“Bagaimana kondisinya, Dok?” tanya Siska dengan wajah cemas.
Sang dokter yang baru selesai memeriksa pun kembali ke meja kerja. Di sana dia menatap ke arah Siska yang tampak cemas. Ada juga Romeo yang menunggu penjelasan sang dokter. Sedangkan Qiana hanya berbaring dengan kedua mata terpejam.
“Apa ada hal serius?” tanya Siska yang mulai tidak sabar.
“Ibu dan Bapak tenang saja. Ibu dan bayinya sehat, tapi tolong diusahakan supaya ibunya tidak terlalu stres. Kalau ibu hamil terus mengalami stres, itu akan berakibat tidak baik untuk kandungan dan juga janinnya. Untuk sekarang, biarkan dia istirahat dulu. Saya juga sudah meresepkan obat yang bisa ditebus di apotik. Dua minggu lagi, kalau masih ada keluhan, bisa dibawa ke sini lagi,” jelas sang dokter.
Romeo dan Siska pun langsung membuang napas lirih. Dia merasa lega karena tidak terjadi apa pun dengan anak dan calon cucunya, tetapi Siska yang sudah terlanjur kesal pun membuang napas kasar.
“Ak