“Mama!” Bima yang ada digendongan Galih memekik terkejut melihat Bara berhasil keluar dari gudang seraya menggendong Bintang. Bocah laki-laki itu gembira, tetapi seketika kegembirannya lenyap melihat ibunya bersimbah darah.
“Mama, kenapa?” Tangis Bima pecah melihat Bintang tak sadarkan diri. Apalagi banyak darah di tubuh Bintang, membuat bocah laki-laki itu dilanda ketakutan hebat.
Bara semakin dekat, dan petugas medis segera membantu Bintang berbaring di brankar. Pun detik itu Galih yang menggendong Bima, mendekat menghampiri Bintang.
“Pak, kita harus bawa pasien ke rumah sakit. Luka yang diderita pasien cukup berat,” kata sang petugas medis pada Bara.
“Mama! Mama bangun!” Bima meraung meminta Bintang untuk segera membuka mata.
“Bima, mamamu baik-baik saja,” ucap Galih menenangkan cucunya.
Bima menangis keras. “Mama nggak buka mata. Mama sakit. Mama banyak keluarin darah. Bima nggak mau kehilangan Mama.”
Bara meneteskan air mata melihat Bima menangis. Pria itu benar-benar mera