Share

Private email (Indonesia)
Private email (Indonesia)
Penulis: Ade Tiwi

Part 1

Penulis: Ade Tiwi
last update Terakhir Diperbarui: 2020-11-26 11:55:52

Clarinta Nayara menatap horor benda pipih tipis persegi panjang yang selalu ia bawa kemana-mana, masuk sebuah pesan chat pribadi dari situs media sosial atau yang biasa di singkat medsos. Cla membulatkan matanya saat membaca isi pesan chat tersebut, tertera nama sih pengirim pesan bernama Steven Miller.

Halo, apa kabar, semoga harimu menyenangkan? Maaf jika saya mengganggu Anda dengan pesan saya, saya tidak pernah bermaksud melakukannya. Saya baru di sini dan saya diperkenalkan ke i*******m ini oleh seorang rekan yang memberi tahu saya bagaimana dia bertemu istrinya di sini, jadi saya memutuskan untuk mencobanya. Saya hanya melihat profil ketika saya menemukan profil Anda, saya tidak bisa mengalihkan pandangan dari Anda, jadi saya memutuskan untuk mengirimi Anda pesan singkat. Anda adalah wanita yang sangat cantik, saya ingin mengenal Anda lebih dari apa yang saya lihat di profil Anda. Bagaimana menurutmu? Tolong berikan senyum di wajah saya dengan menulis kembali kepada saya. Ini email pribadi saya add ab62****@g***l Terima kasih atas pengertian Anda dan Tuhan memberkati Anda.

Steven Miller.

Oh Tuhan! ini serius? batin Cla syok.

Wanita itu bingung antara ingin membalas pesannya atau tidak. Sejujurnya ia tidak terlalu mengerti bahasa Inggris. Hanya sedikit ia mengerti bahasa asing itu, sehingga harus membuatnya searching di g****e. dan setelah ia tahu isinya, sungguh luar biasa kagetnya Cla.

"Tidak ada foto profil pria itu, bahkan akunnya bersifat pribadi. Hmmm." desah Cla merasa kecewa karena tidak mengetahui bagaimana rupa sih Steven Miller ini.

Karena lama berpikir antara balas atau tidak, akhirnya Cla memutuskan untuk membalasnya saja.

Cla : Hallo juga, terima kasih.

"Eh, bener gak sih kayak gini gue balas pesan tuh bule?" gumamnya bertanya-tanya.

"Ah, lagian tuh bule ngapain coba pakai bahasa Inggris segala! oh ya, memang dia bisa bahasa Indonesia, hehe." omelnya.

Lama menunggu tidak ada balasan dari pria itu, akhirnya Cla memutuskan untuk menon-aktifkan data selulernya.

Sebelum beranjak dari duduknya ia berpikir, jika disana pagi maka disini malam, begitu juga sebaliknya. eh, benar gak sih? hmm, gini nih kalau orang kampung sok tau. wkwkwk.

Cla memutuskan untuk tidur karena besok ia harus bekerja. cukup sekali saja ia datang terlambat dan berakhir di marahi bos besar, untung saja tidak di pecat. 

Cla berusaha memejamkan matanya agar tertidur, tapi ingatan tentang pesan Steven Miller mengganggu tidurnya. bagaimana cara pria itu memuji kecantikan Cla dari foto profilnya di medsos.

Belum lagi mengenai cerita Steven di pesan pribadinya yang mengatakan jika temannya mendapatkan seorang istri dari aplikasi tersebut, jadi karena itulah Steven ingin mencobanya, ia baru saja menggunakan aplikasi itu dan tak sengaja melihat foto profil Cla di akun sosmed miliknya. 

Di pesan itu Steven mengatakan jika ia tak bisa mengalihkan pandangannya begitu melihat wajah Cla. Cla wanita yang sangat cantik bla bla bla.

Cla bangun dari tidurannya di ranjang, ia menyandarkan kepalanya di kepala ranjang.

"Apakah itu benar? Apa mungkin yang pesan yang di tulis pria itu sungguhan? rasanya sangat mustahil! dia seorang bule jatuh cinta pada gadis seperti ku? Mustahil!" dengus Cla tidak percaya.

"Arrrrrggggghhhhh!" Cla mengerang frustasi.

Ia kembali merebahkan tubuhnya di ranjang, masa bodoh dengan pesan chat pria misterius itu, aku tidak peduli!

================================

Kringggg!!!

Bunyi suara jam waker mengganggu ketenangan tidur Cla, wanita itu mencari-cari dimana letak keberadaan jam wakernya. setelah berhasil menemukannya, Cla pun langsung mematikan sumber suara bising itu dan kembali tidur.

Tak lama ia tersentak bangun dan melihat jam. "Astaga! terlambat lagi!" cepat ia bangun dan langsung bergegas menuju kamar mandi membersihkan diri.

Beberapa menit kemudian ia keluar dari kamar mandi, langsung bergegas memakai baju kantornya. tak ada lagi waktu untuk Cla walau hanya sekedar sarapan, bisa sampai kantor dan tidak di pecat saja sudah syukur, dengan resiko di marahi bos itu pasti!

Cla menaiki mobil tua pemberian ayahnya, mobil itu lebih cocok di sebut rongsokan. karena terlihat sudah tak layak untuk di pakai, tapi Cla acuh saja akan hal itu, toh selama dia nyaman memakainya tak masalah.

Cla sampai di kantornya, wanita itu terlihat lari terburu-buru. baru saja saat ia ingin memasuki lift, bos besar di perusahaan ini muncul dari arah pintu utama kantor. 

Adit sang direktur utama di perusahaan ini berdiri di samping Cla. Cla sendiri sudah gemetaran akan teguran Adit.

Di liriknya Adit yang ada di sebelahnya. 

"Terlambat lagi, huh?" ucapnya dengan nada tegas.

Reaksi alami yang Cla tunjukkan adalah sebuah cengiran. "ma-maaf pak," Cla terbata-bata mengatakannya.

"Cepat masuk!" perintah Adit tak terbantahkan.

"Sa-saya tidak di pecat pak?" pertanyaan bodoh yang Cla lontarkan.

"Oh, jadi mau langsung di pecat nih?" Cla menggeleng cepat.

Adit menggerakkan kepalanya menyuruh Cla masuk ke dalam lift, dengan takut-takut Cla masuk.

Di dalam lift hanya ada keheningan di antara mereka, Cla yang merasa bosan karena di cuekin bos tampan di depannya, ia memutuskan membuka ponselnya.

Betapa terkejutnya Cla, banyak notifikasi pesan W******p, Instragram, dan juga yang lainnya.

Pertama kali yang ia lihat adalah pesan chat W******p dari teman-temannya, setelah selesai membalas satu persatu pesan W******p tersebut, Cla membuka pesan chat I*******m.

"Steven Miller!" gumamnya kaget dengan mata melotot sempurna.

Bersamaan dengan itu suara denting lift bunyi, menandakan mereka berdua telah sampai ke lantai atas, dimana ruangan Adit dan Cla sebagai sekretarisnya.

"Tadi kamu bilang apa?" tanya Adit saat telinganya tak sengaja mendengar Cla mengucapkan nama seseorang yang di kenalnya.

"Maaf? perkataan yang mana ya pak?" tanya Cla bingung.

"Saat di lift tadi." 

"Oh itu...." ucapan Cla menggantung saat tangan Adit bergerak ke arahnya menyuruh ia diam.

"Hallo." sapa Adit pada sih penelepon.

Adit bergerak menjauhi Cla, sehingga ia tidak tau pasti apa yang mereka bicarakan.

Cla kembali ingat dengan pesan chat Steven yang belum sempat ia baca tadi.

Dengan hati berdebar ia membuka pesan pria misterius itu.

Steven Miller : dimana kamu tinggal?

Dengan cepat Cla membalas pesannya. 

Cla : aku tinggal di Indonesia. 

Cla melihat pria itu aktif beberapa jam yang lalu di I*, tentu ia bisa menebak jika akan sangat lama Steven membalas pesannya. ia kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas.

"Tuan misterius, aku begitu penasaran denganmu. bahkan kau dengan sengaja tidak memasang fotomu di akun sosmed mu." batin Cla yang sangat merasa penasaran akan sosok Steven Miller.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Private email (Indonesia)   Ekstra part 2

    Cla tampak sangat tak tenang malam ini. Bagaimana mungkin ia bisa tenang? Jika tatapan Stev begitu tajam dan terasa panas memandanginya dari atas sampai bawah, bawah sampai ke atas dan begitu seterusnya."Stev!" tegur Cla yang kini sudah jengah di tatap seperti itu."Kenapa, sayangku?" goda Stev tersenyum melihat ekspresi Cla yang tampak canggung."Tatapan mu itu seakan ingin menelanjangi ku."Stev tergelak mendengarnya, ucapan polos bercampur panas itu membuat Stev tak tahan ingin meledakkan tawanya."Kenapa tertawa? Ada yang lucu?" tanya Cla kesal.Pertanyaan Cla sama sekali tak di gubris Stev, pria itu semakin terkikik geli. Cla mendekati Stev dan memukul kuat bahu kokohnya, meskipun Stev sudah berumur kepala empat. tetapi, pria itu masih terliha

  • Private email (Indonesia)   Ekstra part 1

    Acara resepsi pernikahan Stev dan Cla masih berlangsung dan terkesan sangat mewah. Banyak para tamu yang datang menghadiri acara pesta pernikahan mereka pun, ternyata membuat sepasang pengantin itu kelelahan karena harus menyalami satu-persatu para tamu."Capek?" tanya Stev pada istrinya yang tampak sangat kelelahan itu.Kepala Cla mengangguk manja. "pegel!" "Sini aku pijitin," tawar Stev yang ingin menyentuh kakinya."Eh, Stev! jangan!" elak Cla cepat."Kenapa?" tanya Stev heran."Masih banyak orang Stev," ucap Cla melirikkan matanya ke segala arah."Ah benar juga." kekeh Stev menganggukkan kepalanya.Stev dan Cla menghentikan obrolan mereka dan melihat para tamu yang kini sebagian memilih berdansa. Bahkan sang mama mertua tercinta Cla pun juga ikut berdansa dengan papa Stev. Cla tersenyum melihat kemesraan mereka, menoleh ke sa

  • Private email (Indonesia)   Part 43

    Dua minggu kemudian...Hari ini adalah hari yang paling di nanti semuanya, kebahagiaan terpancar dari seluruh raut wajah kedua belah pihak keluarga, dan kedua mempelai pengantin.Ya, dalam dua minggu ini Stev begitu gigih dan gencar dalam melakukan semua yang di perlukan dalam acara pernikahannya dengan Cla. Gadis pujaan hati pilihannya yang sangat ia cintai.Dan Cla juga sangat yakin serta percaya pada pilihannya, jika Stev adalah pria yang tepat untuk menempuh bahtera rumah tangganya, masa depannya yang cerah.Semua itu karena di landasi cinta yang tulus, bukan hanya sekadar harta maupun nafsu belaka.Selama dua minggu ini pula Cla harus menebalkan telinganya dari berbagai macam kabar burung yang beredar. Banyak spekulasi yang mengatakan jika Cla hamil di luar nikah hasil percintaannya dengan Stev, tak sedikit yang berasumsi mengenai hal itu.Terselip kelucuan saat Cla

  • Private email (Indonesia)   Part 42

    Stev tidak pernah menyangka jika kedua orang tuanya dan saudaranya yang tinggal di California, bakalan datang ke Indonesia. Ia cukup terkejut dengan hal itu."Katakan, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Stev pada Ray, karena tak mungkin keluarganya tahu rumah Cla jika bukan Ray yang melakukannya."Mereka mendesakku tuan, tuan juga sih yang salah." balas Ray."Aku yang salah? Memang apa yang aku lakukan?""Ibu tuan mengatakan pada saya, seharusnya tuan memperkenalkan Cla terlebih dahulu sebelum memutuskan ke sini.""Iya, aku tahu. Memang rencana itu sudah aku pikirkan Ray, dalam waktu dekat ini aku akan membawa Cla menemui kedua orang tua dan keluarga ku di California. Baru setelah itu aku akan memboyong seluruh keluarga ku kesini, karena acara pernikahan ku akan di lakukan disini." jelas Stev panjang lebar."Kenapa tidak melakukan acara pernikahan mu disana, tuan?"

  • Private email (Indonesia)   Part 41

    Hari ini Stev menyambut dengan antusias kedatangan putra semata wayangnya ke Indonesia. Rencananya, ayah dan anak itu akan menetap beberapa waktu ke depan di negara ini sampai semua urusan pernikahannya dengan Cla selesai. Lalu setelah itu, maka Stev akan memboyong Cla kembali ke California.Tapi itu pun juga jika Cla mau dan setuju, karena bagi Stev tak masalah tinggal dimana pun. Toh, dia juga punya anak cabang perusahaannya di sini. Hanya satu hal yang mungkin agak memberatkan Stev, Stev ragu jika Andrew akan betah tinggal di negara calon ibu tirinya."Daddy!" teriakan nyaring suara anak kecil menyadarkan Stev dari lamunannya.Andrew berlari ke arah Daddy-nya dimana Cla juga berada di samping Stev.Stev merunduk memeluk tubuh anaknya yang tentu saja lebih pendek darinya. Di ciuminya seluruh wajah Andrew sampai basah kena air liurnya."Daddy jorok!" protes Andrew mengelap pipinya bekas

  • Private email (Indonesia)   Part 40

    Stev duduk berdampingan dengan Cla di sofa, rasa gugup menyelimuti Stev malam ini saat ia dan kedua orang tua Cla saling berhadapan."Baru ini aku merasakan yang namanya gugup luar biasa, tak pernah terpikirkan olehku jika berhadapan dengan kedua calon mertuaku lebih menegangkan dari perang." omel batin Stev berkecamuk.Cla menggenggam sebelah tapak tangan Stev agar mengurangi rasa gugup yang menghinggapi kekasihnya itu. Stev menoleh di saat yang bersamaan Cla pun juga menoleh ke arahnya, senyuman Cla mengkode Stev jika semuanya akan berjalan lancar.Stev memberikan senyum termanisnya dan menghela nafas sebelum menghadapi perang yang sesungguhnya.Kedua orang tua Cla menatap serius ke arah putri dan calon menantunya itu. Interaksi yang terjadi di antara Cla dan Stev pun tak luput dari pengamatan mata mereka."Jadi, ini yang namanya Steven Miller?" ucap Marcell, papa Cla.

  • Private email (Indonesia)   Part 39

    "Will you marry me, Cla?" ulang Stev lagi menunggu jawaban kepastian dari kekasih hatinya.Cla yang mendengar pertanyaan itu pun otomatis kaget sekaligus mendongakkan kepalanya menatap Stev. Benarkah pria di depannya ini melamar dirinya di hadapan banyak orang?"Stev, apa aku tidak salah mendengarnya?" tanya balik Cla memastikan pendengarannya.Stev menggelengkan kepalanya mantap, malam ini ia sangat bersungguh-sungguh untuk mendapatkan Cla. Melamar di depan banyak orang agar semua orang tahu jika Cla adalah wanita yang sangat di cintainya."Kau tidak salah mendengar Cla, dan aku serius mengatakannya padamu. Jadi, apakah kau menerima lamaranku sayang?" ucap Stev sekali lagi, ia ingin mendengar jawaban Cla.Sebelumnya Stev dan Cla memang sudah pernah mengatakan akan menikah, apalagi Stev pernah membawa Cla ke butik tantenya. Tapi, itu semua terasa kurang bagi Stev, sekarang ia paham apa ya

  • Private email (Indonesia)   Part 38

    Cla menoleh ke arah Adit yang hanya diam saja di dalam mobil, berdecak sebal pada bos besarnya itu karena tak kunjung juga menghidupkan mesin mobilnya."Pak!" panggilan Cla menepuk pundak Adit."Kenapa diam saja?" tanya Cla heran.Adit menatap Cla dengan dahi berkerut, sungguh ia bingung bagaimana caranya mengatakan pada Cla agar tetap makan di tempat ini."Ehmm, Cla...." Adit menggantungkan kalimatnya."Iya pak, kenapa?""Kita tidak jadi pergi saja ya," Cla menggeleng."Tapi aku pakai baju seperti ini pak, tidak mungkin kan___""Persetan dengan baju yang kau kenakan itu Cla!" sentak Adit kesal tanpa sadar memotong ucapan Cla."Astaga! Aku jadi emosi menghadapi Cla." ucap batin Adit.Cla berjengit kaget bahkan sampai mengerjapkan matanya berulang kali melihat reaksi ucapan Adit. Adit sendiri menghela nafasnya

  • Private email (Indonesia)   Part 37

    Tepat hari ini Cla berulang tahun yang kedua puluh enam, Cla tak menyangka jika dirinya hari ini mendapatkan banyak kejutan istimewa di kantor.Rekan-rejan kerjanya banyak yang mengucapkan selamat ulang tahun dan memberi kado untukya.Cla memandangi kado-kado yang menumpuk di dalam kamarnya, sengaja ia membawa pulang kado-kado itu agar ia buka di rumah.Tangannya terulur mengambil salah satu kado, ia bukan dan seketika senyuman ceria terbit menghiasi wajahnya.Senyuman Cla tak pernah luntur kala ia berlanjut membuka kado berikutnya, terus begitu sampai kadonya tersisa satu lagi.Cla mengernyit melihat kado yang tinggal satu itu, tak ada nama ataupun kartu ucapan di dalam kadonya.Ragu-ragu ia membukanya, namun rasa penasarannya lebih besar dan mendominasi, maka ia pun segera saja membuka kado itu."Setangkai mawar merah?" gumam Cla melihat isi dalam kado terse

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status