Share

Part 2

Gemes reading!

Hayoo, siapa yang nungguin cerita ini? Angkat kakinya eh, angkat tangannya

####

Steven Miller : i'm from California. are you married?

Cla membaca balasan pesan dari Steven. "Wow! dari California!" teriaknya senang.

"Hah? dia bertanya apakah aku sudah menikah." ucapnya terkikik geli.

Cla : i am not married, how old are you?

Cla menunggu balasan Steven dengan hati yang berdebar-debar kencang tak karuan, dalam hati ia bersorak. balas! balas! balas!

Steven masih aktif namun tak kunjung membalas pesan Cla, membuat wanita itu kesal setengah mati. ia pun berniat mematikan data selulernya seperti biasa, sebelum dua balasan pesan dari Steven menghentikan gerakkannya.

Steven Miller : i am 40 years, and you? how old are you?

Cla melongo kaget saat membaca angka usia Steven, 40 tahun. mengejutkan!

Cla : i am 21 years Mr.

Merasa jika umur Steven lebih tua darinya, ia memutuskan memanggil pria itu Mr.

Steven Miller : okay.

Age is not problem for me, all i need is love and care.

"Ha? apa maksudnya?" Cla tidak mengerti maksud isi pesan Steven, bukan tidak mengerti artinya, hanya saja Cla bingung kenapa Steven menuliskan kata-kata seperti itu padanya.

Cla memutuskan untuk tidak membalas pesan Steven lagi, ia juga bingung mau membalas pesan apa pada pria itu.

Satu notifikasi pesan chat kembali masuk ke akun sosmed Cla, wanita itu membuka isi pesannya.

Steven Miller : do you have a child?

Cla membulatkan matanya, pria ini bertanya apakah Cla sudah mempunyai anak, sementara ia sendiri belum menikah. "dasar bule sinting!" dengusnya namun tetap membalas pesan Steven.

Cla : i have not child, and you?

Setelah pesan terkirim, dalam hati Cla berdoa semoga saja belum.

Steven Miller : i am widower with one son.

"Widower! widower! bukannya widower itu artinya duda ya? eh duda!" seketika matanya melotot horor.

Cla ternganga lebar membaca jawaban Steven, Steven mengatakan jika ia seorang duda dengan satu putra.

Cla jadi bergidik ngeri membayangkan akan sosok Steven Miller ini, pastilah Steven pria bule tua dengan uban menumpuk penuh di rambut kepalanya. itu jelas karena umurnya yang sudah 40 tahun di tambah lagi fakta bahwa ia seorang duda dengan satu anak.

Cla melemparkan ponselnya ke ranjang, mood-nya seketika hilang. ia pikir akan menjadi wanita spesial dari beruntung bisa dekat dengan pria bule, tapi pupus sudah harapannya saat mengharapkan sosok Steven Miller ini seperti Cristian Grey.

Siapa yang tidak mengenal Cristian Grey? soso pria yang tampan dan hot dalam sebuah film barat erotis terlaris sepanjang masa.

Sejak ada film itu, semua wanita banyak mengagumi akan sosok tokoh pria yang ada di film tersebut. namun sayangnya dalam film itu di ceritakan jika dia, Mr. Grey sosok pengusaha kaya raya yang memiliki sisi gelap soal hubungan percintaan dan seksual.

Namun hal itulah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penontonnya, terbukti dari banyaknya wanita yang belum bisa move on akan sosok sih grey.

Tuh kan, Cla sampai merinding jika mengingat film itu. ah, rasanya dia ingin menonton kembali film itu. Hehe.

Wanita itu bangkit dan mengambil kaset DVD player film favoritnya, ia putar dengan suara lumayan kuat, untung di rumahnya hanya ada dia sendiri.

Cla tidak sadar jika Steven kembali mengiriminya sebuah pesan, sementara letak ponselnya sudah ia biarkan tergeletak di ranjang.

******

Cla menyesali tindakannya yang mengabaikan Steven saat pria itu sudah jujur tentang dirinya, kini wanita itu hanya menatap nanar ponselnya yang berisi pesan Steven.

Steven Miller : forgive me if it interferes with your time, i'm waiting for you in my personal email that i gave in the previous message, see you again.

Steven Miller.

Cla terus membaca pesan itu berulang-ulang, entah perasaan apa yang menyelimuti perasaan Cla. awalnya ia kesal dengan fakta Steven, namun juga ada rasa sedikit ketertarikan pada pria itu.

Dua minggu setelah pesan Steven terakhir kali padanya, Cla uring-uringan tak bisa menemukan akun Steven di sosmed. ia searching nama akun pria itu, namun naas tidak di temukannya, dalam sekejap sosok Steven menghilang bagaikan debu di terjang angin.

Cla semakin merasa galau, dan murung. niat hati jangan pakai hati tapi kini dirinya sendiri terjebak dalam rasa penasarannya terhadap pria misterius itu.

Sekali lagi ia menghela nafas panjang dan beratnya, menelungkupkan kepala di meja kerjanya.

"Apakah aku mempekerjakanmu hanya untuk tidur-tiduran di perusahaan ini!" suara berat bernada tegas dan ketus yang terlontar untuk Cla.

Cla tau pasti suara siapa itu, tanpa harus mendongak menatap wajah pria itu. Cla langsung mengangkat kepalanya yang rebahan di meja, ia menegakkan tubuhnya menghadap ke arah Adit yang menatapnya tajam.

"Maaf pak." lirih Cla sangat pelan, membuat Adit mengernyitkan keningnya bingung.

"Kau sakit?" tanya Adit khawatir.

"Tidak pak, hanya sedikit mengantuk." bohong Cla.

"Memangnya kamu tidur jam berapa? kenapa selalu datang terlambat, dan juga mengantuk seperti ini."

"Saya selalu tidur cepat kok pak, hanya saja saya orangnya mudah mengantuk." kekeh Cla di akhir kalimatnya.

"Sudah saya duga," ejek Adit. "ya sudah, kembali fokus bekerja dan...." Adit menggantungkan kalimatnya.

"Besok kita kedatangan tamu penting, persiapkan diri kamu dan juga yang lainnya untuk menyambut hangat kedatangan tamu spesial kita." perintah Adit.

"Tamu penting? siapa pak?" tanya Cla penasaran.

"Pemilik perusahaan ini yang sesungguhnya." jawab Adit tersenyum mengedipkan sebelah matanya.

Cla masih bingung dengan ucapan Adit, pemilik perusahaan ini yang sesungguhnya? selama ini ia tahu jika Adit hanyalah bos besar yang menjabat posisi penting di perusahaan ini, tapi untuk pemilik perusahaan sebenarnya, Cla tidak tau siapa orangnya. bukan hanya dia, tapi semua orang yang bekerja disini pun tidak ada yang mengetahuinya.

Yang tau hanya Adit dan beberapa orang penting lainnya yang menjabat posisi tertinggi di perusahaan ini.

"Memikirkan apa huh?" tanya Adit terkekeh melihat kerutan di dahi Cla, Adit menepuk pelan bahu Cla.

"Eh," Cla berjengit kaget, mengerjapkan kedua matanya melihat Adit.

"Sepertinya ngantuk mu berat sekali, sudah makan siang belum?" tanya Adit gemas melihat wajah Cla yang begitu imut saat membingungkan.

"Bos yang traktir?" goda Cla.

"Boleh, ayo!" ajak Adit.

Cla berteriak kegirangan, dalam hatinya ia bersorak 'makan gratis!'

"Untuk sementara, lupakan dulu masalah tentang Steven Miller, ada hal penting yang harus segera di lakukan. mengisi perut adalah hal yang utama, mumpung ada yang bayarin. hehehe." ucap batin Cla merasa bahagia di traktir makan siang gratis.

Wkwkwk.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Atnie Lavoie Min
bukan nya lagi dikantor ya kok tiba2 dikamar aneh nih perasaan pas ada inbok steven itu di lift kantor tapi mendadak dirumah lah ngaco ini hahahhaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status