author-banner
Galaxybimasakti
Galaxybimasakti
Author

Novels by Galaxybimasakti

Tergoda Pesona Ibu Mertua

Tergoda Pesona Ibu Mertua

Raka (27) baru menikahi Tiara, wanita yang ia cintai. Saat Tiara dinas ke luar kota, Raka tinggal di rumah mertuanya untuk sementara. Di sana, ia mulai merasakan ketertarikan tak terduga pada Mama Siska, ibu tiri Tiara yang mempesona di usianya yang ke-42. Awalnya, hanya perhatian wajar seorang mertua, tetapi perlahan, tatapan, senyuman, dan sentuhan kecil mulai menggoyahkan batas. Apakah ini sekadar permainan seorang wanita kesepian, atau ada sesuatu yang lebih berbahaya di baliknya?
Read
Chapter: Bab 389. Hari terkahir di Pantai
Fajar menyingsing di Pangandaran. Langit timur dihiasi warna-warna peach, ungu, dan emas, menciptakan pemandangan matahari terbit yang spektakuler. Tom, Nayla, George, Liam, Lila, Sam, Jack, dan Ethan sudah berkumpul di tepi pantai. Tom dan Nayla tampak segar, seolah sesi 'pertarungan' mereka menjelang subuh justru memberikan energi baru.Kejadian semalam (antara George dan Nayla) menjadi rahasia yang terbungkus rapi di balik senyum tipis George dan sorot mata Nayla yang berani. Hanya Lila, yang mendengar sedikit bocoran dari Nayla saat mandi pagi, yang tahu bahwa ada 'terapi' intens yang baru saja selesai.Semuanya mengenakan pakaian renang yang dilapisi kaus pantai tipis. George ikut bergabung, mengenakan celana pendek saja memamerkan bentuk tubuhnya yang atletis.“Gila, guys! Lihat sunrise-nya! Ini adalah penutup terbaik untuk adventure kita,” seru Tom, ia langsung mengeluarkan kamera kecilnya untuk merekam time-lapse.Tom berdiri di samping Nayla, merangkul pinggangnya. Nayla meny
Last Updated: 2025-11-20
Chapter: Bab 388. Desahan menjelang pagi
Keheningan malam di cottage Pangandaran perlahan mulai diusik oleh cahaya subuh yang samar. Jam menunjukkan pukul empat pagi. Tom terbangun, rasa lelahnya hilang, digantikan oleh gelombang hasrat yang kuat dan tertunda sejak semalam. Kehadiran Nayla di pelukannya, tubuh hangat yang hanya dilapisi selimut, terasa sangat menggoda.Tom membelai rambut Nayla, mengusap pipinya, turun ke lengan, hingga akhirnya tangannya mencapai buah dada Nayla. Hasrat Tom sudah tak terbendung, ia meremas buah dada Nayla dengan lembut, lalu menunduk.Tom mulai menghisap dan mengenyot puting Nayla, yang membuat Nayla mendesah pelan, matanya masih tetap terpejam. Tom melanjutkan penjelajahannya. Lidahnya menari-nari di tubuh Nayla, dari buah dada, turun ke perut, lalu naik ke leher, daun telinga, hingga akhirnya mencium bibir Nayla.Ciuman yang dalam dan intim itu perlahan membangunkan Nayla.Nayla membuka matanya. “Tom, sejak kapan kamu di sini?” tanyanya, suaranya sedikit parau.Tom tersenyum hangat. “Dari
Last Updated: 2025-11-19
Chapter: Bab 387. Erangan Lila
Tom pergi ke kamarnya Nayla, setelah memastikan semuanya sudah tidur. Ia mengetuk pintu, tetapi tidak ada jawaban.“Nay? Sayang, kamu sudah tidur?” panggil Tom pelan.Tidak ada respons. Tom berpikir Nayla pasti sangat kelelahan setelah perjalanan panjang dan sesi kuliah yang padat. Ia membuka pintu perlahan. Kamar itu gelap, hanya diterangi oleh cahaya remang-remang dari lampu tidur kecil di nakas.Tom melihat Nayla meringkuk nyaman di bawah selimut tebal, tubuhnya terbungkus rapat. Ia tampak damai, nafasnya teratur, menunjukkan ia benar-benar tertidur pulas.Tom mendekat, duduk di tepi ranjang. Ia menyentuh pipi Nayla, membelainya lembut. Tom mencium kening Nayla, ciuman itu penuh kasih sayang dan cinta.“Sepertinya kamu kecapean, Sayang. Maaf aku gak bisa nemenin kamu seharian ini,” gumam Tom pelan. Ia tidak menyadari bahwa kelelahan Nayla adalah hasil dari 'terapi' intens yang baru saja diberikan oleh George.Tom dengan hati-hati melepaskan pakaiannya, menyisakan celana pendek. Ia
Last Updated: 2025-11-18
Chapter: Bab 386. Menjadi rahasia
Di kamar cottage Nayla, George turun dari ranjang, tubuhnya yang berkeringat sudah dilap dengan handuk. Ia mulai mengenakan pakaiannya, mengembalikan citra paman yang berwibawa, sementara Nayla masih berada di dalam selimut, tubuhnya telanjang dan kelelahan, tetapi matanya penuh kepuasan.“Paman mau kembali ke kamar Paman?” tanya Nayla, suaranya parau karena gairah.“Iya, sebelum mereka pulang. Pokoknya hubungan kita ini jangan sampai ada yang tahu, Nayla,” kata George, kemeja T-shirt hitam ketatnya sudah kembali membingkai ototnya.Nayla menghela napas. Ia merasa perlu jujur tentang batas-batasnya, setidaknya kepada George, agar permainan ini tidak terlalu berbahaya baginya.“Tapi sebenarnya, aku sudah memberitahu Tom. Dia tahu aku punya kelainan sejak waktu itu, Paman. Tom menyanggupinya dan dia tidak keberatan jika aku bermain dengan yang lain, tapi harus sepengetahuan dia,” kata Nayla, matanya menatap George.George terdiam sejenak. Ekspresinya menunjukkan keterkejutan, tetapi ia
Last Updated: 2025-11-17
Chapter: Bab 385. Berapa ronde?
"Gimana sayang, enak?" tanya George, sambil terus bergoyang tanpa henti.Dalam posisi nungging, rambut panjang Nayla menutupi wajahnya.Ia menoleh sedikit, "E-enak Paman, mmhhh sangat nikmat. Jangan berhenti, ahhhh..."George semakin kencang menarik tangan Nayla, "Ok sayang, rasakan ini!" kecepatan goyangan George semakin cepat.Suara hentakannya semakin keras, punggung Nayla basah oleh keringat. George menarik tubuh Nayla, mendekapnya erat kedua tangannya kini meremas buah dada Nayla. Kepala Nayla mendongak ke atas, George mengerti dan langsung mencium bibirnya.Setelah beberapa saat, George melepaskan ciumannya dan goyangan George semakin kencang. "Masih mau lagi, apa mau udahan?" tanya George, gerakannya pelan."Masih mau, enak banget. Entah sudah berapa kali aku keluar, makin lama rasanya makin enak." suara Nayla agak serak dan tersengal. George melepaskan benda pusakanya, ia menarik tubuh Nayla dari kasur dan membawanya ke depan jendela."Kita lanjutkan disini, biar tahu jika T
Last Updated: 2025-11-16
Chapter: Bab 384. Desahan terlarang
Saat Tom dan teman-temannya sedang asyik mendengarkan kisah-kisah nelayan di rumah Pak Rahmat, di cottage kayu yang hening, Nayla sudah menanti George dengan hati yang berdebar-debar. Ia sudah mandi dan membiarkan dirinya hanya mengenakan lingerie sutra tipis, yang terasa seperti kulit kedua.George mengetuk pintu kamar Nayla, ketukan pelan namun penuh janji.Nayla, yang sudah berdiri di balik pintu, langsung membukakannya. Matanya bertemu dengan mata biru keabu-abuan George yang kini memancarkan gairah murni, tanpa ada lagi aura paman yang berwibawa.“Cepat masuk, Paman,” bisik Nayla, suaranya serak.George melangkah masuk, tubuhnya yang tinggi dan berotot memenuhi ruangan. Nayla dengan cepat menutup dan mengunci pintu, seolah ingin mengunci mereka berdua dari dunia luar.George tersenyum kecil, ia tahu Nayla sangat mendambakan momen ini.“Jangan panggil Paman, di negaraku, saat kita begini, langsung panggil nama saja,” kata George, suaranya dalam dan penuh hasrat.Nayla menggeleng,
Last Updated: 2025-11-15
Rayuan Maut Para Tetanggaku

Rayuan Maut Para Tetanggaku

Aku memang bukan lelaki polos yang nggak pernah nonton video panas di situs dewasa, tapi siapa sangka kalau tenyata salah satu wanita di situs dewasa itu adalah tetanggaku sendiri?!
Read
Chapter: Bab 108. Perasaan berbeda
Sabrina menoleh, tersenyum padaku. “Iya, Kak.”Aku dan Sabrina pergi ke belakang di lantai dua. Tempatnya bersebrangan dengan tempat gym yang sedang di pakai Bang Hadi dan kami menuju lantai dua. Ruang belakang itu adalah ruangan kosong yang luas, tetapi tidak beratap. Langit-langitnya terbuka, membiarkan udara segar dan sinar matahari masuk.Setelah berada di sana, kita duduk di dua kursi lipat yang kubawa dari dalam. Sabrina duduk di depanku.“Di sini tenang ya, Kak. Aku baru tahu ada tempat seperti ini,” kata Sabrina.“Iya, ini lantai paling atas. Aku biasa di sini kalau pas lagi bosan atau mau self-reflection,” kataku.“Memang tempatnya enak untuk menyendiri. Ayo, makan dulu, Kak!” kata Sabrina sambil membuka kantong plastik.Di dalamnya ada dua porsi ayam bakar dengan nasi merah dan sayuran segar. Menu yang sangat pas dah diet dan agar otot semakin tebal.“Ayo, Sab!” kataku antusias.Kami mulai makan siang. Ayam bakarnya sangat enak, bumbunya meresap sempurna, dipadukan dengan n
Last Updated: 2025-11-20
Chapter: Bab 107. Adegan panas di gym
“Wah, terima kasih banyak, Bang! Aku akan pilih hari Senin. Biasanya Senin itu paling sepi,” jawabku cepat. Libur seminggu sekali terasa mewah bagiku.Aku terharu. Bang Hadi memang sangat baik dan pengertian dalam hal pekerjaan, meskipun kekurangannya suka main perempuan. Kebaikan ini sungguh tak ternilai.“Bagus! Oh ya, mau nge-gym nih,” kata Bang Hadi, sambil melirik perempuan di sebelahnya. “Ini ada yang minta diajarin. Kamu yang handle ya, Bim. Dia tahu kamu dari Tok-Tok juga.”Perempuan itu hanya tersenyum tipis padaku. Senyumnya seperti menyembunyikan banyak rahasia. Aku pun hanya mengangguk dan membalas senyumannya.“Aku minta yang private ya, Mas Bima,” bisik perempuan itu dengan suara yang sengaja dilembutkan.Aku hanya bisa mengangguk, lalu berjanji akan mengaturnya setelah jam makan siang.Aku kembali ke meja kasir, menunggu kedatangan Sabrina yang akan nge-gym siang ini. Sambil menunggu, aku membuka ponsel. Ternyata ada beberapa pesan masuk, salah satunya dari Nadira dan s
Last Updated: 2025-11-19
Chapter: Bab 106. Tawaran mendaki
“Ingat, Guys, di gym ini kita utamakan teknik. Hasil mengikuti proses! Kalau mau konsultasi PT, langsung klik link di bio atau datang saja ke FitZone Elite! Tempatnya nyaman dan alatnya lengkap,” promosi gencar kulakukan.Saat aku sedang membetulkan posisi bahu Lia untuk cable row, tiba-tiba layar ponselku dibanjiri notifikasi gift. Mulai dari mawar, ciuman, hingga beberapa gift koin besar. Aku tidak menyadari banyak yang mengirim gift karena aku terlalu fokus pada sesi pelatihan.“Terima kasih banyak ya untuk gift-nya! Kalian memang luar biasa! Jangan lupa, follow juga tiga teman cantikku ini!” kataku.Aku yakin, followers-ku semakin bertambah, terutama dari followers ketiga wanita itu. Ketenaranku melonjak dengan cepat berkat gabungan antara konten mengenai olahraga dan promosi dari klien-klien yang genit. Penghasilanku hari ini, meskipun baru pagi, sudah melampaui gajiku sebagai drafter dulu.Tepat ketika aku selesai memberikan sesi pendinginan kepada Risa dan Maya, pintu gym terbu
Last Updated: 2025-11-19
Chapter: Bab 105. Klien baru
“Kalau begitu, aku titip pesan saja, Bang. Suruh dia hati-hati,” kataku akhirnya, mencoba mengendalikan emosi.Bang Didi hanya mengangguk dan tersenyum, tidak menyadari badai di hatiku.Aktivitas di tempat gym pagi ini lebih ramai dari biasanya. Banyak yang ingin memakai jasa trainer juga. Yang mengejutkan, mereka kebanyakan adalah para wanita.Saat aku berdiri di area dumbbell, seorang wanita muda menghampiriku.“Mas Bima, benar kamu yang ada di Tok-Tok, kan? Yang suka flexing sambil pakai oil?” tanyanya dengan mata berbinar.“Iya, Mbak. Ada yang bisa saya bantu?” tanyaku profesional.“Aku mau jadi murid personal training kamu, Mas! Selain itu tubuhmu juga bagus banget, dan kamu ngajarinnya asyik!” serunya, lebih antusias pada sosokku di media sosial daripada pada fitness.Dia datang karena melihat Tok-Tok-ku, bukan karena rekomendasi Bang Hadi."Boleh Mbak, mau latihan perhari apa bulanan?" tanyaku."Mmm.. kalau perhari berapa dan bulanan berapa?" tangannya penasaran.Aku menjelaska
Last Updated: 2025-11-18
Chapter: Bab 104. Kembali aktivitas
Akhirnya aku tiba di depan gerbang apartemen. Gerbang besi itu sudah tertutup rapat, hanya diterangi oleh lampu neon yang berkedip-kedip di pos keamanan. Jam tanganku menunjukkan pukul 01.45 dini hari. Sudah pasti Pak Jamal tidur nyenyak, pikirku. Aku mengetuk pintu gerbang besi itu beberapa kali.Tak lama kemudian, pintu kecil di pos keamanan terbuka, dan tampak wajah Pak Jamal yang ternyata masih terjaga.“Mas Bima? Kirain siapa. Pantas saja dari tadi belum pulang,” katanya sambil membuka gembok gerbang dengan sedikit erangan.Aku merasa lega sekaligus bersalah karena mengganggu tidurnya. “Iya, Pak, maaf. Ketemu teman lama jadi sampai lupa waktu,” kataku, memberikan alasan klise.Aku pun masuk ke dalam, dan Pak Jamal kembali mengunci gembok itu.“Abis reunian ya, Mas? Memang jika ketemu teman lama itu bisa sampai lupa waktu. Apalagi sudah lama tidak bertemu, pasti banyak yang diceritakan,” kata Pak Jamal, tersenyum ramah.Aku hanya bisa membalas dengan senyum paksa. Reunian? Rasanya
Last Updated: 2025-11-17
Chapter: Bab 103. Nafsu dan gairah
"Bukannya kamu memang suka mentok dan liar? Aku goyang makin kenceng ya?" tawarku, jDi luar halaman belakangnya, ada sofa besar. Setelah aku telusuri di daerah ini cukup aman. Kontrakannya terletak di jalan sepi, jaraknya jauh dengan tetangga lain. Jadi pasti seru jika sekali-kali outdoor, entah kenapa rasa nafsuku lebih memuncak.Kemudian aku berjalan ke depan sana menuju sofa sambil menggendong Nadira, lalu aku baringkan di atas sofa. Aku buka kakinya lebar-lebar, aku gerakkan lagi pinggulku dengan keras. Aku mengatur nafasku dalam-dalam, gerakannya lebih pelan. Aku mendekap tubuhnya, menatap wajahnya dan mencium bibirnya."Mas, malam ini kamu berbeda. Kamu lebih bernafsu, bukan seperti biasanya lebih seperti marah, aku minta maaf telah memaksamu." katanya tiba-tiba.Aku sendiri baru sadar, mungkin karena aku memang kecewa atas sikapnya. Aku tahu dia kerja sebagai streamer OF, tapi tidak harus melayani banyak pria. Dia masih muda, tapi dia terlihat pasrah tidak ingin berusaha. Pada
Last Updated: 2025-11-17
Cinta Tuan Muda

Cinta Tuan Muda

Alya, seorang gadis desa yang polos dan sederhana, tiba-tiba harus bekerja di kota besar demi melunasi hutang keluarganya. Nasib mempertemukannya dengan Arkan Mahendra, CEO muda yang arogan dan dingin, pewaris utama Mahendra Group. Tanpa disangka, Arkan ternyata adalah pria yang pernah Alya tolong bertahun-tahun lalu saat ia mengalami kecelakaan di desanya. Kini, pria itu berdiri di hadapannya, tetapi tak lagi seperti dulu—sikapnya berubah dingin dan penuh amarah. Namun, sekeras apa pun Arkan berusaha mengabaikan Alya, ada sesuatu dalam diri gadis itu yang terus menariknya. Saat sebuah kesepakatan gila membuat mereka harus terikat dalam pernikahan kontrak, perasaan yang dulu terkubur perlahan kembali. Akankah Alya bisa meluluhkan hati Arkan yang membatu? Ataukah ia hanya akan menjadi boneka dalam permainan pria itu?
Read
Chapter: Suasana semakin tegang
Malam itu, aku duduk di dalam mobil Om Martin, jari-jariku bermain di ujung gaun yang kukenakan. Hawa dingin dari AC menyelimuti tubuhku, tapi pikiranku justru terasa panas, berputar-putar memikirkan semua yang telah terjadi hari ini."Kamu capek?" suara Om Martin terdengar lembut, membuyarkan lamunanku. Aku menoleh dan melihatnya tersenyum, tatapan matanya yang teduh membuat dadaku berdesir.Aku menggeleng pelan. "Nggak, aku cuma... banyak mikir aja."Dia mengangguk seakan mengerti. "Kalau ada yang ingin diceritakan, aku siap mendengar."Aku menghela napas, mencoba menyusun kata-kata. "Aku cuma merasa aneh. Rasanya... terlalu nyaman berada di dekat Om. Seperti ada sesuatu yang mengisi ruang kosong di hatiku. Tapi di sisi lain, aku takut kalau ini hanya perasaan sesaat."Om Martin terdiam sejenak sebelum menjawab, "Aku juga merasakannya, Laura. Aku tahu aku bukan ayahmu, dan aku tidak akan pernah bisa menggantikannya. Tapi kalau keberadaanku bisa membuatmu merasa lebih baik, aku berse
Last Updated: 2025-04-05
Chapter: Semakin rumit
Laura menatap sosok di hadapannya dengan napas tertahan. Jantungnya berdebar kencang saat dia mencoba memahami apa yang baru saja terjadi. Orang itu berdiri di ambang pintu, matanya menatap Laura dengan campuran perasaan yang sulit dijelaskan."Kamu... kenapa bisa ada di sini?" suara Laura bergetar.Pria itu tersenyum kecil, langkahnya mendekat. "Aku selalu ada di sekitarmu, hanya saja kau tidak pernah menyadarinya."Reno yang berdiri di samping Laura menatap pria itu dengan sorot tajam. "Siapa dia, Laura?"Laura menggeleng, seakan mencoba mengusir kebingungan di kepalanya. "Aku... aku tidak tahu. Aku pernah mengenalnya, tapi aku tidak mengerti kenapa dia muncul sekarang."Pria itu tertawa kecil, suara rendahnya penuh misteri. "Laura, aku tidak muncul tiba-tiba. Aku datang karena waktunya sudah tepat. Ada sesuatu yang harus kamu ketahui."Ketegangan semakin meningkat. Reno maju selangkah, posisinya protektif di depan Laura. "Aku tidak peduli siapa kamu. Kalau niatmu buruk, sebaiknya p
Last Updated: 2025-04-04
Chapter: Malam yang menegangkan
Malam itu, hujan turun deras, menciptakan suasana tegang di dalam ruangan yang dipenuhi oleh ketegangan yang menggantung. Laura menatap pria di depannya, napasnya tercekat saat kata-kata yang baru saja diucapkan pria itu menggema di kepalanya."Aku sudah tahu semuanya, Laura," kata pria itu dengan suara berat dan tajam.Jantung Laura berdebar kencang. "Maksudmu apa?" tanyanya, mencoba tetap tenang.Pria itu mengeluarkan sebuah amplop coklat dan meletakkannya di atas meja. Dengan tangan gemetar, Laura mengambilnya dan membuka isinya. Matanya melebar saat melihat foto-foto di dalamnya. Itu adalah foto dirinya bersama seseorang dari masa lalunya—seseorang yang seharusnya sudah tidak ada dalam hidupnya."Bagaimana kau mendapatkan ini?" suaranya bergetar, campuran antara marah dan ketakutan.Pria itu tersenyum tipis. "Aku punya sumberku sendiri. Dan aku yakin, kau tahu bahwa seseorang sedang mengincarmu."Laura menelan ludah. Dia tahu persis siapa yang dimaksud pria itu. Sosok yang seharus
Last Updated: 2025-04-03
Chapter: Konflik Memuncak dan Kejutan yang Tak Terduga
Laura merasa jantungnya berdetak kencang saat melihat seseorang dari masa lalunya muncul tiba-tiba di depan pintu apartemennya. Pria itu berdiri dengan wajah serius, seolah membawa kabar buruk yang akan mengubah segalanya. "Kita perlu bicara," katanya dengan nada mendesak.Sementara itu, di tempat lain, Arya dan Reza sedang mencoba menghubungi Laura setelah menyadari ada sesuatu yang aneh dengan pesan yang dikirimkannya sebelumnya. Liam yang biasanya ceria juga terlihat lebih serius. "Aku nggak suka firasat ini," gumamnya sambil menggenggam ponselnya erat.Di dalam apartemen, Laura menatap pria itu dengan perasaan campur aduk. "Kenapa kamu di sini? Aku pikir kita sudah selesai bertahun-tahun lalu," katanya dengan suara bergetar.Pria itu, yang ternyata adalah mantan kekasih Laura yang menghilang tanpa jejak, menghela napas panjang. "Aku tahu aku banyak salah, tapi aku kembali karena ada sesuatu yang harus kau tahu. Ini tentang keluargamu… tentang ayahmu."Kata-katanya langsung membuat
Last Updated: 2025-04-02
Chapter: BAYANGAN MASA LALU
Malam semakin larut, tetapi suasana justru semakin tegang. Napasku memburu, pikiranku berputar cepat. Aku tidak pernah menyangka akan bertemu dengannya lagi—seseorang yang seharusnya sudah lama menghilang dari kehidupanku.Dia berdiri di sana, bersandar santai di pintu belakang ruangan ini, seakan kedatangannya adalah hal yang wajar. Senyumnya tipis, nyaris seperti ejekan.“Lama tidak bertemu, Laura,” suaranya tenang, tapi dingin.Aku menelan ludah. “Kenapa kau di sini?”Dia tidak langsung menjawab. Malah, dia melangkah maju dengan perlahan, membuat jantungku berdebar lebih kencang. Reno dan Arya sudah bersiap siaga di sampingku, siap melakukan apa pun jika keadaan memburuk.“Kau tahu, aku selalu tertarik melihat bagaimana kau berkembang setelah semua yang terjadi,” katanya sambil menatapku tajam. “Aku hanya ingin melihat sendiri apakah kau masih sekuat dulu… atau justru lebih lemah.”Aku mengepalkan tangan. “Aku tidak punya waktu untuk permainanmu.”Dia tertawa kecil. “Permainan? Ah,
Last Updated: 2025-04-01
Chapter: Konflik baru
Malam itu, udara terasa lebih dingin dari biasanya. Langit hitam pekat tanpa bintang, seakan menyembunyikan sesuatu yang tak ingin terlihat. Di dalam ruangan yang remang, suasana penuh ketegangan.Laura menatap seseorang di depannya dengan napas memburu. Sosok itu tersenyum samar, tatapannya sulit ditebak."Kau pasti tak menyangka akan bertemu denganku di sini, bukan?" suara baritonnya terdengar begitu akrab, tapi ada sesuatu yang janggal di baliknya.Laura menelan ludah. "Kenapa kau ada di sini? Apa maumu?"Sosok itu hanya menghela napas, lalu berjalan mendekat dengan langkah perlahan. Setiap langkahnya bergema di ruangan yang sepi.Di saat bersamaan, di tempat lain, Reno berlari menerobos lorong sempit, mencoba mencari Laura. Ada firasat buruk yang mengusiknya sejak tadi. Jantungnya berdebar kencang, dan tanpa sadar, tangannya mengepal erat.Sementara itu, di dalam ruangan, Laura berusaha tetap tenang meskipun pikirannya berkecamuk. Sosok itu kini berdiri di hadapannya, menyodorkan
Last Updated: 2025-03-31
You may also like
Jenderal Naga
Jenderal Naga
Urban · Angin
1.7M views
Ternyata Kaya Tujuh Turunan
Ternyata Kaya Tujuh Turunan
Urban · Serenity
1.7M views
Sang Pewaris Terkuat
Sang Pewaris Terkuat
Urban · Saudara Kuat 9527
1.3M views
Menantu Super Kaya
Menantu Super Kaya
Urban · Itsmoore
1.2M views
Kehidupan Edo yang Menakjubkan
Kehidupan Edo yang Menakjubkan
Urban · Galang Damares
1.1M views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status