Sekitar enam mobil berwarna hitam membelah jalanan Britania Raya malam itu, Kenan menghembuskan asap rokoknya dan meregangkan otot lehernya dia sedikit pemanasan sebelum membuat remuk seluruh otak Marthin, bajingan yang ingin membuatnya murka.
Rem mobil menandakan kalau dia sudah sampai dihalaman Rumah besar milik Marthin, anak buah pria itu keluar dari tempat-tempatnya dan siap menembak dia dan anak buahnya, Kenan keluar dari dalam mobilnya dengan tatapan tajam yang menyalang.
"Katakan kepada Marthin kalau aku disini, dan suruh dia menghadapi ku," ucapan Kenan langsung ditanggapi anak buah Marthin dengan berlari masuk kedalam rumah.Tak begitu lama pria berperut buncit itu keluar dengan wajah murka . Tanpa aba-aba Kenan menembak tepat dijantung Marthin dari jarak lebih kurang sepuluh meter, napas pria itu tercekat dan dia sekarat anak buahnya yang ingin menembak Kenan terpaksa berhenti karena Chris sudah keluar dengan istri Marthin.Gaya poPonsel Kenan bergetar membuat dirinya terbangun dari tidur nyamannya, diraihnya ponsel itu dengan sebelah tangan sedang tangannya yang satu masih menjadi bantal bagi Rubby."Ya Chris, oke baiklah satu jam lagi kita berangkat."Kenan mengakhiri telpon itu dan matanya menatap tubuh Rubby yang masih terlelap.Semalam dia menggendong paksa Rubby kekamarnya yang tak jauh dari ruangan home theater, dan wanita itu kesenangan dia langsung memeluk tubuh Kenan dan memejamkan matanya. Tubuh Rubby yang hanya menggunakan bra dan panty membuat Kenan gelisah sepanjang malam, wanita ini sengaja menggodanya dan sekaligus menyiksanya. Geram dengan kejadian semalam Kenan mencium bibir Rubby yang sedikit terbuka membuat wanita itu melenguh karena tidurnya diganggu. Kenan yang gemas masih mengganggunya dengan menciumi leher serta meraba perut Rubby membuat Rubby sangat tidak nyaman dan matanya terbuka. Karena sudah sadar dengan keadaan Rubby membuka mata
Rubby turun dari taksi di depan sebuah Mall ternama di Britania Raya, dia ingin membeli beberapa barang yang dia perlukan. Sekitar lima belas menit dia berkeliling mencari toko yang pas tapi tidak juga menemukannya, dan saat matanya melihat ke kaca toko dia melihat dua pria dibelakangnya Rubby berpura-pura tidak tahu dan dengan santainya dia masuk kedalam toko sambil mengecek tas nya, memastikan kalau cuter yang dia bawa dari Mansion Kenan tadi masih ada. Rubby membeli beberapa coklat ditoko khusus coklat itu, saat akan mengeluarkan kartu dari Kenan dia berhenti sejenak seakan berpikir, lalu Rubby meminta maaf kepada kasir didepannya karena sudah menunggu dirinya melamun tadi. Rubby memberikan kartu Kenan tadi dan keluar membawa satu paper bag berlogo toko coklat tadi.Rubby masih terus santai karena sepertinya pria yang membuntutinya itu tidak ada lagi. Dia masuk kedalam toilet wanita berdiam diri disana selama lima menit, lalu kelua
Rubby terbangun dari tidurnya, dengan menggeliat dia mulai sadar akan suasana yang ada.Rubby membuka matanya dan melihat sekitar, jidatnya dia tepuk karena Kenan berhasil membawanya ke Mansion pria ini lagi.Rubby mengecek pakaiannya dan dia tersenyum karena Kenan tidak menyentuhnya lebih. Pantas saja dia merasa sangat hangat dan nyaman semalam, ternyata pria pujaannya berada didekat dirinya.Tas nya yang berada dimeja dekat lampu tidur memudahkan Rubby untuk menjangkaunya. Diambilnya ponselnya dan dia membuka fitur kamera.Rubby mengirim foto itu kepada Betty lalu turun dari tempat tidur itu mencari dimana sosok Kenan.Karena tidak ada dikamar Rubby mencari keluar, salah satu pelayan melewatinya dan Rubby bertanya kepada pelayan itu."Apa kau melihat dimana Kenan?"
Setelah kejadian didalam pesawat Rubby menjadi banyak diam daripada mengganggu Kenan dengan tingkah nya, dia terus berpikir apakah Kenan salah satu musuh ayahnya ? Atau pria ini hanya Rekan bisnis, tapi kenapa ayahnya bisa menjalin bisnis dengan Kenan? Berapa umur pria ini hingga dia tahu sosok ayahnya? Pintu kamar hotel terbuka memperlihatkan Kenan yang lengkap dengan jas hitamnya, matanya menatap sosok Rubby dingin mencari tahu apa yang menimpa wanita genit didepannya ini."Kau tidak bersiap?" Rubby menggeleng. Setelah tadi turun dari pesawat dan hingga tiba di hotel bintang lima di Shibuya Jepang, Rubby semakin membuat Kenan gelisah."Ada yang salah?" Rubby menggeleng lagi membuat Kenan jengah."Baiklah aku akan pergi terlebih dulu, kau pakai lah gaun yang kuberikan, nanti Chris akan menjemputmu."Kenan membalik tubuhnya berjalan menuju pintu, meninggalkan Rubby yang bergerak bangkit dari duduknya untu
Five Star Hotel Shibuya JapanAku melihat wajah serius wanita didepanku yang begitu menggemaskan, dia terlihat sangat hati-hati membersihkan wajah dan tanganku yang terdapat bekas darah. Wajahnya tersenyum saat semua yang dia lakukan selesai, lesung pipi dikedua pipinya menambah kesan manis dirinya.Aku tidak pernah bertemu dengan wanita seperti dia sebelumnya manis, cantik, terlihat imut dan juga ehm...seksi, membayang tubuh wanita ini saja membuatku gerah seketika."My By," kata ku membuatnya menatapku dan tersenyum seperti biasanya, dan perasaan ku lega karena dia tidak muram lagi."Yes,Honey?" Jawab nya membuatku geli sendiri dengan tingkahnya yang sekarang menatapku dengan mata berbinarnya."Jangan bermimpi." Ucapku yang membuatnya terlihat kesal. Tapi dia kemudian seakan gelisah lalu bangkit dari duduknya dihadapanku tadi."Ken, apa kau mengenal keluarga Ozier ?"
Mobilku berjalan menembus jalanan kota, wanita disebelahku sibuk menatap pemandangan jalanan yang lumayan ramai malam ini."Kita kemana?" tanyanya ketika melihat mobil ku dan anak buahku memasuki portal dan kaca mobil bagian Chris terbuka, seorang pria tersenyum dan gerbang itu terbuka."Ke landasan tentunya." Jawabku, mungkin dia bingung kenapa melewati jalan ini."Ini jalan aman bagi ku menuju landasan." Aku menjelaskan agar wanita ini tidak bingung dan benar saja dia mengangguk paham.Mobil ku dan tiga lainnya berhenti didepan seorang pria yang menunggu kami, aku turun setelah Chris membukakan pintu untukku dan dari sisi lainnya Rubby keluar setelah supir membukakannya pintu."Selamat datang Mr.Rexton saya harap anda bisa datang kembali ke sini."Aku mengangguk kepada pria Jepang didepanku ini dia melirik Rubby dan aku tidak suka itu."Fokuskan pikiranmu melayani ku Toshio, ingatlah as
Rubby merasa bodoh dengan dirinya sendiri, tapi entah kenapa dia sangat bahagia hari ini. Tangan yang melingkar dipinggangnya memberikan kebahagian itu, ya tuhan dia benar-benar memberikan keutuhannya kepada pria yang tidak mengatakan mencintainya."Jika kau pergi aku tidak akan membiarkanmu mendekat lagi."Kalimat yang dia lontarkan subuh tadi terngiang dikepalanya membuatnya ingin membuang saja wajahnya.Tapi dia masih bisa merasakan bagaimana dengan lembut Kenan langsung menyentuh kedua wajahnya, mengecup bibirnya sangat lembut dan manis.Flash back Kenan menyentuh wajah Rubby dengan lembut dan pandangan yang tidak lepas dari wajah wanita itu.Pelan dan lembut dikecupnya bibir Rubby yang terbuka dan menyambut kecupan Kenan, tubuh Rubby terangkat seiring dengan ciuman yang masih terus berlanjut. Wangi tubuh keduanya bercampur menjadi satu, membuat mereka berdua semakin mendamba rasa
"Lihat itu kedai Khalid." Rubby masuk membuka pintu kaca itu dan dia melihat seorang yang dia rindukan."Betty.....," teriaknya membuat seorang pria didekat wanita itu dan Kenan terkejut dengan suaranya."Ya tuhan suara mu by." Rubby tersenyum lebar dan memeluk Betty gemas, lalu dia menyadari seorang pria yang berada disebelah Betty."Ckckckc...menyembunyikan pacar barumu hem?" Rubby berkecak pinggang lalu meneliti pria yang juga menatapnya itu."Dia bukan pacarku, kau selalu saja asal menebak.""Lalu?" Tanya Rubby penasaran setengah mati, pasalnya Betty tidak pernah keluar bersama seorang pria setahunya selama ini."Bukan siapa-siapa," jawab Betty lalu melihat pria yang tangannya masuk kedalam kantong celananya."Ah aku lupa, kenalkan ini pria yang aku ceritakan itu Beth." Rubby menarik tangan Kenan untuk berkenalan dengan Betty. Betty tersenyum sedikit sedangka