Chapter: 32. Luisa Tak Mau Ikut“Rencana yang kita susun sudah matang, Tuan. Tiga penembak jitu juga sudah berangkat ke posisinya. Sekarang saatnya kita bergerak.” Alfreed mengangguk. Tak salah dia memilih Paul sebagai asistennya, cukup pintar dan penuh strategi. Tapi hal ini memang sudah menjadi tanggung jawab utamanya, mengingat dia adalah orang yang berperan penting mempertemukan Alfreed dengan Luisa. Bergerak dengan jalan kaki melewati pepohonan, Alfreed, Paul dan tujuh orang pengawal menuju mansion Acapulco. Baru setengah perjalanan, Alfreed sudah protes. “Damn! Kau tidak bilang kalau perjalanannya seperti ini, Paul! Berapa lama lagi kita sampai?” Bukan jauhnya perjalanan yang membuat Alfreed angkat bicara, tapi medannya sungguh menguji nyali. Masuk ke dalam hutan yang penuh pepohonan dengan rute naik turun, persis seperti berpetualang mendaki gunung. Belum lagi suara burung hantu yang lumayan menakutkan layaknya film horor. Bagi Alfreed yang lahir dan besar di ibukota, tentu hal seperti itu terasa
Last Updated: 2025-05-04
Chapter: 31. Jose TertembakPaul refleks menjauhkan ponselnya dari telinga. Teriakkan Alfreed seperti mau memecahkan indra pendengarannya.‘Haduuuh, aku salah bicara. Belum apa-apa telingaku sudah mau berdarah karena teriakannya!’ gerutu Paul.“Tenang, Tuan, tenang ... Jangan emosi dulu. Tolong beri saya waktu satu jam lagi untuk tahu di mana lokasi mereka yang sekarang.” Paul belum menemukan info yang akurat. Tidak adanya Jose di markas besar El Salvador, mengharuskan dia berbaur lebih lama di coffee shop yang biasa didatangi para anggota kelompok berbahaya itu.“Aku sudah menunggumu dua jam, Paul!” Alfreed yang sudah tidak sabar langsung menyentak. Kepalanya serasa mendidih membayangkan Jose terus menghabiskan waktu bersama Luisa.Tapi apapun ceritanya, Paul adalah rakyat sipil biasa. Dia bukan FBI atau CIA, jadi mana mungkin secepat kilat bisa mendapatkan informasi terkait keberadaan Luisa.“Tuan, di sini pun saya bertaruh nyawa untuk mencari tahu di mana keberadaan Nona Luisa. Jadi saya mohon, tolong bersab
Last Updated: 2025-05-03
Chapter: 30. Alfreed Menjemput Luisa Paul serasa mendengar bunyi gong tepat di telinganya. Matanya melotot tapi kepalanya justru pusing. Kaget dan takut muncul di saat nyawa baru menempel di jasad, sungguh keadaan yang menyiksa.“Tuan tidak salah?!” Lagi kalimat terbodoh lolos dari mulut Paul. “Kau?!” Alfred sampai bangkit dari sofa, melotot dan menunjuk wajah Paul. Ingin marah, tapi Alfreed akui perbuatannya kali ini memang agak sedikit bodoh. Jelas-jelas istrinya ada bersama pemimpin kartel berbahaya di Meksiko, tapi dia dengan entengnya menyuruh Paul menyewa hanya lima orang pengawal. Se-ahli apapun mereka, tetap saja akan kalah jika dibandingkan kekuatan El Savador. “Damn! Sialan! Semua ini gara-gara kau, Paul!” Merasa menemukan jalan buntu, Alfred akhirnya menyalahkan Paul, satu-satunya orang yang berperan penting atas hadirnya Luisa ke kehidupannya. Paul meringis, habislah hidupnya kalau sampai dia dipukul seperti kemarin. Bahkan luka di sudut bibirnya masih belum sembuh, Paul merabanya. “Maaf, Tuan ... Tolon
Last Updated: 2025-05-02
Chapter: 29. Dada Bidang JosePerlakuan Jose begitu manis terhadap Luisa. Hingga wanita itu pun sangat menyayangkan untuk melepas Jose dari pelukannya. Rasa hangat dari tubuh Jose jelas memberinya ketenangan. Dada bidang dan perut kotak-kotak yang dipenuhi tattoo, ternyata tak semenyeramkan itu. Justru lebih hangat dari selimut bula Domba yang ada di apartemen Alfreed.‘Alfreed?’ Luisa mengerjapkan matanya lagi. Jelas yang memeluknya adalah Jose, kenapa dia malah teringat pria dingin yang tak pernah ada kelembutan itu.“Lu ... Kau menyukai dadaku?”Pertanyaan Jose membuat Luisa tersadar kalau sejak tadi ternyata dia sudah berulang kali mengusap bagian paling menonjol di tubuh sang pemimpin El Salvador.“Eh, ehm ... Ini, tattoo-mu, gambar apa?” Demi menutupi malu Luisa sengaja menanyakan tentang tattoo.“Ayo, kita masuk, dulu. Anginnya semakin dingin. Aku ceritakan di dalam.” Menarik Luisa hingga keduanya duduk di atas ranjang, Jose lantas membuka kemejanya. Bertelanjang dada tepat di hadapan Luisa.‘Astagaaa ...’
Last Updated: 2025-05-02
Chapter: 28. Cinta Pertama Luisa“Dia hamil?” Terkejut Alfreed.Kakek Scott menghela napas panjang.“Entahlah ... Lebih baik aku pulang daripada mati berdiri menghadapimu. Kau memang cucu sialan! Tidak bisa membiarkan aku bahagia sebentar saja.” Kakek melangkah hendak pergi.“Kek, tunggu! Jawab dulu pertanyaanku, dia benar-benar hamil?” Alfreed sungguh penasaran. Jika yang dikatakan kakeknya benar, mana mungkin Alfreed membiarkan Luisa di Meksiko, bersama pemimpin kelompok mengerikan pula.Kakek Scott tak menghentikan langkahnya.“Huh, untuk apa kau tanya? Kan tadi kau yang tidak peduli.”“Dia istriku, Kek, maka aku harus tahu!” Alfreed kesal pertanyaannya tak kunjung dijawab sang kakek.Dan kakek langsung menghentikan langkah begitu mendengar kata istri dari mulut Alfreed.“Istri kau bilang? Baguslah, akhirnya kau sadar juga dia siapa.”“Lalu apa jawabannya? Jangan berbelit-belit, kek! Dia hamil atau tidak???” Makin geram Alfreed dibuat sang kakek.“Jadi begini ya, cucuku yang bodoh ... Kau adalah orang pertama yan
Last Updated: 2025-04-30
Chapter: 27. Luisa Hamil?Jose melirik sepasang almond eyes yang berada tepat di sampingnya. Sesekali mata cantik itu terpejam, takut menyaksikan tontonan yang dianggap Jose seru, yang sedang terjadi di depannya. ‘Sepertinya aku salah. Tidak seharusnya aku mengajakmu menonton ini, Lu,’ batin Jose. Akhirnya Jose paham, bahwa Luisa memang tidak berubah. Dia tetap gadis kecil yang lembut, baik hati dan cengeng yang selalu mengadu dan memeluknya seperti saat mereka masih kecil dulu. Jadi mana mungkin Luisa tega melihat adegan penyiksaan Diana di hadapannya. “Lu, tadi kau menanyakan ayahmu ‘kan?” tanya Jose yang membuat fokus Luisa tak lagi pada Diana. “Iya. Di mana ayahku? Apa mereka tidak membawanya?” Jose tersenyum. “Ayo, ikut aku. Kita temui ayahmu.” Bangkit, Jose mengajak Luisa menemui ayahnya. Tak lupa dia membisikkan sesuatu pada Andres sebelum mereka pergi. “Lakukan apapun maumu asalkan mereka tidak terluka. Lalu lepaskan ketika sudah malam.” Jose mengajak Luisa naik ke lantai atas. Belok kanan, b
Last Updated: 2025-04-29