“Aku langsung ke butik saja. Aku tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Pakaian yang kubawa semuanya terlalu formal. Aku harus mendapatkan pakaian yang cocok untuk usiaku. Aku akan mendampingi pria yang sudah membuatku jatuh hati padanya. Aku tidak boleh tampil biasa saja. Aku harus layaknya sekretaris perusahaan besar pada umumnya,” gumamnya.
Membatalkan niat untuk kembali ke kamar, lalu berbalik arah menuju ke butik yang ada di lantai bawah.
Michelle berdiri di depan kaca besar lobi hotel, memandangi pantulan dirinya yang masih mengenakan setelan kerja pagi tadi.
"Formal evening dress," gumamnya pelan. “No black. No white.”
Dia menoleh ke kanan, lalu berjalan ke arah butik eksklusif yang terletak di sisi lobi, tak jauh dari lounge tamu. Butik itu tampak sepi, hanya ada satu penjaga dan seorang konsultan mode perempuan berusia sekitar tiga puluhan.
Begitu Michelle masuk, seorang staf butik langsung menyambut.
“Good morning, miss. May I help you with something?” tanya si perempuan