TETAPLAH BUTA, SUAMIKU

TETAPLAH BUTA, SUAMIKU

last update최신 업데이트 : 2022-06-21
에:  Pena_yuni완성
언어: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 평가. 1 리뷰
46챕터
7.6K조회수
읽기
서재에 추가

공유:  

보고서
개요
목록
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.

줄거리

Cinta tidak pernah memihak kepada insan yang hanya memiliki kesempurnaan. Seorang pria buta pun berhak untuk merasakan indahnya cinta yang datang dengan tiba-tiba. Arfan, dia adalah pria buta yang beruntung mendapatkan cinta dari seorang istri yang begitu menyayanginya. Kehidupannya nyaris sempurna meskipun dalam kegelapan. Bersama Mentari, dia merasakan kebahagiaan yang tiada duanya. Istrinya itu bukan hanya baik, tapi juga termasuk istri yang romantis. Setiap hari Arfan disuguhkan kata-kata cinta yang membuat dia selalu mabuk kepayang bersama wanitanya itu. Namun, tanpa Arfan ketahui jika sesungguhnya wanita yang hidup bersama dia menyimpan sejuta rahasia besar yang mampu meruntuhkan rasa kasih pada diri Arfan, jika dia mengetahui yang sebenarnya. Mentari mati-matian menutupi rahasia dirinya, juga melakukan segala cara agar Arfan tidak bisa melihat kembali. Baginya, kebutaan Arfan adalah bahagianya. Sedangkan terbukanya penglihatan Arfan, adalah bencana besar yang akan meruntuhkan rumah tangga, serta cinta yang ada pada diri Arfan. Karena dia adalah orang di balik hilangnya penglihatan Arfan, juga kedua orang terkasih Arfan di masa lalu.

더 보기

1화

Bab 1

"Sayang, seandainya aku bisa melihat, kamulah orang pertama yang ingin aku lihat."

Aku tertegun. Lidahku kelu dengan tenggorokan yang tercekat. Perlahan, kusimpan sendok yang tadi sudah mengudara hampir menyentuh bibir. Tanganku beralih mengambil gelas dan meneguk airnya hingga habis.

Sementara Mas Arfan, wajahnya terlihat semringah dengan kedua sudut bibir yang terangkat. Tatapan kosongnya terlihat berbinar. 

Bagaimana tidak bahagia, kemarin dokter mata yang selama ini menjadi dokter pribadi Mas Arfan, mengabarkan bahwa suamiku itu sudah mendapatkan donor mata. Dia ia akan segera melakukan operasi. 

"Ah, aku jadi tidak sabar ingin segera melihat rupamu, Tari. Kamu ... pasti sangat cantik," ujarnya lagi membuat detak jantungku semakin berbisik. Menolak apa yang dikatakan suamiku itu.

Di dunia ini, mungkin hanya aku yang menolak terbukanya kembali penglihatan suamiku. Ada rasa takut yang begitu besar jika dia melihat wajah ini. 

Takut ditinggalkan, dicampakkan, dan ... dibenci. Itu mimpi buruk bagiku.

"Tari, apa kamu masih di situ, Sayang?" Tangan Mas Arfan mencari keberadaanku dengan meraba meja di depannya.

"Iya, Mas. Aku masih di sini," ujarku mengambil tangannya. 

Dia tersenyum, menggenggam tanganku, lalu menciumnya. Sungguh suami yang romantis. Namun, apakah dia akan tetap seperti itu jika tahu wajah asliku? Sepertinya tidak akan. Justru sebaliknya, dia akan begitu murka dan membenciku.

"Kenapa diam saja? Apa kamu tidak bahagia, jika nanti aku bisa melihatmu?" 

Sentuhan lembut itu kini berubah menjadi genggaman yang cukup kuat. Membuat sudut hatiku ikut teremas dengan pertanyaannya. 

"Tentu saja aku bahagia. Istri mana yang tidak bahagia jika suaminya bisa melihat dunia lagi. Termasuk aku. Tapi ...." Aku menggantung ucapanku, membuat laki-laki tiga puluh tahun itu mengernyitkan kening.

"Tapi apa, Mentariku?" tanyanya setelah aku tidak melanjutkan ucapanku.

"Aku tidak secantik yang ada dalam bayanganmu, Mas. Aku ... jelek," kataku memberanikan diri.

Mas Arfan menarik tanganku, merengkuh tubuhku. Kini, aku sudah bersandar pada dada bidang pria yang sudah satu tahun menjadi suamiku itu.

"Jangan khawatirkan tentang itu, Tari. Tadi aku hanya bercanda. Aku akan tetap menyayangimu meskipun kamu jelek sekalipun. Percayalah." Mas Arfan menenangkanku. 

Namun, hatiku tidak tenang sedikit pun. Aku tetap merasa risau dengan apa yang akan terjadi nanti. Kebahagiaan yang aku rasakan, akan segera hilang jika mata Mas Arfan kembali bisa melihat. Aku sangat yakin itu. 

"Mas, siapa yang akan mendonorkan retina mata untukmu?" tanyaku mendongak. 

"Hm ... salah satu temannya Papa. Ia sedang sakit keras saat ini, dan dia sudah memberikan wasiat untuk mendonorkan matanya kepadaku, jika ia meninggal dunia."

"Oh, baik sekali dia, Mas. Pasti hubungan kalian sangat dekat." 

"Ya, dulu kami bertetangga, hingga akhirnya beliau harus pindah dan tinggal bersama putra pertamanya." Mas Arfan menjelaskan.

"Siapa nama orang baik itu?" tanyaku.

"Pak Ali. Ia pemilik perusahaan Alishaba Group. Salah satu kolega, sekaligus sahabat Papa."

Aku menganggukkan kepala mendengar cerita tentang seseorang yang akan mendonorkan retina mata untuk suamiku. 

'Alishaba,' gumamku mengulang nama itu.

Pernikahanku dan Mas Arfan berawal dari aku yang datang melamar menjadi perawatnya. Aku datang, saat dia dalam keadaan yang terpuruk. Kehilangan penglihatan, juga kehilangan orang-orang terkasihnya. 

Semakin lama, rasa iba itu berubah menjadi cinta. Hingga akhirnya, aku memberanikan diri untuk melamarnya. Ya, aku sendiri yang menawarkan diri menjadi istri Mas Arfan saat itu. 

Aku ingin menjadi cahaya, dalam dunia gelapnya. 

"Mas, aku beresin bekas makan dulu, ya. Kamu mau tetap di sini, atau mau ke tempat lain?" ujarku melihat pada wajah Mas Arfan.

"Suruh Bibi, saja yang beresin. Kamu tetap di sini," jawab Mas Arfan menahan tanganku.

Aku melepaskan genggamannya dengan halus. Tidak mau menyakiti dia dengan penolakanku. 

"Enggak, ah. Kalau semua Bibi yang mengerjakan, pahalaku dari melayani suami akan sedikit, dong. Aku mau, semua yang berhubungan denganmu tanganku ikut andil. Meskipun hanya mencuci gelas bekas minummu," tukasku membuat segurat senyum merekah indah di bibir Mas Arfan. 

Pegangan tangan Mas Arfan mulai mengendur. Aku pun mengambil nampan berisikan piring dan gelas bekas makan siang kami, lalu membawanya ke dapur. 

Sejak mengalami kebutaan lima tahun yang lalu, Mas Arfan memang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kamar. Ruangan pribadi dan tempat ternyaman untuknya. 

"Apa yang harus aku lakukan agar Mas Arfan tidak bisa melihat wajah ini?" ucapku seraya melihat pantulan wajah dari kaca yang ada di dinding dekat wastafel. 

Air kran aku nyalakan. Kemudian mulai mencuci piring yang baru saja aku bawa. Setelah selesai, aku duduk di kursi meja makan seraya mengotak-atik ponsel. 

"Sedang apa, Tari?" 

Aku menoleh pada suara yang baru saja menyebut namaku. Seorang pria dengan wajah yang mirip dengan suamiku itu, duduk di sampingku. 

Ia mengambil segelas air putih, lalu menegaknya hingga habis. Aku, hanya melihatnya tanpa berucap. 

"Apa kau sedang bingung?" tanyanya lagi seraya melihatku.

"Tidak. Untuk apa aku bingung?" 

Alvin si adik ipar terkekeh, kedua tangannya ia lipat di atas meja. 

"Jangan pura-pura baik-baik saja, Tari. Aku tahu kerisauan hatimu saat ini. Kamu takut jika nanti kakakku akhirnya bisa melihat kembali. Iya, 'kan?"

Aku menarik napas panjang, menetralkan detak jantung yang mulai seperti genderang perang.

"Kamu tidak tahu apa-apa tentangku, Al."

"Aku tahu semuanya, Mentari. Aku sengaja diam, bukan untuk membelamu. Aku hanya tidak ingin melihat senyum di wajah kakakku hilang lagi akibat kebenaran yang aku ungkapkan. Namun, sepertinya sebentar lagi Arfan akan tahu siapa istrinya ini. Istri yang dia anggap cantik dan baik hati, ternyata dia pembohong besar," ujar Alvin tanpa mengalihkan pandangan dariku.

Aku mengalihkan pandangan ke sembarang arah. Beberapa kali aku menelan ludah yang terasa menusuk di tenggorokan.

"Kasihan kakakku. Dia telah tertipu oleh istrinya sendiri. Wanita yang dia pikir cantik, ternyata ...."

_________

펼치기
다음 화 보기
다운로드

최신 챕터

더보기

독자들에게

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

댓글

user avatar
H n H
start baca .. 05/03/24 wah baru diriku yg koment ini cerita .
2024-03-05 19:09:44
1
46 챕터
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status