Share

Bab 9

Penulis: Hanni Hann
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-25 09:26:12

Joylin berjalan keluar dari gedung tempatnya bekerja dengan wajah yang tertekuk. “Bajingan itu! Berani-beraninya dia menyentuhku,” gerutu Joylin kesal. Jemarinya mengepal hingga tangannya bergetar tak terkendali seolah ingin meninju sesuatu. Gadis itu melangkahkan kakinya dengan geram lalu membuka pintu mobil dengan kasar.

Ia menjatuhkan dirinya ke kursi penumpang depan dan membanting pintu mobil dengan satu hentakan yang membuat Jayden tersentak. “Apa yang terjadi?” tanya Jayden refleks menoleh dengan dahi yang berkerut sambil menyalakan mesin mobil.

Joylin menyandarkan punggungnya dengan kasar ke jok, “Keparat itu— dia menyentuhku sembarangan. Apa dia pikir aku akan tergoda dengan kalimat manis yang keluar dari mulut kotornya itu?!” gerutu gadis itu kesal.

Jayden tetap diam, sesekali melirik ke arah adiknya memastikan tak ada luka. Ia menghela nafas lega, hatinya sedikit tenang mengetahui adiknya tidak mudah tergoda oleh trik murahan lelaki diluar sana. Dengan senyum samar, ia me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Twilight of Us    Bab 10

    “Jadi misi ini juga ….” gumam Joylin pelan. Ia menggigit kuku ibu jarinya, sebuah kebiasaan lama yang kerap muncul setiap kali pikirannya sedang dilanda kekacauan. Suaranya nyaris tidak terdengar, namun masih dapat ditangkap oleh Luna yang duduk tak jauh darinya. “Ya. Kau menyadarinya, kan? Tidak ada ancaman nyata. Ini hanya persaingan bisnis, Lumina Corp dan Nyx Global adalah rival. Namun, Lumina Corp kali ini sedang naik daun dan menandingi Nyx Global yang sudah lebih dulu berdiri,” sahut Luna tenang, mengusap permukaan cangkir kopi dengan ujung jarinya sebelum menyeruput isinya. Joylin dan Jayden berusaha mencerna informasi ini sedikit demi sedikit. Suasana dalam ruangan kini menjadi lebih tegang dari sebelumnya dengan aroma kopi yang mulai menyebar memenuhi setiap sudutnya. Luna tiba-tiba menghentakkan cangkir kopinya membuat perhatian tertuju padanya, “Dan dia memanfaatkan kita dengan berdalih bahwa ini sebuah misi,” desis Luna, rahangnya mengeras. Ia mencengkeram gagang cangk

  • Twilight of Us    Bab 9

    Joylin berjalan keluar dari gedung tempatnya bekerja dengan wajah yang tertekuk. “Bajingan itu! Berani-beraninya dia menyentuhku,” gerutu Joylin kesal. Jemarinya mengepal hingga tangannya bergetar tak terkendali seolah ingin meninju sesuatu. Gadis itu melangkahkan kakinya dengan geram lalu membuka pintu mobil dengan kasar. Ia menjatuhkan dirinya ke kursi penumpang depan dan membanting pintu mobil dengan satu hentakan yang membuat Jayden tersentak. “Apa yang terjadi?” tanya Jayden refleks menoleh dengan dahi yang berkerut sambil menyalakan mesin mobil. Joylin menyandarkan punggungnya dengan kasar ke jok, “Keparat itu— dia menyentuhku sembarangan. Apa dia pikir aku akan tergoda dengan kalimat manis yang keluar dari mulut kotornya itu?!” gerutu gadis itu kesal. Jayden tetap diam, sesekali melirik ke arah adiknya memastikan tak ada luka. Ia menghela nafas lega, hatinya sedikit tenang mengetahui adiknya tidak mudah tergoda oleh trik murahan lelaki diluar sana. Dengan senyum samar, ia me

  • Twilight of Us    Bab 8

    Pagi itu, aroma roti yang dipanggang dan kopi hangat memenuhi dapur kecil mereka. Di tengah kesibukan ringan itu, ponsel Joylin tiba-tiba bergetar memecah keheningan dengan suara notifikasi nyaring. Gadis itu langsung meraih ponselnya dan mendecak pelan setelah membaca isi pesannya, “Siapa?” tanya Jayden santai, sibuk mengoleskan selai pada rotinya. “Erico. Bajingan itu terus saja mengajakku untuk berkencan dengannya,” keluh Joylin, lalu menyeruput kopinya dengan malas. Raut wajah Jayden langsung berubah saat mendengar nama Erico. Jayden melirik ke arah jam dinding, lalu menyudahi sarapan, dan bergegas menuju ke markas untuk menerima misi yang baru. Di dalam mobil, seperti biasa, Jayden meraih sabuk pengaman dan memakaikannya pada Joylin tanpa sepatah kata pun. Joylin tersenyum, lalu menunduk merasakan kehangatan yang diberikan kakaknya. Menurutnya Jayden memang sedikit cerewet, tapi perhatian kecil seperti ini selalu membuat hatinya tenang dan tidak pernah kesepian. Di per

  • Twilight of Us    Bab 7

    Joylin tersentak kebelakang mendengar suara tembakan itu lalu menatap ke arah Erico sebelum akhirnya berlutut untuk mengecek kondisi pria itu. "Meninggal," batin Joylin dengan mata yang membelalak setelah memeriksa denyut nadi orang itu. Gadis itu menggeleng pelan, sorot matanya suram.Tak ada denyut nadi. Melihat isyarat Joylin, Jayden seolah tak percaya. Padahal tinggal sedikit lagi dan sebuah fakta akan terkuak. Hal itu menyulut amarah Jayden. “Sial! Apa yang baru saja kau lakukan?! Kita hampir mengetahui siapa pengkhianatnya!” bentak Jayden menarik kerah baju Erico. Urat di dahinya cukup untuk menjelaskan seberapa murka dirinya saat ini.“Kalian terlalu membuang-buang waktu!” bentak Erico dengan pistol yang masih berasap di genggamannya melepaskan genggaman Jayden dengan kasar, lalu berjalan dengan santai menuju mobil.Jayden mengepalkan tinjunya dengan Erat hingga urat di tangannya timbul karena kejadian barusan. Baginya, tindakan Erico sangat mencurigakan. “Bedebah sialan! Apa s

  • Twilight of Us    Bab 6

    Setelah bertahun-tahun melewati pelatihan yang berat dan misi percobaan yang nyaris merenggut nyawa, keduanya akhirnya diterima sebagai anggota resmi NOX pada usia dua puluh tujuh tahun.Bagi orang lain mungkin pencapaian ini tidak berarti apa-apa, tapi bagi mereka— yang datang dengan membawa luka dan dendam— ini adalah pencapaian luar biasa yang didapatkan bukan hanya menggunakan hasil keringat, tapi juga darah dan air mata.Saat ini mereka ditugaskan sebuah area gudang tua terbengkalai untuk mengambil kembali dokumen internal NOX yang telah dicuri bersama dengan agen bernama Erico.Berbeda dengan si kembar yang datang karena balas dendam, Erico datang dari kehidupan yang nyaman dan berkecukupan.Namun rutinitas itu memicu rasa bosan di dalam dirinya hingga membuatnya memilih dunia bayangan yang penuh adrenalin—sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang.Malam yang pekat dan dinginnya udara yang menusuk menemani mereka dalam menjalankan misi ini. Di sana, di dalam gudang tua itu lang

  • Twilight of Us    Bab 5

    Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya bel yang menandakan usainya kegiatan di sekolah berbunyi. Suasana senja hari itu indah seperti biasanya, daun-daun berguguran suara angin, serta kicauan burung menambahkan kesan yang damai.Joylin mengajak Jay pulang jalan kaki melewati pinggiran sungai dan membahas ini dengan santai sebelum tiba dirumah. Informasi yang mereka temukan masih mengganjal dipikiran Jayden. “Joy, Aku akan mengambil jalan yang sama dengan Papa dan Mama,” ucap Jayden langsung ke intinya.“Kalau begitu aku jug—” perkataan Joylin terpotong oleh sorot mata Jayden yang tajam. “Tidak … Jangan bercanda seperti itu! Aku tak menyukai candaan mu itu, Jay!” bentak Joylin sambil mengguncang kasar tubuh Jayden. Tangannya mencengkram erat kerah baju Jayden dan menatapnya dengan mata yang memerah. Nafasnya saling memburu hingga akhirnya air matanya mengalir membasahi pipinya, “Kau benar-benar keterlaluan!” desis Joylin sambil menyeka air matanya.Gadis itu menutupi wajahnya dengan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status