"Kamu masih nggak setuju ada banyak ART di rumah ini?" tanya Albian menghampiri istrinya yang sedang duduk menghadap jendela kamar yang terbuka lebar. Angin malam menyapu lembut wajah wanita itu.
Gugusan bintang menemani rembulan terlihat biasa saja saat suasana hati sedang kacau. Jessica menaikkan sebelah alisnya, gumpalan awan di langit malam ternyata mengusik perhatian. Selama ini dia mengira awan hanya bisa dilihat kala pagi hingga sore hari.
Tanpa peduli dengan pertanyaan Albian tadi, dia segera merogoh ponsel dan mengarahkan ponsel ke langit. Dia memotret hingga tiga kali dengan alasan mungkin setelah mood-nya kembali, gambar itu bisa sangat berarti.
"Sayang, kamu masih nggak setuju ada banyak ART di rumah ini?" ulang Albian. Suaranya semakin pelan karena jarak di antara mereka pun semakin terkikis.
"Apa jawabanku penting, Mas?"
"Sayang?"
"Kalau aja jawabanku penting bagimu, pasti kamu nggak akan manggil tiga ART lama, apalagi sekalian sama Dewi."
"Aku mikirin mereka yang sekara