Senin, 08.14 – Pantry Kantor
Aroma kopi memenuhi ruangan kecil itu. Ares menuangkan kopi hitam ke dalam mug putih yang biasa dia pakai sejak hari pertama kerja.
Dia tidak ngantuk. Tapi kepalanya masih sibuk sendiri dengan pikirannya.
Gigs. Sabtu malam.
Kirana.
Senyumnya.
Gerak tubuhnya.
Tatapan singkat yang sempat mengarah tepat ke tempatnya berdiri.
"Itu bukan kebetulan."
Dia yakin Kirana melihatnya. Tapi tidak ada reaksi berlebihan. Tidak ada penghindaran. Tidak ada pertanyaan.
Hanya tatapan. Lalu pergi. Seolah memberi isyarat: “Gue tahu lo ada, tapi kalau lo nggak nanya, gue juga nggak akan jawab.”
''apa kalau gue gerak dia bakal ngejauh? atau malah bakal ngasih jalan? kenapa saat di pekerjaan dia cukup bisa memberikan arahan , tapi kenapa disisi ini dia seperti mau gue yang bertindak.''
Dan Ares—yang terbiasa bermain di wilayah dominasi dan kontrol—mendadak merasa… tenggelam.
Senin, 08.42 – Ruang Kerja Tim Divisi Strategi
Kirana duduk di depan laptopnya, mata fokus ke layar denga