Vida melangkah pergi tanpa menoleh lagi. Bukan tidak mau membela diri, tapi Vida sudah muak berurusan dengan manusia penuh topeng seperti mereka. Sudah cukup dia menderita tekanan batin selama satu bulan ini. Dia ingin kembali ke Jakarta.
Tidak ingin memberi kesempatan pada Davin untuk memikirkan istrinya, Fani bergegas memeluk tubuh tegap Davin.
"Davin, jangan tinggalkan aku. Aku tahu kamu tidak mencintainya, semua ini hanya karena tekanan nenek bukan?"
Sikap diam Davin, membuat Fani menampakan senyum tersembunyi saat dia menunduk. Sesungguhnya Fani memang sudah tahu jika Davin telah menikah. Sebelum mengancam Davin di kafe merah, Dion sudah memberi kabar terlebih dulu kepada Fani. Namun kabar yang dia kirim ternyata tidak begitu berpengaruh pada Fani.
Meski awalnya ada rasa terkejut dan marah, tapi rasa itu hilang seketika, kala Davin masih sering menghubunginya, dia sangat yakin Davin menikahi Vida hanya karena wanita tua menjengkelkan yang memintanya untuk segera menikah dengan Dav