Share

Triplet Rahasia: 265

Penulis: Chani yoh
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-22 15:49:59

“Jadi sekarang, kau mau ke atas atau tidak?” Edoardo bertanya pada Viviana, tapi kedua matanya mengawasi pergerakan Thea dan Tilly yang mulai mengarah kembali ke lift.

Dia membiarkan saja dua gadis kecil itu dan mengajak Viviana agar Viviana mengerti semuanya.

Dan dalam kegelisahannya, Viviana akhirnya mengangguk.

“Ya, tentu saja aku mau ke atas. Untuk apa aku datang kalau tidak jadi menemani Trevor. Tapi ...”

“Tapi apa?”

“Kau temani aku dulu sampai ke ruangan Trevor. Baru setelah itu kau boleh pulang.”

Edoardo tersenyum geli, dan mengangguk-angguk. “Baiklah, dasar pena-”

“Apa kau bilang?” Viviana memelototinya dengan galak.

Edoardo jadi tertawa lagi. Tapi dia pun menghentikan kata-katanya.

Mereka menuju lift. Thea dan Tilly sudah terlebih dahulu menaiki lift yang sebelumnya datang.

Kini giliran Edoardo dan Viviana.

Ketika turun di lantai teratas, Viviana mulai takut.

Dia sampai memeluk lengan Edoardo lalu melihat kanan kiri seperti mengintai pencuri.

Mereka melangkah pelah dengan Viv
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
devina erina
asli aku ngakak di bab ini .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Persiapan Launching

    Dua bulan akhirnya berlalu dengan Sergio bekerja sama dengan Luxuries Parfume Corps, perusahaan yang memproduksi parfum yang pemegang saham terbesar ada di tangan Mr. Nobu.Dengan kerja samanya bersama Sergio, Mr. Nobu mulai memanfaatkan minyak hasil penyulingan Sergio sebagai bahan aroma parfumnya.Dan sebagai pengembangan dari perusahaannya, Mr. Nobu juga memanfaatkan minyak santalum album sebagai bahan baku sabun, sebagai varian baru produk mereka.Tentu saja, sabun yang diproduksi dengan minyak dari Sergio itu didesain spesial sehingga memiliki bentuk, warna, dan aroma yang khas. Tidak pasaran. Dan menyasar kalangan kelas atas.“Kita akan launching varian L-Gold Luxuries ini bulan depan. Selama masa launching produk akan diproduksi sebanyak 555 item saja.Pembeda produk yang dijual saat launching dan produk di gerai adalah dari segi bentuk dan warna.Untuk produk launching bentuk dan warnanya juga sangat istimewa dan tidak akan diproduksi lagi di kemudian hari.Dengan begitu custo

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Kabar Istimewa Akhirnya Hadir

    Suatu sore yang terasa kering, tapi indah dengan langit kemerahannya ...Sergio tidak banyak bicara saat menjemput Tilly dan mereka pulang ke rumah dengan melalui perjalanan yang hanya ada sunyi dan diam di antara mereka.Setiba di rumah pun Sergio tak banyak bicara.Tilly menyiapakan makan malam dengan Sergio berada di teras belakang sibuk dengan posnelnya.Beberapa kali Tilly melihatnya menjawab telepon seseorang.Setelah selesai menyiapkan makan malam, Tilly pun ke teras untuk bergabung dengan Sergio.Pria itu sudah tidak menelpon lagi, melainkan duduk melamun menatap langit tinggi di angkasa.“Jangan sedih. Harapan akan selalu ada, selama kita terus berharap. Yang penting kamu tidak menyerah.” Tilly menghiburnya sambil mengusap pundak Sergio dan memeluknya dari belakang.Suara Sergio serak menjawab, “Iya ...”Tapi kalimatnya seperti belum ditutup dengan sebuah titik.Tilly terus memeluknya hingga Sergio menoleh lalu menatapnya lekat.“Mr. Nobu baru saja menelponku,” ujarnya pelan

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Aku Belum Berhasil

    “Sekarang dengarkan, maksud undanganku pada kalian adalah karena aku ingin berinvestasi di perusahaan yang sedang dimulai Sergio. Kau bisa membawa proposal investasinya padaku, besok, ke rumah, Sergio.Aku pasti akan memberikan suntikan modal yang besar untukmu.”Trevor terlihat senang dan bersemangat. Dia sampai lupa bahwa Sergio tidak terbiasa dengan caranya.Sergio mengernyit, menenggak minum, lalu mengangkat wajahnya lagi menatap Trevor.“Maafkan aku, bukan aku tidak butuh atau tidak welcome, tapi ... masalah investor, aku akan mencarinya perlahan, langkah demi langkah.Aku yakin akan menemukan investor yang selain tertarik, memiliki dana, juga memiliki visi misi yang sama denganku dalam mengembangkan perusahaan ini.Aku ingin bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki passion yang sama denganku, yang mengerti tentang minyak santalum album, yang memuja aroma dan value yang terkandung dalam minyak itu.Jadi ...”Tilly nyaris tersedak mendengar kata-kata Sergio. Dia langsung memo

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Mulai Mengidamkan Honeymoon?

    Dua puluh menit kemudian barulah Tilly dan Sergio melangkah di atas marmer mewah gedung hotel Ritz Carlton.Mereka berdua berjalan mesra dengan Tilly memeluk lengan Sergio, melangkah perlahan dan anggun.Mereka tampak serasi, mesra, harmonis, dan ... elegan.Padahal isi kepala Tilly jauh dari elegan. Seluruh otaknya masih dipenuhi adegan dalam mobil tadi.Bagaimana Sergio meraup bibirnya, menarikan lidahnya dengan beringas, lalu bagaimana tangannya menjamah inci demi inci kulitnya dari balik pakaiannya.Bagaimana Sergio menaikkan roknya, menyingkap dalamannya meskipun tidak menarik sampai terlepas.Bagaimana dia juga seperti haus membelai kulit liat dan kencang Sergio dengan menyelipkan tangannya dari balik kemeja yang hanya dilepas kancing-kancingnya saja.Percintaan di mobil sangat awam bagi mereka.Tapi terasa penuh tantangan dengan space yang terbatas, cenderung sempit, tapi juga terasa liar dan lepas.Tilly tidak bisa menyangkal debar dan degup jantung mereka lima kali lebih dari

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Di Mobil? Yakin?

    [Ayo kita makan malam bersama. Aku sudah memesan meja di Ritz Carlton. Ajak Sergio, Tilly. Sudah lama kita tidak berbincang bersama.]Tilly membaca pesan dari ayahnya. Hatinya menghangat dan dia tersenyum. Tilly langsung mengiyakan lalu menelpon Sergio memberitahu undangan makan malam dari ayahnya.“Baiklah. Aku jemput kamu sekarang,” ujar Sergio di ujung telepon.Tilly mengangguk penuh semangat. “Aku menunggu!”“Jangan di parkiran. Tunggu bersama Jane atau Travish.”“Ada Jane di sini, tenang saja.”Selesai menelpon, Jane sudah mendelik Tilly tajam. “Aku menemanimu sampai dijemput, lalu apakah aku tidak ditawari tumpangan?”Tilly hanya tersenyum lebar. “Ya ... kalau kau mau. Tapi kita mampir makan malam dulu dengan orang tuaku. Mau?”“Orangtuamu? Heheehhee... kalau itu sih, tidak deh. Lebih baik aku pulang, berendam air hangat, lalu menonton drama. Aku lagi haus drama. Haus kasih sayang dari pria tampan, tinggi, berkaki panjang, berwibawa layaknya CEO. Argh ... di mana kira-kira aku b

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Pahit Hati dan Dendam

    Sore itu, Jane mengunjungi ruangan Tilly.Begitu temannya itu masuk, Jane langsung menyerocos kesal.“Hah! Romeo itu ... apalah dia itu! Aku menyuruhnya menghapus tag namamu di foto-foto itu, tapi dia malah balik memarahiku!”Tilly diam dan mendengarkan.“Maafkan aku, Till, aku tidak berhasil dengan misi kita. Tapi Sergio tidak melihatnya, kan?”“Tidak tahu. Tapi kemungkinan besar tidak. Sudahlah, tidak perlu dipermasalahkan lagi.Lagipula, aku yakin Sergio pria dewasa dan tidak akan mempermasalahkan hal yang hanya foto masa lalu saja.Juga, aku rasa aku akan menghapus medsosku saja.”“Nah! Itu ide bagus, Till! Kenapa kau baru sadar sekarang?”“Ya ... aku juga baru terpikir!”“Hah! Membuang-buang energiku saja. Mana sini medsosmu, biar kuhapus.”Tilly pun menyerahkan ponselnya pada Jane. Temannya itu mengutak atik lalu tak lama kemudian mengembalikan pada Tilly.“Sudah kuhapus. Ah, andai aku bisa melihat wajah Romeo saat mencari-cari unggahan foto-fotonya itu. Dia akan terkejut karena

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status