Grace melangkah menuju pintu dengan langkah yang tampak tenang, meski jantungnya berdegup sedikit lebih cepat dari biasanya. Jemarinya menyapu lembut lipstik di sudut bibirnya yang sempat memudar karena terlalu sibuk di dapur. Ketika pintu dibuka, di sana berdiri Lucas, mengenakan kemeja hitam yang digulung hingga siku, rambutnya sedikit terlihat acak-acakan, dan senyuman tipis yang entah kenapa terasa mematikan.
“Wangi yang luar biasa. Kukira aku masuk ke restoran bintang lima,” kata Alex sambil masuk, lalu memeluk Vivian yang berdiri di belakang Grace. Dan, mencium keningnya.
“kalian ini, bisa tidak menghormati wanita jomblo, tega sekali kalian mengumbar kemesraan di depanku. Mau buat iri ya!”
Lucas mengangkat satu alis, matanya mengamati Grace dari ujung kaki hingga kepala. “Jadi selama ini dia menganggap dirinya masih lajang ya, masih ada hak untuk bersama orang lain!”
Lucas pun masuk, melepas sepatunya, lalu sempat berhenti sejenak di ruang tamu yang sudah ditata cantik. “Aku har