Rabu pagi – War Room Kantor
Kirana memulai meeting lebih tenang dari kemarin. Tidak ada sisa ketegangan yang kemarin, tapi suasananya tetap serius.
Slide pertama muncul di layar: “Option A – Data Structured Flow.”
Itu milik Kirana.
Terstruktur, rapi, penuh insight hasil observasi dan segmentasi user.
Slide kedua: “Option B – Emotional Trigger Flow.”
Itu milik Ares.
Mengutamakan narasi storytelling dan respons emosional audiens berdasarkan behavior pattern.
“Gue tahu kita kemarin agak beda arah,” ucap Kirana saat membuka meeting. “Tapi itu bukan berarti salah satu harus dibuang. Gue mau kita serahin ini ke tim produk dan marketing—karena ujung-ujungnya, mereka yang bakal aktif bawa ini ke market.”
Ares diam. Tapi ada gerakan kecil di rahangnya. Ia tidak menyangka Kirana akan memilih cara ini. Dia kira Kirana akan menyingkirkan miliknya. Buat Ares itu cukup fair dan dia merasa dihargai.
“Gue udah siapin summary poin plus dan minus dari dua pendekatan ini,” lanjut Kirana sambil menyalaka