Aku bernapas lega ketika Satria tiba-tiba datang menjenguk Arum sebelum menjawab pertanyaan mantan istriku itu. Entah kenapa, ini pertama kalinya diriku bersyukur pria itu datang ditengah-tengah kami. Biasanya, dia datang di saat yang tidak tepat. Selalu menjadi penghalang usahaku untuk kembali mengambil hati Arum.
Sengaja aku keluar dari ruangan rawat Arum dengan alasan ingin ke kantor polisi mencari tahu perkembangan kasusnya. Sekaligus bertemu Erika dan mendesak dia agar cepat mengaku.
Baru sampai di kantor polisi tidak sengaja kulihat sesosok orang yang kukenal. Aku masih ingat dengan jelas kalau itu pacar Erika.
“Bukankah dia Andra? Pacar Erika? Sedang apa laki-laki itu di sana?” Andra berdiri di pinggir jalan lalu mengobrol bersama seseorang di dalam sebuah mobil mewah. Dapat kulihat pula laki-laki itu bukan orang sembarangan. Pria dengan setelan jas dan kacamata hitam membuka kaca mobilnya. Laki-laki yang sangat dingin dimataku.
Pacar Erika yang kutahu bernama Andra tersebut