Part 27
Butet paling antusias menyambut ibunya, dia nyuci piring, ngepel lantai. Ucok malah mau bikin tulisan di dinding pakai kertas berwarna. Tulisannya bahasa Inggris pula. "Well come home" begitu yang dia tulis di dinding.
Kucoba telepon Nia, katanya dia akan sampai setengah jam lagi. Aku lalu bercukur, kumis dan jenggot kucukur habis, Butet sudah mandi, Ucok juga sudah selesai buat hiasan di dinding.
Terdengar suara motor matic Nia, kami bertiga berdiri di pintu menyambut istriku. Begitu turun dari motor, Nia berjalan sambil merentangkan tangan, aku pun menyambutnya, akan tetapi bukan aku yang dipeluk, tapi Butet, lalu Ucok, sementara aku berdiri mematung dengan tangan masih merentang.
"Pelukan untuk Abang nanti malam," bisik Nia ke telingaku.
Setelah drama peluk dan tangis, lalu dilanjutkan dengan makan bersama, lauknya justru mie instan beserta sayur. Kami makan sambil bercanda.
"Mak, Ayah bilang terkoyak Obesitas, aku belum obesitas kan?" kata Butet pada ibunya.
"Belum, tapi