Home / Romansa / Sugar Daddy I Love You / 4. Ciuman dan jari Nakal

Share

4. Ciuman dan jari Nakal

Author: Rilla
last update Last Updated: 2021-05-25 17:49:23

Clara masih terdiam saat ia melihat Mark sudah berdiri di depannya. terlebih tatapan Mark cukup mengerikan.

Mark melangkah lebih mendekati Clara. Ia mendorong pria yang tadi membuat Clara emosi.

"Maaf, saya ada urusan dengan Clara. Dan urusan saya jauh lebih penting dari pada urusan anda dengan dia." ucap Mark yang langsung menggenggam jemari Clara dan menarik Clara untuk mengikutinya sampai ke parkiran mobil.

Dan ada satu hal yang membuat Clara takjub. Yaitu ketampanan Mark setiap sudut. Bahkan ia akui Mark sangat perkasa.

Bagi Clara saat ini sudah menjadi ancaman untuk hatinya apalagi status pria tersebut yang sebentar lagi akan berubah menjadi Ayah tirinya.

Clara mencoba mengingatkan dirinya sendiri jika ini sangatlah tidak baik.

Clara melirik jemarinya yang digenggam oleh Mark. Dengan cepat ia menghempaskan itu membuat Mark sedikit oleng.

Beruntung pria itu tak jatuh.

"Clara?" panggil Mark.

"Kau sadar kau siapa? Apa pantas kau begini dengan anak tirimu?" tanya Clara tajam..

Mark terdiam. Awalnya ia cukup terkejut dengan Clara, namun itu hanya sebentar karena setelahnya Mark langsung tersenyum manis, "saya masih calon daddymu. Apa kau tak sabar saya jadi calon daddymu?" tanya Mark dengan pertanyaan ambigu.

Clara menatap Mark tajam. Ia tak mau berlama-lama dengan pria itu. Clara langsung melangkah dan berjalan cepat. Ia berjalan menuju mobil yang ia kenal adalah milik Mark.

Clara membuka pintu tersebut namun terkunci. Ia memejamkan matanya menahan emosi. Mencoba menetralkan dirinya lalu setelah tenang ,ia kembali memutar tubuhnya menghadap ke belakang.

"Untuk om Mark yang terhormat, bisa buka kunci mobilnya?" tanya Clara dengan nada ejekan.

Mark yang mendengar dirinya kembali dipanggil om, membuatnya seketika emosi.

Mark menekan tombol buka pada remot kunci mobilnya.

Setelah terbuka, Clara langsung membuka pintu tersebut dan masuk ke dalam mobil.

Mark memperhatikan gerak gerik calon anak tirinya itu sedari tadi. Awalnya ia merasa kewalahan, tapi lambat laun, ia justru menjadi tertarik.

"Sampai kapan kau merutukiku? Aku pastikan kau akan bertekuk lutut padaku Clara.." ucap Mark bergumam. Bahkan Mark melupakam status Clara yang sebentar lagi akan menjadi anak tirinya.

Mark berjalan mendekati mobilnya. Ia memasuki kursi bagian driver lalu kembali menutup pintu.

Sebelum menstater mobilnya, Mark melirik ke sampingnya terlebih dahulu. Ia menatap wajah Clara yang cemberut kesal dan ia melihat itu sebagai hal yang menggemaskan.

"Kamu masih marah sama saya?" tanya Mark dengan nada suara tenang.

Clara tak menjawab. Gadis itu justru lebih memilik diam dan tak mau merespon keberadaan Mark.

"Jika diam, itu artinya kamu marah. Saya mau tanya, apa yang buat kamu marah sama saya?" tanya Mark sambil menghadapkan wajahnya pada Clara.

Clara menatap Mark sekilas lalu kembali menatap ke depan.

"Anda menyebalkan.." jawab Clara pelan ,namun ternyata bisa di dengar oleh Mark.

"Menyebalkan? Menyebalkan dari mana? Kamu tahu saya? Saya tak pernah ganggu kamu.."

Nggak pernah ganggu apanya, lo udah ngerusak otak gue, bule sialan. Rutuk Clara dalam hatinya. Tak mungkin ia melontarkan kalimat yang seperti itu.

"Hey, saya tanya kamu. Kenapa diam? Apa karena semalam?"

Deg!

Clara mematung. Ia mengumpati Mark dengan kata-kata terbaiknya, namun tetap masih dalam hati.

Sudah capek ia mencoba melupakan kejadian semalam, namun ini bule dengan mudahnya membongkarnya. Dasar bule gila. Aib sendiri di bongkar.

"Semalam itu bukan salah saya. Saya senang-senang sama mami kamu, dan saya nggak tahu kamu di bawah.." ucap Mark.

Clara seketika menatap Mark kesal.

"Jadi anda menuduh saya yang mengintip anda?"

Mark menggeleng, "tidak. Saya nggak nuduh. Kamu saja yang terlalu sensitif. Lagian kenapa pakai acara sembunyi? Memangnya kamu nggak ingin ikut serta?" Clara seketika menatap Mark tak percaya.

Namun tatapan Clara dibalas dengan senyum menggoda dari Mark. Ingin rasanya Clara mengumpat. Pasalnya Mark sungguh sudah gila.

Apa?

Memintanya ikut serta?

Lalu membuat semuanya hancur? Oh tidak, lo masih mau jadi anak dari Lauren Cla. Jangan sampai lo di pecat dari Kartu keluarga.

"Stupid.." geram Clara namun seketika tawa Mark pecah tapi hanya sesaat, karena setelahnya, Cla dibuat gila karena ulah calon ayah tirinya ini.

Lembut, wangi, beraroma mint. Itulah yang Cla rasakan. Bibir Mark lembut melumat bibirnya. Walaupun hanya sesaat, Clara berhasil dibuat terbuai.

"Di Amerika ,ini adalah hal lumrah. Apalagi kamu akan menjadi anak saya.." ucap Mark yang langsung kembali fokus pada stir mobilnya.

Mark menyalakan mobilnya, sedangkan Clara sibuk mencari dimana kesadarannya tersesat. Dan saat ia menemukannya, Cla langsung menatap Mark tajam. Ia meraih tas kuliahnya lalu melemparkannya pada Mark.

Beruntung Mark bergerak cepat. Pria itu segera menahan pukulan Clara.

"Kamu kenapa?" tanya Mark pura-pura bodoh.

"Apa lo bilang? Kamu kenapa? Dasar bule brengsek, stupid, crazy. Bule gila!!!" teriak Clara, beruntung mobil Mark dilapisi pengedap suara, jadilah sekeras apapun Clara teriak, tetap yang bisa mendengarnya hanya Mark.

"Apa? Di Amerika itu biasa? Lo sekarang di Indonesia, sadar lo bule gila..!". Clara sungguh tak bisa menahan kata-katanya lagi.

Bahkan brutalnya Clara berhasil membuat Mark kewalahan, namum bukan Mark namanya harus kalah dengan seorang gadis.

Mark langsung menahan Tangan Clara, bergerak cepat menuju tuas sandaran kursi dan menarik tuas itu ke atas membuat sandaran kursi yang Clara duduki langsung rebah membuat Clara juga ikut rebah.

Belum sempat Clara memberontak, Mark kembali melumat bibir calon anak nya tersebut. Entah kenapa Mark mendadak candu dengam bibir Clara setelah ciuman pertamanya dengan Clara tadi.

Clara kembali memberontak. Namun Mark tak tinggal diam. Pria itu menahan tubuh Clara, membuay tubuh itu tak bisa lagi bergerak.

Tujuan Mark hanya satu, agar tak ada yang curiga. Jika terjadi pergerakan mobil, bisa-bisa orang yang melintas akam curiga.

Ciuman itu masih berlangsung dan semakin dalam walaupun Clara masih terus memberontak.

Clara membuka matanya dan mendapati wajah Mark yang sangat dekat. Lembutnya bibir Mark juga ia rasakan.

Tak adanya pergerakan lagi dari Clara, Mark pun ikut membuka mata yang membuat kedua pandangan itu saling beradu.

Tatapan yang tak tahu apa artinya.

Cup!

"Bibir ini milik saya..!!" Mark melabeli bibir Clara sebagai miliknya membuat Clara tertegun.

"Jangan gila.." umpat Clara yang mencoba untuk duduk, namun siapa sangka jika jemari Mark akan nakal dan mulai bermain , tak tanggung-tanggung, bagian bawah Clara langsung menjadi jangkauan Mark membuat Clara tanpa sadar mendesah.

"Brengsek!" ucap Clara tajam. "Anda...aagghhh.."

"Bicara kasar, satu sentuhan.." ucap Mark berbisik di telinga Clara.

"Jangan gila lo, gue..aagghh..."

Clara merinding dikala jemari Mark berhasil menyentuh daging kenyal miliknya.

******

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Wihelmusbless
gila benarrrrr bule crazy
goodnovel comment avatar
Salma Kasim
mantap ceritanya
goodnovel comment avatar
Christina
daddy bule gilaaaa.. Clara ga bisa tidur neh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 88 (TAMAT)

    "Saya sudah menebak hal ini sebelum kau menikahi Clara, Tuan Mark." Indra menyandarkan tubuhnya di sofa ruang tamu rumahnya.Di hadapannya, kini sudah ada Mark yang sudah datang sejak setengah jam yang lalu. Sebenarnya ini sudah ke lima kalinya Mark mencari Clara, namun tak bisa pria itu temui."Dan kau masih belum menyerah untuk meminta putriku kembali? Aku yakin kau pria bermartabat dan berprinsip. Karena prinsip mu itulah kau lebih mempertahankan mantan kekasihmu itu ketimbang putriku yang jelas-jelas adalah istrimu. Kau masih mencintai mantan kekasihmu itu.""Jangan asal bicara. Kau tak tahu isi hatiku." ucap Mark membela diri.Indra tertawa cukup renyah, "Kalau kau serius dengan putriku, kau tak akan membuangnya. Dan sekarang, setelah kau buang--""Aku tak membuangnya. Dia pergi dariku.""Dan kau pikir, dia pergi karena ulahnya?" Indra menatap Mark sinis, "Itu karena ulahmu, tuan Mark. Kau membuat keraguanku semakin jelas. Bahkan saat kau meminta Clara padaku untuk kau nikahi, di

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 87

    PLAK! Lagi-lagi, sebuah tamparan kembali mendarat di wajah Clara dan kali ini si pemilik tangan adalah Jessie. Clara tersenyum tepatnya senyum iblisnya. Ia menatap Jessie, "Hanya segitu kekuatanmu? Itu masih kecil bagiku Jessie. Tamparan Suamiku padaku jauh lebih sakit dari ini." Clara melirik Mark yang juga sedang menatapnya, "Betulkan? Suamiku?"Mark yang ditanya seperti itu hanya bisa terdiam. Ia merasa bersalah.Clara kembali meluruskan tubuhnya dan menatap Jessie."Ada yang perlu kau jelaskan, Jessie?" tanya Clara dengan santainya.Jessie bergetar karena marah. "Kau si brengsek kecil.""Hahaha. Kenapa aku lagi. Sudah kukatakan kaulah yang si brengsek itu. Kau pembunuh Jessie.""Apa buktinya jika aku seperti yang kau katakan?" tantang Jessie.Clara tersenyum miring. Ia kembali mengenakan pakaiannya dan langsung membuka pintu. Di depan pintu sudah ada Daisy yang menguping sedari tadi.Tanpa permisi, Clara menarik Daisy masuk ke dalam."Dia. Dia bukti hidup.""Daisy?" sahut Mark."

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 86

    Mark dan Jun masih saling tatap. Bahkan leraian dari Clara tak bisa menghentikan aksi keduanya.Sedangkan Harry, pria itu justru merasa Jun sangat jantan. Sepertinya Jun memikirkan tentang ucapannya kemarin. Clara meminta bantuan Harry namun Harry hanya diam seolah tak peduli."Kau berniat merebut Clara dariku?" tanya Mark tenang. Jun langsung tertawa kecil. Tawa yang seperti sedang meremehkan Mark. "Apa aku terlihat sedang memainkan guyonan? Kenapa kau tertawa?" tanya Mark yang mulai terpancing emosi.Kini tawa Jun mulai terdengar. Ia memukul-mukul pelan meja dengan kuku tangannya."Tuan Mark, kenapa kau gugup? Kenapa kau terlihat cemas? Kau sungguh menyangka aku akan mengambil istrimu?" Mark terdiam, "Dari wajahmu ,kau yang terlihat gugup. Kau cemas jika Clara akan berpaling darimu dan mengejarku. Cih! Kau sangat lucu."Wajah Mark mendadak memerah. Entah karena malu atau karena Marah.Mark meraih pergelangan tangan Clara dan menarik Clara untuk berdiri, "Kita pergi!" perintah Mar

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 85

    "Sepertinya ada sesuatu dengan Clara. Apa dia sedang bermasalah dengan suaminya?" tanya Harry pada Jun sembari memutar-mutar ponselnya dengan tangan kanan. Jun tak menjawab. pria itu hanya mengangkat bahunya pertanda ia tak tahu. ia tak bisa ikut campur dalam urusan rumah tangga Clara. Karena itu bukanlah urusannya."Kau yakin tak ingin mencari tahunya Jun? aku yakin kau juga penasaran." goda Harry pada Jun.Jun meletakkan minuman dingin yang tadi ia pegang ke atas meja. "walaupun aku penasaran, aku tak mungkin ikut campur dalam urusan rumah tangga mereka. Aku tak ingin Mark mengamuk padaku lantaran aku mendekati istrinya." jawab Jun yang sebenarnya masuk dalam logika. Namun selogika apapun isi kepala Jun, isi kepala Harry Justru lebih menantang. Ia tak suka dengan Jun yang langsung menerima begitu saja. seharusnya Jun mencari tahu terlebih dahulu Apa yang sebenarnya terjadi pada Clara. "Kau sungguh tak ingin mencari tahu Jun?" lagi-lagi Jun menggeleng.Harry seketika berdecak kesa

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 84

    Suara kretek dari tulang-tulang yang diluruskan terdengar. Sumber suaranya berasal dari Mark yang baru saja bangun dari tidur lelahnya di sofa ruang TV rumahnya.Semalaman tidur di sofa, membuat tubuhnya terasa sakit semua. Bagaimana tidak, sofa itu terlalu kecil untuk tubuh tingginya. Apalagi Ia yang tak menggunakan selimut sehelaipun membuat rasa dingin saat malam hari menusuk ke tulangnya, yang membuat pagi ini tulangnya terasa ngilu. Mark kembali meregangkan tubuhnya secara perlahan. Mark merasakan tubuhnya kembali segar. Dia berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju Kamar tidurnya bersama Clara.Baru kali ini ia tak tidur sekamar dengan Clara dan rasanya cukup aneh di saat biasanya Ia tidur memeluk istri kecilnya tersebut, sekarang ia tak memeluk apa-apa, justru meringkuk kedinginan di ruang tv rumahnya sendiri. Tatapan Mark tak lepas dari pintu yang tertutup itu sampai langkahnya Terhenti Di depan kamar.Secara perlahan, ia meraih gagang pintu dan menariknya turun, lalu mendo

  • Sugar Daddy I Love You   Chapter 83

    Suasana makan malam di kediaman Mark sungguh tak menyenangkan. Semua terasa tegang. Apalagi Clara yang tak bicara sepatah katapun membuat Mark menahan emosi."Ada yang ingin kau tanyakan padaku?" tanya Mark dengan nada dinginnya.Clara meletakkan sendok yang tadi ia pegang dan melipat dengan manis tangannya di atas meja.Ia berdehem sejenak lalu menatap Mark sembari tersenyum penuh makna."Harusnya aku yang bertanya padamu Mark. Apa ada hal yang ingin kau ceritakan padaku? Aku siap menunggu ceritamu." Mark menggertakkan giginya. Ia tak suka Claranya yang ia kenal manis berubah menjadi wanita seperti ini."Ada apa denganmu? Kau masih mempermasalahkan soal Jessie yang menelpon ku? Atau kau mempermasalahkan Jessie yang datang ke kantorku? Kau mengira aku selingkuh?" Clara tertawa dalam hatinya. Ia merasa saat ini Mark seperti sedang membuka aibnya sendiri. Clara menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi. Ia menatap Mark tenang, "Aku tak menuduhmu seperti itu. Kenapa kau sampai berpikir

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status