Share

3. 2021, RUMAH POHON

Aku tahu bayangan itu tidak bisa pergi karena pada senin malam, aku kembali mengalami mimpi buruk yang luar biasa mengerikan. Kakak berdiri menungguku, lagi-lagi dengan kepala penuh darah. Aku tidak ingat apa yang terjadi, tetapi tepat sebelum terbangun, aku merasakan sesak yang luar biasa sampai napasku tertahan.

Maka begitu aku terbangun, benakku segera kacau sejadi-jadinya. Napasku kacau dan seluruh tubuhku sudah diselimuti keringat. Jantungku berdebar-debar sampai gemetar menguasai seluruh benakku. Lagi-lagi dan lagi. Aku selalu tidak bisa mengakhiri mimpi tanpa air mata. Rasanya aneh, sesak, dan menjengkelkan dalam satu waktu. Mengapa Kakakku selalu kembali?

Aku ingat suara terakhirnya. Kota Kertas. Dan satu-satunya yang kutahu tentang itu hanya permainan VR yang dikembangkan Erwin Hood. Permainan simulasi kehidupan yang tokoh utamanya merupakan anak petani, hidup di desa terpencil sampai akhirnya merantau ke kota yang ternyata penuh pelik. Gabungan misteri dengan bumbu kehidupan menyentuh. Tidak ada Lockwood, tidak ada kematian, hanya tekanan hidup. Mustahil ada petunjuk di dalam sana.

Aku tidak mengerti mengapa kakak selalu menghantuiku.

Barangkali itu ganjaran karena aku membuat Bu Hiroko mengingat insiden kematiannya, tetapi mengapa aku tidak berhak membela diriku sendiri? Aku yang paling sengsara di sini. Dan aku yang paling tahu kalau bersekolah bisa membuatku berharap lebih tentang kehidupan normal yang selalu kuidamkan.

Aku ingin hidup normal, tetapi mengapa dendam ini tidak bisa hilang?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status