Jumat, 19.42 – Apartemen Kirana
Kirana berdiri di depan cermin. Rambutnya digerai, riasan mulai ditata. Bukan berlebihan, tapi jelas bukan versi dirinya yang biasa ditemui orang kantor.
Bibir merah, mata lebih tegas. Kalung tipis melingkar di lehernya. Malam ini, dia dan teman-temannya berencana ke tempat baru—Velvet Room—sebuah lounge semi eksklusif yang sedang naik daun. Musiknya lebih halus, crowd-nya campuran antara eksekutif muda dan seniman urban. Pas untuk mood-nya yang ingin santai tapi tetap hidup.
“Satu minggu kerja yang tenang… saatnya ngelepas rem,” gumamnya sambil menyemprotkan parfum di leher.
Jumat, 21.17 – Velvet Room
Lampu temaram. Bass pelan dari DJ di sudut ruangan mengalun seperti detak jantung. Kirana duduk bersama dua temannya di sofa tengah ruangan, memesan wine merah sambil ngobrol ringan soal kerjaan, pria, dan hidup yang terlalu cepat berputar.
Senyumnya lebih sering muncul malam ini. Bahunya lebih rileks. Gerakannya lebih santai. Tapi tetap saja—ada batas y