Chapter: TKPCP 10Kaisar dan Narumi menahan napas saat melihat apa yang dilakukan Bu Hermina. Bu Hermina membuka surat itu perlahan. Tangannya anggun tapi tegas, dengan kuku terawat sempurna yang menandakan betapa ia terbiasa mengurus hal-hal penting dalam hidup dan bisnis. Kaisar sempat menahan napas, dan Narumi secara refleks menahan lengan baju Kaisar—tak sadar bahwa ia sedang melakukannya.Namun begitu deretan kalimat dalam kertas itu mulai terbaca, gurat tegang di dahi Bu Hermina mulai memudar. Sorot matanya berubah dari curiga menjadi datar, lalu beralih sedikit lega.“Surat perjanjian kerja sama?” gumamnya pelan, lebih seperti sedang meyakinkan diri sendiri daripada bertanya. Ia membaca cepat tapi teliti: perihal kerja sama proyek pemasaran konten digital antara Gumilar Group dan startup tempat Narumi magang. Ada tanda tangan digital dari pihak legal perusahaan, serta bukti bahwa proposal itu masuk melalui prosedur resmi.Kaisar segera angkat suara, seolah ingin mempertegas. “Itu kerja sama anta
Last Updated: 2025-05-01
Chapter: TKPCPBu Hermina berdiri tegap di depan pintu ruangan Kaisar. Wajahnya yang biasanya tenang dan anggun kini menunjukkan sorot tajam penuh kekecewaan. Tatapannya menelusuri dari kepala hingga kaki putranya. Kemeja Kaisar kusut, dua kancing atas terbuka, rambutnya berantakan seperti baru bangun tidur, dan napasnya masih terengah sedikit.Namun itu belum membuat Bu Hermina terkejut.Yang membuatnya tercekat adalah sosok di belakang putranya.Narumi. Gadis sederhana yang dulu sempat ia lihat sekali di lobi. Kali ini berbeda—bajunya tampak sedikit basah di bagian bahu, rambutnya kusut, wajahnya merah padam. Bahkan dari balik tubuh Kaisar, Bu Hermina bisa melihat secangkir kopi yang tumpah di lantai dan jaket kerja milik Kaisar yang tergeletak begitu saja di sofa belakang."Astaga... Kaisar Gumilar!" seru Bu Hermina dengan nada tertahan, tetapi tajam seperti cambuk.Kaisar terdiam. Detik itu juga, semua aura berkuasanya sebagai pimpinan perusahaan runtuh di hadapan ibunya. Ia seperti anak kecil y
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: TKDCP 8Narumi memejamkan matanya dengan dorongan keras. Dia kira akan jatuh ke tanah tapi sebuah tangan kokoh menahan tubuhnya. Dengan indra penciuman Narumi dapat mengenali bau parfum yang beberapa kali selalu ada bersamanya. "Kamu tak apa-apa?" suara pria yang baru beberapa minggu ini Narumi kenalin. Mata Narumi membuka sejenak lalu mata Narumi bertatapan dengan mata Kaisar. "Kamu tak apa-apa?" tanya Kaisar pada Narumi. Dan hal itu yang menyadarkan Narumi dari pelukan penyelamatan Kaisar pada Narumi. Narumi hanya menganggukkan kepalanya, lalu berdiri dengan tegap dibantu Kaisar. Lalu mata Kaisar menyoroti satpam yang tadi mendorong Narumi. Dan melihat penampilan Narumi yang biasa saja. Kaisar menghela napasnya langsung berucap dengan menujuk kearah Satpam itu, "Nanti kamu ke ruangan HRD.""Baik, Tuan," ucap Satpam itu menundukkan kepala semakin dalam. Setelah itu Kaisar langsung menarik tangan Narumi untuk masuk kedalam Gedung Menara Gumilar Group. Semua pasang mata melihat kearah N
Last Updated: 2025-04-29
Chapter: TKDCP 7Narumi menahan tangisannya, karena mungkin suaranya akan terdengar dari luar. Bola mata Narumi bergerak saat membaca hasil tes DNA ke-dua orang tuanya yang menyatakan ke-tidak cocok pada DNA kedua orang tuanya. "Lalu aku ini anak siapa? Kenapa kedua orang tuaku tidak cocok padaku?" Narumi pun menghabiskan tangisannya selama tiga puluh menit.Sampai dimana kakaknya Wala mengetuk pintu toilet tersebut. Narumi pura-pura menyiram closet, lalu Narumi berdiri di depan cerimin lalu merapikan penampilan. Apalagi matanya yang sembab harus dibersihkan. Belum sempat keluar dari toilet ponselnya berdering, nomor asing mengirimkan pesan pada Narumi. ( Aku sudah menolongmu! Sekarang! Datang ke Menara Gumilar Group) Narumi memastikan lagi mukanya lalu membuka pintu yang ternyata disambut oleh Wala didepan toilet itu. "Sabar ngapa! was minggir!" kesal
Last Updated: 2025-04-29
Chapter: TKDCP 6Kaisar langsung berbalik dan meminta menghubungi anak buahnya untuk mencari tahu tentang berita kehilangan beberapa belas tahun yang lalu diseluruh negara ini. Sedangkan Narumi yang bosan menunggu diluar ruangan periksa. Akhirnya Narumi berdiri melangkah meninggal ibunya- Bu Naomi yang sedang diperiksa. Narumi berjalan menuju laboratorium rumah sakit. dengan detak jantung yang berpacu lebih cepat. tanganya mulai dingin. Dengan penuh tekat yang sangat kuat, Narumi menghampiri penjaga bagian laboratorium. mulutnya kelu, dia hanya mengeluarkan sebuah selembar kertas. Kertas yang berisi identitas dirinya yang diberikan perawat waktu lalu. "Sebentar ya," ucap penjaga laboratorium itu. Narumi mengatur napasnya hingga penjaga laboratorium tadi membawa 2 amplop yang ada di tangan penjaga itu lalu diserahkan pada Narumi. "Mohon ditandatangani dulu buku terima hasil lab." Narumi pun mengikuti prosedur lalu keluar dari laboratorium. Narumi bernait untuk segera membuka dan memba
Last Updated: 2025-04-28
Chapter: TKDCP 5Di salah satu ruangan VIP, seorang pria paruh baya duduk dengan tatapan tajam. Pak Nusa, dengan raut wajah yang tak bisa ditebak, menatap pemuda gagah di hadapannya—Kaisar. Kaisar, seorang pria dengan wibawa dan kekuasaan besar di dunia entertainment, berdiri tegap. Ia baru saja mengungkapkan niatnya untuk menikahi Narumi, wanita yang telah meminjam uangnya untuk pengobatan. Namun, respon Pak Nusa jauh dari yang ia harapkan. “Pak Nusa, saya datang dengan niat baik. Saya ingin menikahi Narumi karena dia harus membayar hutangnya pada saya,” ucap Kaisar penuh dengan harapan. Pak Nusa menarik napas panjang, lalu menghela pelan. Matanya menatap lurus ke dalam mata Kaisar, seakan menimbang segala kemungkinan yang ada. “Kaisar, aku tahu kau pria yang baik telah menolong Narumi. Tapi ada hal yang harus kau pahami. Dalam Islam, wali nikah yang sah bagi seorang perempuan adalah ayah kandungnya. Aku hanya ayah angkatnya. Aku tidak punya hak untuk menikahkannya,” jujur Pak Nusa mengungkap
Last Updated: 2025-01-16