Share

Lo siapa?

Dua hari kemudian...

"Pagi semuaa." Sapa Lala dengan riang kepada Papa , dan mama nya. Lala sudah mulai membaik bahkan hari ini ia sudah diperbolehkan untuk kesekolah. Lala sarapan bersama Papa dan mama nya berbeda dengan Luna ia sudah pergi pagi- pagi sekali ke sekolah menggunakan busway. Bahkan Luna pergi tidak ada yang peduli satu pun kepadanya.

Sementara itu Galang datang menggunakan mobil nya untuk menjemput Lala.

Lala mendengar suara mobil dari arah Luar , ia pun lansung menuju arah pintu untuk bertemu Galang.

"Pa ,Ma Lala pergi dulu yah Galang udah jemput."

"Iya hati- hati ya La , nih mama bikin kamu bekal biar ga jajan sembarangan disana."

Lala tersenyum dan mencium pipi Papa dan mama nya sebelum berangkat. Lalu mereka pun berangkat ke sekolah.

Disisi lain Luna sekarang berada diperpustakaan untuk menenagkan pikiran nya. Salah satu tempat yang Luna kunjungi untuk menghilangkan semua beban yang ia miliki ya disini lah di perpustakaan.

Luna duduk tepat di samping kaca sambil menidurkan kepala nya diatas meja. Air mata terus mengalir di wajah cantik nya itu , selain itu perut nya sudah keroncongan karna dari tadi ia belum sarapan bahkan dia hanya punya uang 20 ribu untuk ongkos pulang nya nanti.

Luna jarang mendapatkan uang jajan, terkadang tanpa sepengetahuan siapapun ia berkerja sebagai pembantu meskipun hidup Luna terbilang termasuk keluarga terpandang tetapi semenjak tragedi itu

Luna seperti dihukum tidak dikasih uang jajan ,Jika makan pun ia harus menunggu orang lain selesai terlebih dahulu. Dari kaca Luna melihat Galang dan Lala keluar bersamaan.

Sakit , Ya begitulah yang ia rasakan.

Dunia bahkan seolah tidak memihak dirinya. Tak ingin melihat itu Luna mengalihkan pandangan nya dan ia tiba- tiba kaget ternyata ada seseorang yang sedang memperhatikan dirinya.

"Astaga...siapa lo?

"Baru kali ini gue ngeliat ke perpus cuman numpang nangis , bukan nya baca buku tapi malah jadi tempat penampungan air mata, hadehh..

"Sok tau banget lo, gue tuh cuman kelilipan."

"Udah ketauhan tapi masih aja bohong, gue curiga lo orang bukan."

"Lo tuh siapa sih gausah sok kenal deh sama gue."

Lelaki itu tersenyum melihat Luna marah- marah kepada dirinya.Setidaknya hari ini ia bisa membantu Luna melupakan masalahnya meskipun hanya sejenak.

"Gue suka Lo begini , gausah sering- sering nangis entar wajah cantik lo jadi jelek lagi."

"Lo tuh bikin gue kesel tau engga."

"Ohiya nama gue arga dan lo pasti Luna kan?

"Kok lo bisa tau sih , wah jangan- jangan lo tukang penguntit yah."

"Ganteng- ganteng gini dikatain penguntit , ayo ikut gue kita ke kantin isi tuh perut lo nangis juga butuh tenaga."

"Gausah gue ga nafsu makan."

"Udah deh gue tau kalo lo ga ada duit kan ,tenang gue yang bayar."

"Lo tuh siapa sih sebenarnya kok bisa tau segalanya."

Luna merasa penasaran kepada Arga , bagaimana Arga bisa tau jika ia tidak memiliki uang . Bahkan mereka baru pertama kali ini ketemu, Apa arga tau tentang dirinya tapi dari siapa?

Pertanyaan itu berputar - putar dibenak nya Luna.

"Heii malah bengong lagi , lo mau tau kan gue siapa?

"Gue tau sekarang , lo itu tukang hipnotiskan yang bisa baca pikiran orang ,makanya lo tau segalanya tentang gue."

"Dasar otak dangkal yang pertama gue bisa tau nama lo karna ada papan nama di baju lo , dan yang kedua gue bisa tau lo nangis karna mata lo sembab nah yang ketiga gue bisa tau lo lapar karna insting aja gitu." 

Mendengar jawaban dari Arga membuat Luna sedikit malu karna sudah salah berpikiran tentang dirinya.Tanpa menunggu aba- aba dari Luna, Arga menarik tanggan nya dan keluar menuju kantin.

Sesampainya dikantin Arga memesan dua mangkuk nasi goreng.Luna yang dari tadi hanya menundukan kepala nya tidak berani menatap Arga.

"Sampai kapan Lo mau ngelietin tuh lantai ."

"Enggak kok , orang gue cuman__

"Udah deh jangan banyak alasan , sekarang makan yang banyak kalo kurang tambah lagi gue yang bakal bayar."

"Btw makasii lo udah baik sama gue."

"Ya sama- sama."

Luna makan dengan lahap ia bahkan tidak perduli jika Arga melihat nya seperti orang kelaparan . Arga bahkan memoto Luna tanpa sepengetahuan nya. 

Tak jauh dari kantin , ada Galang yang membawa sau buah tempat bekal buat Luna , tetapi ia tidak jadi memberika. Itu kepada Luna karna ia melihat Luna sudah sarapan bersama lelaki lain.

Sebenarnya ia senang melihat Luna sudah memiliki teman selain dirinya tapi entah kenapa melihat Luna bersama lelaki lain membuat Galang sedikit tidak rela.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status