author-banner
Galaxybimasakti
Galaxybimasakti
Author

Novels by Galaxybimasakti

Tergoda Pesona Ibu Mertua

Tergoda Pesona Ibu Mertua

Raka (27) baru menikahi Tiara, wanita yang ia cintai. Saat Tiara dinas ke luar kota, Raka tinggal di rumah mertuanya untuk sementara. Di sana, ia mulai merasakan ketertarikan tak terduga pada Mama Siska, ibu tiri Tiara yang mempesona di usianya yang ke-42. Awalnya, hanya perhatian wajar seorang mertua, tetapi perlahan, tatapan, senyuman, dan sentuhan kecil mulai menggoyahkan batas. Apakah ini sekadar permainan seorang wanita kesepian, atau ada sesuatu yang lebih berbahaya di baliknya?
Read
Chapter: Bab 165. Aku harus berani
Kami bertiga menuju showroom mobil itu. Sarah dibonceng Reza, sementara aku mengendarai motor sendiri. Di perjalanan, saat berhenti di lampu merah, aku tiba-tiba melihat mobil yang sering digunakan Agus. Aku memberi isyarat pada Reza dan Sarah, menunjukkan mobil itu di depan kami. Begitu lampu hijau menyala, kami melaju, memutuskan untuk mengikuti mobil tersebut. Agar tidak ketahuan, kami menjaga jarak, bersembunyi di belakang mobil lain.Mobil itu akhirnya masuk ke halaman sebuah hotel. Kami berhenti di dekat pintu masuk, mengamati dari kejauhan.Sarah mengerutkan kening. “Kok ke hotel? Apa Justin bareng Liana?”Reza mengoreksi, “Namanya Agus, bukan Justin. So barat banget, pake nama Justin segala. Mukanya kayak tukang cilok aja, so soan namanya Justin.”“Eh, jangan gitu sama orang,” tegurku.Saat Agus turun dari mobil, aku terkejut. Yang bersamanya bukan Liana, melainkan Tiara.Reza berseru, “Lah, kok yang turun gundik?”“Kenapa malah Tiara?” tanya Sarah, bingung.Aku menghela napas
Last Updated: 2025-06-15
Chapter: Bab 164. Salah paham
Nayla menatapku dengan mata berbinar, lalu memelukku lagi. “Nayla pengen banget Abang cepet jadi ayahnya Nayla, biar kita terus bareng!”“Doain aja, ya. Sekarang makan lagi, katanya mau ke kampus pagi-pagi,” ujarku sambil mengusap kepalanya.“Oh, iya, aku lupa!” seru Nayla, kembali melahap sarapannya.Suasana kembali hangat berkat tingkah lucu Nayla. Aku menawarkan, “Nay, ke kampus bareng Abang aja, ya. Abang juga mau berangkat sekarang.”“Iya, Bang!” jawabnya antusias.Kami pamit pada Mama Siska, tak lupa membawa bekal darinya. Aku mengendarai motor, dan di kaca spion, aku melihat Nayla melamun. Hatiku berat, tidak tega meninggalkan dia dan Mama Siska. Sesampainya di kampus, Nayla bersalaman denganku, sopan seperti biasa, seolah aku ayahnya sendiri.“Aku masuk, ya, Bang. Abang hati-hati di jalan,” ucapnya.“Iya, Nay. Semangat, ya,” balasku.Aku melanjutkan perjalanan ke kantor. Aku senang akan segera bertemu keluargaku, tapi aku juga merasa sedih harus berpisah dengan Mama Siska dan
Last Updated: 2025-06-14
Chapter: Bab 163. Keputusan yang berat
Mereka menemaniku makan malam, meskipun mereka sudah makan lebih dulu. Aku membayangkan bagaimana rasanya jika aku tak lagi tinggal bersama mereka. Pasti aku akan merindukan momen sederhana seperti ini. Kami mengobrol ringan. Nayla menceritakan tentang kuliahnya, dan katanya dia akan segera masuk libur panjang sambil menunggu hasil ujian. Aku sudah berjanji akan mengajak mereka liburan jika nilainya bagus.Setelah makan, rasa kantuk mulai menyerang. Mungkin karena hari ini penuh aktivitas, tubuhku terasa lelah.“Raka, mending tidur aja. Mata kamu udah sayu,” ujar Mama Siska.“Nanti dulu, Ma. Baru selesai makan, gak bagus langsung tidur,” jawabku.“Aku juga udah ngantuk banget, nih,” ujar Nayla sambil menguap. “Semalam tidur larut.”“Nah, Mama kan bilang, jangan begadang. Gak bagus buat kesehatan,” ujar Mama Siska.“Iya, Ma, maaf. Soalnya tugas belum selesai, tugasnya banyak banget. Ya udah, Aku duluan, ya, Ma, Bang,” pamit Nayla.“Iya, Nay, selamat tidur,” jawabku.“Jangan lupa berdoa
Last Updated: 2025-06-14
Chapter: Bab 162. Ternyata dia memang penipu
Kasirnya malah lambat. Aku mengamati pria itu menaiki mobilnya dan melaju pergi. Setelah selesaikan pembayaran, aku segera menyusul dengan motor. Aku kehilangan jejaknya sebentar, tapi kemudian melihat mobilnya masuk ke sebuah gang besar. Aku mengikutinya dari kejauhan, memakai helm agar tidak terlihat mencurigakan. Karena sudah malam, jadi mungkin dia tidak akan tahu dan melihatku Pria itu berhenti di sebuah showroom mobil. Aku mengamati dari balik rumah warga. Seorang pria berpakaian rapi menghampirinya dan berkata, “Lu kemana aja? Lama banget, katanya cuma sebentar.”“Maaf, bro, tadi jalannya macet. Nih, gua beliin rokok buat lu,” jawab pria itu.Pria di showroom itu terkekeh. “Ah, lu.”“Eh ya, makasih, bro. Gua balik dulu,” ujar pria itu, lalu berjalan kaki pergi.Aku turun dari motor dan mendekati showroom itu. Pria berpakaian rapi tadi menghampiri.“Ada yang bisa saya bantu, Mas?” tanyanya ramah.Aku berpura-pura tertarik. “Tadi aku lihat ada seorang pria naik mobil ke sini, mo
Last Updated: 2025-06-13
Chapter: Bab 161. Mengikuti pria itu
Jam makan siang tiba, dan Reza mengajakku makan bersama di kantin. Aku membawa bekal dari Mama Siska, sementara Reza memesan makanan di kantin.“Gimana, bro, rasanya jadi bos?” tanya Reza sambil menyendok nasi.Aku menggeleng sambil membuka kotak bekalku. “Biasa aja. Besok juga balik jadi karyawan biasa. Tapi kerjaan jadi double, kerjaanku sama kerjaan Bu Alicia digabung, jadinya numpuk.”Reza terkekeh. “Hehe, nggak enak juga, ya, jadi bos. Tapi kalau kerjaannya nggak digabung, lu jadi bos beneran, pasti enak.”“Kerjaan itu nggak ada yang enak, Za. Semuanya sama aja,” jawabku santai sambil menggigit ayam goreng dari bekalku.Saat kami sedang makan, Liana dan Sarah datang menghampiri meja kami. Mereka duduk bergabung, tapi terlihat ragu-ragu, seolah ingin mengatakan sesuatu tapi tidak yakin bagaimana memulainya.Aku memperhatikan ekspresi mereka. “Ada apa? Kalau mau ngomong, katakan aja.”Liana menatapku hati-hati, lalu berkata, “Raka, apa bener kamu sama Bu Alicia ada hubungan?”Aku m
Last Updated: 2025-06-13
Chapter: Bab 160. Handle kantor
Di kamar mandi, air segar membasahi tubuhku, membuatku lebih terjaga. Tiba-tiba, aku teringat rencana pindah rumah hari ini. Aku belum siap, baik secara fisik maupun mental. Aku juga belum berani mengatakan hal ini kepada Mama Siska, apalagi Nayla sedang tidak ada di rumah. Setelah selesai mandi dan berpakaian, aku duduk di tepi kasur, memikirkan langkah selanjutnya.Aku memutuskan untuk menunda kepindahan. Hari ini jadwalku terlalu padat, dan mungkin aku harus lembur. Barang-barangku memang tidak banyak, jadi Pak Herdi bisa membantu mengangkutnya nanti. Tapi aku merasa hari Minggu adalah waktu yang lebih tepat, saat aku libur dan punya waktu untuk mempersiapkan diri, terutama untuk mengumpulkan keberanian memberitahu Mama Siska.Aku mengambil ponsel dan mengetik pesan untuk Ibu,[Bu, sepertinya aku belum bisa pindah ke penthouse hari ini. Jadwal kerja lumayan padat, mungkin aku juga akan lembur. Aku rencanain hari Minggu aja, biar libur dan punya waktu lebih banyak.]Karena perbedaan
Last Updated: 2025-06-12
Cinta Tuan Muda

Cinta Tuan Muda

Alya, seorang gadis desa yang polos dan sederhana, tiba-tiba harus bekerja di kota besar demi melunasi hutang keluarganya. Nasib mempertemukannya dengan Arkan Mahendra, CEO muda yang arogan dan dingin, pewaris utama Mahendra Group. Tanpa disangka, Arkan ternyata adalah pria yang pernah Alya tolong bertahun-tahun lalu saat ia mengalami kecelakaan di desanya. Kini, pria itu berdiri di hadapannya, tetapi tak lagi seperti dulu—sikapnya berubah dingin dan penuh amarah. Namun, sekeras apa pun Arkan berusaha mengabaikan Alya, ada sesuatu dalam diri gadis itu yang terus menariknya. Saat sebuah kesepakatan gila membuat mereka harus terikat dalam pernikahan kontrak, perasaan yang dulu terkubur perlahan kembali. Akankah Alya bisa meluluhkan hati Arkan yang membatu? Ataukah ia hanya akan menjadi boneka dalam permainan pria itu?
Read
Chapter: Suasana semakin tegang
Malam itu, aku duduk di dalam mobil Om Martin, jari-jariku bermain di ujung gaun yang kukenakan. Hawa dingin dari AC menyelimuti tubuhku, tapi pikiranku justru terasa panas, berputar-putar memikirkan semua yang telah terjadi hari ini."Kamu capek?" suara Om Martin terdengar lembut, membuyarkan lamunanku. Aku menoleh dan melihatnya tersenyum, tatapan matanya yang teduh membuat dadaku berdesir.Aku menggeleng pelan. "Nggak, aku cuma... banyak mikir aja."Dia mengangguk seakan mengerti. "Kalau ada yang ingin diceritakan, aku siap mendengar."Aku menghela napas, mencoba menyusun kata-kata. "Aku cuma merasa aneh. Rasanya... terlalu nyaman berada di dekat Om. Seperti ada sesuatu yang mengisi ruang kosong di hatiku. Tapi di sisi lain, aku takut kalau ini hanya perasaan sesaat."Om Martin terdiam sejenak sebelum menjawab, "Aku juga merasakannya, Laura. Aku tahu aku bukan ayahmu, dan aku tidak akan pernah bisa menggantikannya. Tapi kalau keberadaanku bisa membuatmu merasa lebih baik, aku berse
Last Updated: 2025-04-05
Chapter: Semakin rumit
Laura menatap sosok di hadapannya dengan napas tertahan. Jantungnya berdebar kencang saat dia mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. Orang itu berdiri di ambang pintu, matanya menatap Laura dengan campuran perasaan yang sulit dijelaskan."Kamu... kenapa bisa ada di sini?" suara Laura bergetar.Pria itu tersenyum kecil, langkahnya mendekat. "Aku selalu ada di sekitarmu, hanya saja kau tidak pernah menyadarinya."Reno yang berdiri di samping Laura menatap pria itu dengan sorot tajam. "Siapa dia, Laura?"Laura menggeleng, seakan mencoba mengusir kebingungan di kepalanya. "Aku... aku tidak tahu. Aku pernah mengenalnya, tapi aku tidak mengerti kenapa dia muncul sekarang."Pria itu tertawa kecil, suara rendahnya penuh misteri. "Laura, aku tidak muncul tiba-tiba. Aku datang karena waktunya sudah tepat. Ada sesuatu yang harus kamu ketahui."Ketegangan semakin meningkat. Reno maju selangkah, posisinya protektif di depan Laura. "Aku tidak peduli siapa kamu. Kalau niatmu buruk, sebaiknya p
Last Updated: 2025-04-04
Chapter: Malam yang menegangkan
Malam itu, hujan turun deras, menciptakan suasana tegang di dalam ruangan yang dipenuhi oleh ketegangan yang menggantung. Laura menatap pria di depannya, napasnya tercekat saat kata-kata yang baru saja diucapkan pria itu menggema di kepalanya."Aku sudah tahu semuanya, Laura," kata pria itu dengan suara berat dan tajam.Jantung Laura berdebar kencang. "Maksudmu apa?" tanyanya, mencoba tetap tenang.Pria itu mengeluarkan sebuah amplop coklat dan meletakkannya di atas meja. Dengan tangan gemetar, Laura mengambilnya dan membuka isinya. Matanya melebar saat melihat foto-foto di dalamnya. Itu adalah foto dirinya bersama seseorang dari masa lalunya—seseorang yang seharusnya sudah tidak ada dalam hidupnya."Bagaimana kau mendapatkan ini?" suaranya bergetar, campuran antara marah dan ketakutan.Pria itu tersenyum tipis. "Aku punya sumberku sendiri. Dan aku yakin, kau tahu bahwa seseorang sedang mengincarmu."Laura menelan ludah. Dia tahu persis siapa yang dimaksud pria itu. Sosok yang seharus
Last Updated: 2025-04-03
Chapter: Konflik Memuncak dan Kejutan yang Tak Terduga
Laura merasa jantungnya berdetak kencang saat melihat seseorang dari masa lalunya muncul tiba-tiba di depan pintu apartemennya. Pria itu berdiri dengan wajah serius, seolah membawa kabar buruk yang akan mengubah segalanya. "Kita perlu bicara," katanya dengan nada mendesak.Sementara itu, di tempat lain, Arya dan Reza sedang mencoba menghubungi Laura setelah menyadari ada sesuatu yang aneh dengan pesan yang dikirimkannya sebelumnya. Liam yang biasanya ceria juga terlihat lebih serius. "Aku nggak suka firasat ini," gumamnya sambil menggenggam ponselnya erat.Di dalam apartemen, Laura menatap pria itu dengan perasaan campur aduk. "Kenapa kamu di sini? Aku pikir kita sudah selesai bertahun-tahun lalu," katanya dengan suara bergetar.Pria itu, yang ternyata adalah mantan kekasih Laura yang menghilang tanpa jejak, menghela napas panjang. "Aku tahu aku banyak salah, tapi aku kembali karena ada sesuatu yang harus kau tahu. Ini tentang keluargamu… tentang ayahmu."Kata-katanya langsung membuat
Last Updated: 2025-04-02
Chapter: BAYANGAN MASA LALU
Malam semakin larut, tetapi suasana justru semakin tegang. Napasku memburu, pikiranku berputar cepat. Aku tidak pernah menyangka akan bertemu dengannya lagi—seseorang yang seharusnya sudah lama menghilang dari kehidupanku.Dia berdiri di sana, bersandar santai di pintu belakang ruangan ini, seakan kedatangannya adalah hal yang wajar. Senyumnya tipis, nyaris seperti ejekan.“Lama tidak bertemu, Laura,” suaranya tenang, tapi dingin.Aku menelan ludah. “Kenapa kau di sini?”Dia tidak langsung menjawab. Malah, dia melangkah maju dengan perlahan, membuat jantungku berdebar lebih kencang. Reno dan Arya sudah bersiap siaga di sampingku, siap melakukan apa pun jika keadaan memburuk.“Kau tahu, aku selalu tertarik melihat bagaimana kau berkembang setelah semua yang terjadi,” katanya sambil menatapku tajam. “Aku hanya ingin melihat sendiri apakah kau masih sekuat dulu… atau justru lebih lemah.”Aku mengepalkan tangan. “Aku tidak punya waktu untuk permainanmu.”Dia tertawa kecil. “Permainan? Ah,
Last Updated: 2025-04-01
Chapter: Konflik baru
Malam itu, udara terasa lebih dingin dari biasanya. Langit hitam pekat tanpa bintang, seakan menyembunyikan sesuatu yang tak ingin terlihat. Di dalam ruangan yang remang, suasana penuh ketegangan.Laura menatap seseorang di depannya dengan napas memburu. Sosok itu tersenyum samar, tatapannya sulit ditebak."Kau pasti tak menyangka akan bertemu denganku di sini, bukan?" suara baritonnya terdengar begitu akrab, tapi ada sesuatu yang janggal di baliknya.Laura menelan ludah. "Kenapa kau ada di sini? Apa maumu?"Sosok itu hanya menghela napas, lalu berjalan mendekat dengan langkah perlahan. Setiap langkahnya bergema di ruangan yang sepi.Di saat bersamaan, di tempat lain, Reno berlari menerobos lorong sempit, mencoba mencari Laura. Ada firasat buruk yang mengusiknya sejak tadi. Jantungnya berdebar kencang, dan tanpa sadar, tangannya mengepal erat.Sementara itu, di dalam ruangan, Laura berusaha tetap tenang meskipun pikirannya berkecamuk. Sosok itu kini berdiri di hadapannya, menyodorkan
Last Updated: 2025-03-31
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status