“Huh! Jangan dekat-dekat denganku! Aku marah besar pada kalian! Tega-teganya mengerjaiku!”
Viviana melotot pada Thea dan Tilly yang hendak mendekatinya untuk meminta maaf sekaligus mengajak berdamai.
Thea dan Tilly mencibirnya. “Iiih ... siapa suruh begitu saja takut.”
“Heh, kalian yang sengaja menakut- nakutiku! Sungguh kalian tidak ada mirip-miripnya dengan Trevor! Kok bisa sih Trevor punya anak seperti kalian ini! Jangan-jangan kalian hanya mengaku-ngaku saja sebagai anaknya!”
“Ish, bibi jangan menghina kami, juga daddy kami! Kalau Bibi tak percaya kami anaknya Daddy ... maka ... phiwiiif!” Tilly bersiul memanggil Travish keluar.
Travish yang sedari tadi duduk di pojokan, tak terlihat Viviana, sambil bermain ponsel dan tidak memedulikan obrolan mereka, terpaksa keluar dan menghampiri Tilly.
“Ada apa?” tanyanya dengan raut merengut.
“Tuh!” Tilly menggerakkan dagunya mengarah ke Viviana.
Tanpa kata pun Viviana dibuat membelalak lebar ketika melihat Travish.
“Ka- k au ... kau mirip s