Narumi terbangun di tengah malam, keringat membanjiri punggungnya. Matanya membelalak, tangannya meraba sekeliling hingga menyentuh dada Kaisar yang masih tertidur pulas.
Mimpi itu… terasa nyata. Ia berada dalam lorong gelap, dinding-dinding lembap beraroma karbol dan debu terbakar. Suara-suara tangis anak kecil bergema samar. Di ujung lorong, ada sebuah ruangan—terkunci. Tapi dia tahu… sesuatu penting ada di sana. “Narumi…” Suara wanita tua terdengar dari balik pintu. “Kau masih hidup karena pengorbanan yang tak pernah kau tahu…” Narumi menggigil. Tangannya bergetar. “Siapa… aku… sebenarnya?” Bu Prasasti, ibu kandung Narumi, selama ini hanya menceritakan bahwa Narumi diculik dan dibuang di depan rumah Pak Nusantara setelah panti asuhan tempat ia dibawa terbakar. Tapi tidak pernah ada penjelasan rinci soal apa yang terjadi di dalam panti itu. Sa