Istriku (Bukan) Lady Di
Part 3
PoV Parlin
Butet tak menceritakan tentang kami yang bertemu Rara, aku senang sekaligus sedih, senang karena terhindar dari amukan cemburu Nia, sedih karena harus berbohong pada istri. Padahal istriku sudah baik sekali, tak pernah berbohong padaku.
Cinta memang unik, termasuk cintaku, cintaku pada istri penuh, tapi cintaku pada Rara juga penuh, ah, alangkah rumitnya hati ini.
Hari itu ada tamu datang, seorang pria berwajah seperti orang Arab, tinggi besar dan brewokan.
"Apa benar ini rumah kepala desa?" tanyanya setelah turun dari mobil mewahnya. Saat itu aku lagi duduk di depan rumah, Nia-istriku sedang masak di belakang.
"Ya, benar, bapak siapa ya?" tanyaku kemudian.
"Saya Hermansyah, kemarin kami sudah janji bertemu Bu Niyet,"
Niyet? ini pasti teman lama istri, Niyet itu nama panggilannya waktu gadis, hanya orang-orang tertentu yang tahu itu, tapi ini seperti orang Arab.
Istriku lalu kupanggil, begitu dia muncul. ...
"Eh, makin mirip monyet saja k