Share

5. Tawaran 'Menarik' Mark

Clara mencoba memberontak namun lagi-lagi sentuhan lembut itu kembali ia dapatkan dari Mark membuatnya juga kembali mendesah.

Clara yang kewalahan akhirnya pasrah dan meminta Mark melepaskan jemari laknat itu dari bagian bawah tubuhnya. 

"Lepasin jemarimu Daddy.." ucap Clara dengan berani. Keberanian Clara memanggil Mark dengan sebutan Daddy membuat Mark awalnya terkejut, namun setelahnya ia justru tersenyum dan merasa puas.

Mark melepaskan jemarinya yang sedang berkenalam dengan daging kenyal milik Clara.

"Sorry. Dia ketagihan.." ucap Mark membuat Clara langsung mengumpat kasar.

Ia seperti dilecehkan. Ia memang paham tentang semua ini. Urusan semalam pun juga suatu ketidak sengajaan. Tapi kenapa ia seperti di lecehkan seperti ini.

Kenapa Mark seperti sedang mengambil kesempatan padanya? Padahal mereka tak saling kenal dan hanya sebatas calon anak dan caalon ayah. Sudah itu saja.

Tapi apa ini? Mark bahkan dengan leluasa berani menyentuh tubuhnya, dan gilanya lagi, tubuh sialannya ini juga menerima dan ikut terangsang.

Tubuh sialannya ini bahkan tergoda dengan tubuh Mark. Tergoda akan sentuhan Mark. Bahkan bagian bawahnya mencerit minta kembali di sentuh dengan jemari besar Mark.

Clara merapikan pakaiannya. Ia menghadap lurus ke depan sedangkan Mark kembali fokus menyetir yang akan membawa menuju butik tempat Lauren menunggu.

"Saya dengar kau sedang mencari beasiswa ke Amerika? Kenapa harus beasiswa?" tanya Mark. 

Clara tak menjawab. Ia masih diam seribu bahasa. 

"Bicara Clara, atau aku akan..."

"Itu hak saya mau mengambil beasiswa atau tidak. Tak ada urusan dengan. Anda...!!"

"Sangat disayangkan sekali..." ucap Mark dengan raut wajah yang dibuat penuh sesal, namun ia teringat sesuatu. Lauren pernah mengatakan ini padanya, "kudengar kau menyukai masak-memasak.." tanya Mark.

Clara melirik Mark sebentar lalu kembali menatap ke depam, "Saya suka masak-masak atau tidak Itu bukan urusan anda. berhenti mencampuri urusan saya.! anda itu hanya calon dari mami. walaupun nanti anda sudah menjadi suaminya Mami, Anda takkan pernah menjadi ayah saya. Anda paham!!" wajah Clara sudah berubah kesal.

ia merasa Mark sudah semakin mencampuri urusan pribadinya. bahkan sampai keinginannya untuk mencari beasiswa pun pria di sampingnya ini ikut campur. 

"Saya tahu  Anda mengetahui semua ini dari mami, tapi bisakah anda diam dan tak usah ikut campur!? " tanya Clara tajam.  

Mark mengangkat bahunya Acuh sembari mencibir, "Baiklah! saya tak perlu ikut campur dengan semua urusanmu.. " ucapnya yang Kembali fokus pada setir mobilnya,  "sayang sekali! padahal perusahaanku selalu memberikan dana kuliah cuma-cuma untuk muda-mudi yang ingin belajar masak.. " celetuk Mark dengan pelan namun terdengar oleh Clara. 

Clara melirik ke arah Mark. ia mendadak penasaran dengan apa yang dikatakan Mark tadi namun ia begitu malu untuk bertanya sekolah memasak Apa itu yang dimaksudkan. 

jika memang benar itu yang dimaksudkan oleh pria di sebelahnya ini, sungguh ia sangat ingin ikut karena ia tahu sekolah memasak di Amerika itu sangat mahal. 

Karena itu jika ada yang mendanai nya untuk sekolah di sana, ia akan ambil. Clara merasa terlalu munafik baginya untuk tak  mengambil kesempatan itu.

Ini kesempatan yang sangat bagus, batinnya.

Sebenarnya Mart tahu Clara penasaran dengan kata-kata "biaya gratis untuk sekolah memasak" yang ia sebut tadi, dan jujur sebenarnya biaya itu sama sekali tidak ada. 

itu hanya celetukan Mark saja. 

"Oh ya! kau punya teman kan yang tentu bisa direkomendasikan padaku? karena sepertinya untuk dana cuma-cuma yang kuberikan tahun ini akan kuberikan untuk orang Indonesia saja, karena Yang Kutahu masakan di Indonesia itu sangat enak." Clara seketika menatap Mark. 

Tatapam mata Clara sungguh tak bisa ditebak. antara ingin namun malu dan ragu. 

Namun tatapan itu tak terlalu direspon oleh Mark. yang ada dalam kepala pria itu saat ini adalah Clara tertarik dengan ucapannya. 

Mark Menatap Clara, "atau Apa kau sendiri tertarik dengan tawar ku?" tanya mark pada gadis di sampingnya itu. 

Clara diam menatap calon Ayah tirinya tersebut. tawaran Mark membuatnya tertarik seketika. namun Ia takut selamanya akan terikat dengan ayah tirinya ini. 

"Kau tenang saja, selama di Amerika kau takkan ku kekang. terserah kau ingin melakukan apa yang kau mau dan jika kau ingin bebas silahkan, tapi yang jelas, ini bukan dengan pelajaranmu. karena perusahaanku walaupun secara cuma-cuma memberikan biaya padamu tanpa perlu bersaing di ujian, bukan berarti kau harus bebas dengan ini. setiap langkah belajarmu akan kupantau, tentu saja ini juga dalam pantauan mamimu.." ucap Mark panjang lebar.

Mark diam sejenak, lalu kembali menatap ke arah Clara dan melihat Clara dengan tatapan serius, "Itu sih terserah padamu. Jika kau menyetujuinya, aku akan mengurus kepindahan mu ke Amerika. tapi jika kau tak mau tawaran dariku, silahkan berusaha mencari beasiswa mu di sini.!" ucap Mark, "karena asal kau tahu, peluang yang kuberikan ini bukan peluang main-main." lanjutnya.

Ucapan Mark berhasil membuat Clara galau. keinginannya untuk bertanya lagi tentang beasiswa pada dosennya sudah tak ada. ia sekarang justru lebih memilih tertarik dengan tawaran yang diajukan oleh Mark padanya. 

"Pikirkan dulu malam ini. besok kutunggu jawabanmu. jika kau malu bicara padaku, silahkan sampaikan keinginanmu dengan mamimu dan biar mamimu yang bicara padaku--"

"---Dan sekarang kita sudah sampai. ubah raut wajahmu dan jangan membuat Mami mu bersedih.." Mark segera memarkirkan Mobilnya di parkiran butik yang cukup luas. 

Clara melirik keluar sejenak lalu ia membuka pintu lebih dulu dan saat menutup pintu, ia sedikit membantingnya dan berjalan meninggalkan Mark sendirian di dalam mobil.

Ia tak marah sama sekali. justru ia tersenyum sinis melihat Clara dari belakang. memperhatikan tubuh sintal Clara yang akan dia dapatkan  nanti jika Clara menerima tawarannya dan berangkat ke Amerika. 

Jujur ini akal-akalan nya saja tentang beasiswa. tapi jika Clara mau ia akan mewujudkan semua itu. Ia akan memberikam fasilitas terbaik untuk Clara saat masuk sekolah. Mulai dari awal masuk sampai tamat. Ia juga akan memfasilitasi Clara dengan mobil. Dan itu mudah baginya. melihat perusahaannya yang cukup di perhitungkan di dunia per bisnisan terutama perhotelan dan pariwisata.

Mark keluar dari mobil. sebelum pergi ia memastikan mobilnya terkunci terlebih dahulu dan setelahnya, ia berjalan masuk ke dalam butik menemui Lauren yang akan menjadi istrinya sebentar ..

*****lagi.

*****

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Rofi Arni
baru baca belum bisa menilai ceritanya
goodnovel comment avatar
Wihelmusbless
dapat mami plus anak hebat kau Mark bule nougthy
goodnovel comment avatar
🌹isqia🌹
istri sementara??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status