“Jadi misi ini juga ….” gumam Joylin pelan. Ia menggigit kuku ibu jarinya, sebuah kebiasaan lama yang kerap muncul setiap kali pikirannya sedang dilanda kekacauan. Suaranya nyaris tidak terdengar, namun masih dapat ditangkap oleh Luna yang duduk tak jauh darinya.
“Ya. Kau menyadarinya, kan? Tidak ada ancaman nyata. Ini hanya persaingan bisnis, Lumina Corp dan Nyx Global adalah rival. Namun, Lumina Corp kali ini sedang naik daun dan menandingi Nyx Global yang sudah lebih dulu berdiri,” sahut Luna tenang, mengusap permukaan cangkir kopi dengan ujung jarinya sebelum menyeruput isinya.
Joylin dan Jayden berusaha mencerna informasi ini sedikit demi sedikit. Suasana dalam ruangan kini menjadi lebih tegang dari sebelumnya dengan aroma kopi yang mulai menyebar memenuhi setiap sudutnya.
Luna tiba-tiba menghentakkan cangkir kopinya membuat perhatian tertuju padanya, “Dan dia memanfaatkan kita dengan berdalih bahwa ini sebuah misi,” desis Luna, rahangnya mengeras. Ia mencengkeram gagang cangk