Aku genggam erat tangannya, aku ciumi leher dan telinganya. Angin malam dari pantai berhembus pada punggungku, tapi tubuh Mama Siska membuatku merasa hangat. Sebenarnya yang aku lakukan ini cukup berbahaya dan beresiko, takutnya tiba-tiba ada orang yang memergoki kita.
Tapi juga membuatku merasa tertantang, justru membuatku semakin bernafsu.
"Mau langsung apa mau pemanasan dulu sayang?" tanyaku.
"Terserah kamu aja, tapi sebaiknya langsung saja. Aku takut nanti ada orang, Mama tidak tenang." Mama Siska terlihat gelisah.
"Tenang saja, pasti aman. Kalau yang aku dengar, justru banyak yang berhubungan intim di pantai seperti ini. Yang penting, tetap aman."
Aku turun pada bagian buah dadanya, aku remas memutar lalu aku kenyot dengan kuat membuat Mama Siska bergelinjang. Aku mainkan lidahku pada pentilnya, aku gigit kecil dan kembali aku kenyot.
Selanjutnya aku turun lagi ke bawah, aku hirup dan aku jilat perutnya dan tubuhnya kembali menggelinjang. Kemudian menjalar ke bawah lagi, sampai