Sonia tidak bisa tidur siang, dia lebih memilih menatap langit-langit kamar seraya mengusap lembut perutnya yang mulai membesar. Rasa sedih menghampiri ketika teringat pada ibu dan adiknya, tetapi dilarang keluar rumah. Jika pun boleh, sekadar berdiri di halaman depan.
Dua hari lalu, dia merasa ada sesuatu yang salah di rumah itu. Ketika mencoba menemukan foto di taman, sudah hilang. Mungkin Jessica khawatir ditemukan oleh orang lain lantas mengadu pada Albian, begitu menurut Sonia.
Menarik napas dalam dan mengembuskan perlahan, kemudian melipat bibir karena geram sulit menemukan jawaban. Dia pun merasa bahwa Jessica pasti cemburu melihat suaminya sedikit memberi perhatian. Sonia tahu itu semua bukan dilandasi cinta dan ketulusan karena bisa menebak dari caranya menatap.
Sonia sendiri harus bersabar demi anak dalam kandungannya, demi keluarga, demi kesehatan, dan demi lainnya yang menggerogoti pikiran. Kehamilan itu dianggap sebagai pertanda bahwa sebentar lagi dia akan hidup bebas da