Kenan masih memaksa Rubby untuk melakukan malam panas dengannya seperti hal yang sering mereka lakukan dulu. Tapi Rubby benar-benar keras kepala dengan tidak mau Kenan menyentuhnya.Kenan kesal dan ingin terus memaksa tapi dia tahu Rubby sedang hamil.Kenan mendudukkan Rubby di atas pangkuannya, menyentuh lembut pipi Rubby dan menatap mata wanita itu dalam."Aku benar-benar menginginkan mu terus berada di sisiku By. Jangan pergi, aku berjanji akan membuat semua lebih baik dan tidak akan ada yang berani menyentuh kalian berdua." Rubby tersenyum tulus, dia mengecup telapak tangan Kenan yang menyentuh pipinya."Aku minta maaf Ken, maaf karena aku meragukan mu." Kenan tersenyum lembut, menyatukan keningnya dan Rubby."Jadi apa jenis kelamin anak kita ? kau sudah periksa pagi tadi bukan ?""Kau tahu ?" tanya Rubby dan Kenan mengangguk membuat Rubby gemas."Kita memiliki anak kembar Ken," ujarnya. Kenan sangat bahagia mendengar hal itu, dia mencium bibir Rubby. "Mereka berdua akan secantik
Saat Kenan dan Rubby tiba di tempat rekan mereka yang lain, keadaan sudah sepi. Banyak tubuh tergeletak tak berdaya dengan mengenaskan bahkan ada beberapa yang masih sekarat menanti ajal.Tapi tidak terlihat dimana Keyond dan yang lainnya.Mereka terus berjalan sampai sebuah tawa membuat mereka menuju asal suara itu. Kenan dan Rubby terus awas dengan keadaan sekitar mereka.Ipad yang Rubby jaga mati-matian tergantung dibalik jaket kulitnya menggunakan rantai yang dibuatkan Kenan dimalam sebelum mereka berangkat.Kenan mengintip dari samping pintu yang terbuka disana mereka melihat Salvator sedang duduk dan tertawa seolah mengejek.Kenan dan Rubby keluar dari tempat mereka karena menyadari kalau Salvator sudah mereka dapatkan."Oh hai...Haslyn dan Mr.Rexton aku tahu kalian pasti terlambat karena mengurus Arlan," katanya lalu tertawa. "Gunakan waktu mu Haslyn, jangan seperti si Rexton yang malang karena harus membunuh adiknya sendiri." Iblis itu benar-benar tertawa meski sudah dipastika
Panasnya api yang melahap Mansion mewah di Hampstead Heat, London Utara membuat semua orang terkejut. Tidak akan ada yang bisa melupakan kejadian tragis yang merenggut hampir seluruh keluarga Ozier itu, terutama Haslyn. Gadis yang baru berusia enam belas tahun itu menyaksikan bagaimana kematian Ayah yang dia cintai Arlan Ozier, dan dua saudara laki-lakinya. Semua kenangannya hangus terbakar menyisakan dirinya sendiri dengan balutan piyama tidur yang dia pakai. Semua penjaga mansion itu tertambak mati tanpa ada yang tahu siapa pelakunya.Air mata Haslyn jatuh tanpa hentinya, disaat semua orang menatapnya iba seorang pria yang cukup dia kenal menghampirinya dan memeluk gadis malang itu. Dihari ulang tahunnya dia kehilangan seluruh keluarga dan penjaga yang dia kenal."Ron kenapa mereka membunuh ayah ku? Dia adalah ayah yang baik Ron," kata Haslyn terisak dipelukan pria yang menjadi bawahan ayahnya.
Rubby mengetuk pintu yang juga belum dibuka oleh pemilik flat nya, padahal sudah jam tujuh tapi apa mungkin betty belum pulang dari perpustakaan ya? Pikir Rubby, dia lalu mengeluarkan ponselnya dan menelpon Betty."Bett, kamu dimana?" Tanya Rubby langsung, jujur dia sedikit panik, masalahnya Betty pernah bercerita kalau dia pernah melihat mayat disekitar gang yang menuju flat mereka. ________"Syukurlah, aku didepan pintu flat mu tapi kau tidak ada," kata Rubby menjelaskan.________"Tidak ada, hanya aku merindukanmu." Rubby tertawa sendiri sedangkan Betty disana mendengus."Baiklah, besok pagi sebelum kau pergi kerja aku akan mampir untuk melepaskan rindu ya my Beib." Tawa Rubby pecah saat Betty lagi-lagi menarik napas kesal.Rubby berbalik menuju flat nya yang kebetulan bersebelahan dengan flat milik Betty.
Rubby bernyanyi dengan suara nya yang khas, sedikit menggoyangkan badannya mengikuti irama dari musik DJ teman sekerjanya Evan. Sesekali Rubby melirik Evan dan memberikan senyuman kepada pria itu yang juga tersenyum."Oh I need some just real Freinds,......."Rubby yang asik bernyanyi itu tanpa sengaja melihat seseorang yang dia kenal."Betty," gumamnya dalam hati tapi dia tidak percaya dengan penglihatannya itu. Tapi wanita itu tadi benar-benar mirip Betty dengan kaca mata tebal yang bertengger di hidung wanita berambut blonde sama sepertinya.Setelah selesai gilirannya bernyanyi Rubby turun dari panggung dan digantikan temannya yang lain, mereka memang bergantian untuk meramaikan suasana di Bar itu.Rubby mencari tempat duduk disisi sebelah kanan panggung, rok yang hanya sebatas
Rubby ditaksi masih memikirkan pria yang menolongnya itu, dia tersenyum saat pria itu menatapnya tajam."Kelu_ar," kata pria itu tadi kepadanya, membuat Rubby mengatakan hal konyol lainnya."Anda sangat suka menyuruh saya keluar tuan, apa anda takut jatuh cinta pada saya," Rubby terkekeh sendiri karena tingkahnya tadi dia besok harus bertanya kepada Andreas siapa pria yang membuatnya menjadi sedikit gila ini.Rubby turun didepan gang menuju bangunan Flat nya, saat dia hampir sampai Rubby ditarik-tarik seakan pria dengan topi hitam itu ingin mengambil tasnya. Tas Rubby pun terlepas dan pria itu berlari dan tentu saja Rubby ikut mengejarnya masih menggunakan heels delapan centi nya.Karena merasa tidak akan mampu mengimbangi pria dengan topi hitam itu Rubby mengambil asal kayu balok yang teronggok didekeatnya lalu melemparkan kayu itu dengan kuat, pria itu terjatuh akibat kayu yang mengenai kepalanya kuat.
Seorang pria dengan kemeja putih dan jas hitam yang terbuka berjalan buru-buru masuk kedalam mobil diikuti anak buahnya yang berjumlah enam orang, dia masuk kedalam mobilnya sendiri dan diikuti dari belakang 'Kenan Rexton' bos dari Rexton company serta beberapa Bar,diskotik,dan Club itu menjalankan mobil Force nya dengan kecepatan penuh bagai tidak ada yang bisa menghalanginya.Dia sampai di salah satu tempat usahanya, berjalan dengan aura mematikan hingga beberapa mata yang memandangnya pun tidak berani menatapnya.Anak buah yang mengikutinya dibelakang memegang dua koper petak berwarna silver mengikuti langkah Kenan menuju ruangannya.Pintu otomatis itu terbuka dan Kenan masuk sambil membuka kaca mata hitamnya, tatapannya lurus menatap sosok tegap duduk menunggunya seorang diri. Senyuman sedikit menghiasi kedua wajah tampan yang saling bertatapan itu.
Rubby didalam toilet sibuk menambahkan lipstik nude nya, melihat tampilan dirinya didepan cermin toilet dan dia tersenyum puas, crop top yang dia gunakan sangat pas dengan tubuhnya juga rok hitam yang dia kenakan. Saat Rubby keluar dari toilet dia begitu terkejut melihat Andreas disana menunggunya."Oh my god, what are doing here?" Aksen british itu terlihat jelas dipengucapan Rubby."Ikuti aku sekarang Rubby !" Rubby mengikuti Andreas lagi keruangannya seperti semalam dia dipanggil keruangan itu tapi sepertinya kali ini Andreas marah kepadanya. Wajar saja jika bos nya itu marah, apalagi dengan kelakuannya semalam."Rubby apa kau tahu siapa pria yang kau goda semalam dengan ucapan konyolmu?"Rubby menaikkan bahunya dengan wajah cuek."Tidak. Aku hanya tahu dia pria tidak sopan yang menurunkan ku begitu saja dari mobilnya padahal sebelumnya dia menolongku. Dan kau tahu Andreas aku sepertinya menggilainya,