arah tangan Chen Sang yang teracung. Dan nampaklah kini, betapa tangan kanan Chen Sang di selimuti cahaya keemasan yang berkeredepan menyilaukan. Sebuah cambuk dengan 3 lidah petir berkilat-kilat, dengan mengeluarkan bunyi tegangan listrik yang mengerikkan di udara. Krrtzzh...! Krttzzkh..!! Krrttzzsk..!!Bara melirik ke arah timer, yang menunjukkan pertarungan sudah berada di menit ke 21. 'Hmm. Apa boleh buat, ini terpaksa', bathin Bara resah. "KALIAN SEMUA YANG DI BAWAH..! MENYINGKIRLAH LEBIH JAUH..!!" seru Bara memperingatkan, dengan lambaran tenaga dalamnya, pada semua orang yang berada di sekitar arena. Seketika semua orang di bawah pun bergerak menjauhi garis batas arena. Hati mereka semua sama berdebar. Ya, mereka semua sangat sadar, kiranya puncak pertarungan final telah tiba. Dan 'Pukulan Dua Naga' pamungkas Bara pun di siapkan tanpa ragu lagi. "Hyaarrghks...!!" Blaatzhs..!! Blaatzks
Last Updated: 2025-01-24
Chapter: Bab 364. DUEL DUA NAGA"Terimalah ini bedebah.!" Byaarshk..!! Chen Sang berseru keras, seraya kembali meledakkan energi dalam dirinya. Kini nampak sosoknya berubah di selubungi cahaya hitam pekat kemerahan. Inilah ilmu gabungan, antara power Naga Bumi dan ilmu 'Badai Bumi Neraka'..! Byaarshk..!!Bara juga meledakkan 'power' dalam dirinya. Seketika sosoknya berubah menjadi dua warna yang berbeda. Nampak sebagian sisik tubuhnya berwarna emas di kanannya, dan sisik putih cemerlang kebiruan di sebelah kirinya. Kedua matanya mencorong, dengan warna merah menyala dan biru berkilau. 'Ahh..! Penyelarasan dua Mustika Naga..!' seru bathin Chen Sang terkejut. Walau dia sudah mendengar dari gurunya, soal pemuda yang sanggup menyelaraskan dua power Mustika Naga ini. Namun tetap saja hatinya merasa tergetar. Melihat keindahan sekaligus kengerian 'power', di balik sosok Bara itu. Namun tentu saja Chen Sang juga sangat yakin, dengan 'power'nya sendiri. Segera Chen Sang menerapkan ilmu 'Badai Neraka Naga Bumi'nya.
Last Updated: 2025-01-24
Chapter: Bab 363. L E N Y A PSlaph..! Slaph..! Hampir bersamaan dan dengan kecepatan yang setara, Bara dan Chen Sang kini telah saling berhadapan di tengah arena pertarungan yang luas itu. Keduanya masih dalam posisi melayang tak menyentuh tanah. Keduanya nampak saling tatap dengan pandangan tajam, dalam jarak sekitar 15 meter. "Apakah kau yang membunuh kedua adik seperguruanku..?!" seru tajam Chen Sang. "Maaf, adik seperguruanmu yang mana..?" Bara balik bertanya tenang. Karena dia memang tak tahu, jika Cin Hai dan Han Jian adalah adik seperguruan dari Chen Sang. "Si Kipas Neraka dan si Naga Terbang..!" seru Chen sang geram bukan main, melihat ketenangan Bara. 'Seolah tak bersalah saja kau bangsat..!' seru hati Chen Sang murka. Nampak 4 buah helikopter dari pihak channel khusus telah terbang mengudara, di empat titik mereka dalam bentuk 'plus' di empat sisi arena. "Ohh..! Si Tukang Kipas dan si Pendek Kekar itu. Iya aku membunuhnya, karena mereka berbuat onar di negeriku," sahut Bara tersen
Last Updated: 2025-01-23
PENDEKAR Sabda JAGAD
Dengan satu seruan 'Sabda Jagad'!
Ruang dan waktu pun tergenggam... Gerak dan laku pun terdiam.. Hening tunaikan dendam!
Kisah perjalanan sosok Jalu Sajiwo, seorang anak yatim piatu yang menuntut keadilan atas nasib tragis yang menimpa keluarganya.
Sekte Rajawali Emas adalah sekte yang pernah jaya pada masanya, namun badai fitnah akibat rasa dengki dari sekte-sekte lainnya mengakibatkan keruntuhan dan pudarnya kejayaan sekte Rajawali Emas.
Dilecehkan, dihina, dinistakan, serta ditindas! Itulah nasib sekte Rajawali Emas saat ayah Jalu, Ki Respati menjadi ketua sekte Rajawali Emas yang ke 30.
Mampukah Jalu menuntut balas atas itu semua, membersihkan diri dari segala fitnah, serta mengangkat kembali sekte Rajawali Emas meraih puncak kejayaannya..?!
Ikutilah perjalanan penuh darah, ambisi, intrik, asmara, pengkhianatan, serta duel dahsyat para tokoh pendekar pamungkas pada jamannya ini!
Yuukkk..!
Read
Chapter: Bab 250. PENDEKAR RAMBUT EMAS"Ayo..! Pasang semua umbul dan panji yang masih belum terpasang..! Sebelum para tamu undangan berdatangan siang nanti!Jangan sampai kita di anggap tak siap merayakan hari berdirinya sekte Rajawali Emas yang keenam ini..!" seru Panji mengingatkan para anggota sekte Rajawali Emas, yang bertugas memasang umbul-umbul serta panji-panji sekte Rajawali Emas di sekitar markas.Umbul serta panji sekte Rajawali Emas itu bahkan dipasang hingga sepanjang pohon-pohon di tepi jalan, yang merupakan akses menuju ke markas sekte Rajawali Emas.Hingga saat tiba waktu menjelang siang. Para tamu undangan dari berbagai sekte, para pendekar non sekte, perwakilan ataupun pihak kerajaan dari tiga tlatah, bahkan hingga para tokoh sepuh dunia persilatan, telah mulai berdatangan memasuki markas sekte Rajawali Emas.Ya, siapa yang tak mengenal dan tak mendengar kebesaran nama serta sepak terjang para anggota sekte Rajawali Emas. Sekte yang menyandang nama harum di dunia persilatan, maupun di hati para penduduk T
Last Updated: 2024-11-22
Chapter: Bab 249. HEBOH DAN RASA BERSALAHBLAPH..!Seketika kilau cahaya putih cemerlang yang menyilaukan di atas area Padang Khayangan yang tak bertepi itu pun lenyap.Kini hanya ada warna keemasan pekat di area Padang Khayangan itu. Sunyi ... angin pun bagai tak berhembus saking tenangnya.Jalu ambil posisi bersila dengan sikap teratai, perlahan dia pejamkan kedua matanya. Tak lama Jalu pun tenggelam di alam keheningan yang tercipta. Pasrah ... Mandah ... dan Berserah.*** Dan kehebohan pun terjadi di Tlatah Klikamuka.Ya, semua orang di sana ribut dan panik mencari sosok Jalu, yang bagai hilang ditelan bumi. Mereka semua yakin Jalu bisa mengatasi dan melenyapkan Arya. Karena Arya sendiri tak pernah muncul kembali, setelah duelnya melawan Jalu.Selama 7(tujuh) hari lebih seluruh orang di Tlatah Klikamuka mencari keberadaan Jalu. Mereka menyusuri dengan kapal-kapal laut hingga jauh ke laut lepas, namun tetap saja sosok Jalu tak mereka lihat dan temukan.Pada akhirnya mereka semua menyimpulkan, bahwa Jalu telah mati sampyuh
Last Updated: 2024-11-21
Chapter: Bab 248. HUKUMAN SANG DEWASosok Eyang Sokatantra ambyar berkeping, terlabrak pukulan inti 'Poros Bumi Langit' milik Eyang Bardasena.Ya, bola emas berpusar milik Eyang Bardasena itu berhasil menerobos titik benturan pukulan dahsyatnya dengan pukulan milik Eyang Sokatantra.Akibatnya, dengan telak sekali bola emas yang berputar dahsyat itu menghantam dada Eyang Sokatantra. Sungguh dahsyat tak tertahankan memang power Eyang Bardasena saat itu. Kendati sesungguhnya power Eyang Sokatantra berada di atas tingkatan Eyang Barnawa dulu.Ya, keajaiban olah Pernafasan Bathara Bayu yang diperdalam Eyang Bardasena di bawah arahan Jalu, memang telah membuat peningkatan pesat pada powernya.Bahkan bisa dikatakan Eyang Bardasena kini telah memasuki ranah awal di tingkat Ksatria Semesta tingkat tak terbatas, ranah yang sama seperti halnya Jalu. Namun tentu saja power dan daya bathin Eyang Bardasena masih berada beberapa tingkat di bawah Jalu."Hukghs..!" sosok Eyang Bardasena terhuyung ke belakang, namun cepat dia kembali teg
Last Updated: 2024-11-21
Chapter: Bab 247. CAKRA SEMESTA DAN LENYAPWuunnggtzz..!!! Weerrsskh..!!Dengung membahana suara cakra emas yang memancarkan cahaya cemerlang terdengar. Cakra emas itu berputar menggila bukan main cepatnya.Seluruh badai angin yang berada di sekitar lokasi pertarungan itu, seketika ikut terhisap masuk dan menyatu dengan pusaran badai raksasa cakra tersebut. BADAS..!Sementara badai halilintar emas tak henti menghujani lokasi pertarungan Arya dan Jalu tersebut. Tengah laut, lokasi pertarungan dua tokoh muda tersakti di jamannya itu, seketika bagai berubah menjadi sebuah wilayah yang terkutuk. Mengerikkan..!Dan yang terdahsyat adalah terbentuknya pusaran laut mega raksasa, yang berpusat di bawah sosok Jalu melayang. Pusaran laut raksasa itu mencakup radius yang sangat luas, hingga menelan pusaran raksasa yang berada di bawah sosok Arya! Inilah kegilaan yang super gila..!"Ca-cakra Semesta..?! Ini Gila..!! Keparat kau Jalu..!!" Arya tersentak kaget dan gentar bukan main. Dia seketika teringat ucapan Maha Gurunya sang Penguasa Ke
Last Updated: 2024-11-21
Chapter: Bab 246. AKHIRNYA.."HUAAAHHH..HH..!!!"Teriakkan bergemuruh dari pasukkan perang tiga tlatah membahana badai di pantai Parican saat itu. Dan permukaan air laut di pantai Parican yang biasanya berwarna hijau kebiruan itu, kini telah berubah total menjadi merah darah..!Patih Karna bisa mengerti siasat panglima Indrakila, dengan tidak melabuhkan kapal di pelabuhan pantai Parican. Karena rawan untuk dipakai para pasukkan tlatah Bhineka, yang hendak melarikan diri nantinya.Sungguh siasat yang cukup mematikan langkah pihak musuh. Sebuah siasat yang hanya berarti dua pilihan untuk pihak musuh, tetap menyerang dan melawan, atau mati di negeri orang..!Sungguh sebuah kesalahan fatal dari siasat dan pemikiran Panglima Besar pasukkan Bhineka, Arya.Arya tak memperhitungkan, bahwa persatuan dan persahabatan tlatah Pallawa, Klikamuka, serta Ramayana semakin bertambah solid, setelah perang besar yang terjadi 5(lima) tahun yang lalu.Arya benar-benar kurang memperhitungkan hal yang sebenarnya sangat fatal itu.***
Last Updated: 2024-11-20
Chapter: Bab 245. SIASAT GILA SANG PANGLIMA"Bedebah kau Bardasena..! Bisakah sopan sedikit saat berbicara denganku! Simpan arakmu brengsek..!" seru marah Eyang Sokatantra.Ya, Eyang Sokatantra sangat keki dan merasa diremehkan oleh sikap Bardasena, yang berbicara dengannya sambil minum arak."Hmm. Sokatantra kita sudah sama sepuh, dan kita sudah sama tahu apa itu arti basa basi dan sikap munafik. Apa bedanya sikapku yang minum arak, dengan kata-kata makian kasarmu itu padaku! Hahahaa!" seru Eyang Bardasena tergelak, membalikkan teguran Eyang Sokatantra dengan sindirannya."Hmm. Baik Bardasena! Kita mulai saja pertarungan kita sekarang!" karuan Eyang Sokatantra bertambah keki, mendengar ucapan Eyang Bardasena yang dengan telak membalikkan teguran dengan sindiran tajamnya.Glk, glk, glk!"Baik Sokatantra! Sebaiknya kita juga bertarung agak ke tengah laut sana! Kasihan jika ada prajurit yang tewas karena pukulan kita yang meleset," ucap tegas Eyang Bardasena, menyambut tantangan Eyang Sokatantra.Slaph..!! Slaphh..!!Dua tokoh se
Last Updated: 2024-11-20