Home / Lainnya / ANAK SELINGKUHAN MAMA / BAB 4. WAJAH PALSU

Share

BAB 4. WAJAH PALSU

Author: NAYA DIZA
last update Last Updated: 2024-07-27 22:37:47

Pandai sekali memalsukan wajah busuknya si Jaya dan Mama di depan Papa. Andai Papa tidak datang ke kafe mungkin mereka masih asik masyuk melepas nafsu selingkuh yang tersendat karena Papa membatasi Mama keluar dengan kegiatannya.

Lalu kenapa Papa menyusul aku dan Mama kafe, ya? Apa maksud Papa?

"Kok Mama sama Om diam? Kalau bos Mercy menjodohkan anaknya dengan Bos BMW nggak heran. Karena bisnisnya setara, sekaligus menjaga kekayaan biar awet sampai tujuh turunan. Gitu juga dengan keturunan darah biru yang banyak pakai perjodohan biar sama-sama status kebangsawannya nggak ilang. Lah, kalau aku dan Mas Sabda dijodohkan dalam rangka apa coba?" Setelah menuntut jawaban kepada Mamanya dan Jaya Kumara. Yolan mengarahkan wajah ke Papanya dan bertanya, "Papa tahu?"

"Nggak ada salahnya, 'kan orang tua menjodohkan anaknya. Kan gak harus jadi pacar juga. Kalau cocok, ya, jadi pacar, kalau nggak cocok, ya, jadi temen. Setidaknya sekarang Nak Yolan dan Sabda sudah kenal. Lumayan nambah temen," sela Jaya Kumara sebelum Wistara menjawab.

Yolan tidak puas mendengar jawaban Jaya dan ingin terus kupas tuntas tentang maksud Mamanya menjodohkan dengan Sabda--anak selingkuhannya. 

Tidak menanggapi ucapan Jaya, Yolan fokus pada Papanya yang kemudian berujar.

"Papa jadi ingat dengan teman Papa yang menjodohkan anaknya dengan mantan pacarnya. Tapi setahu Papa, Jaya, bukan mantannya Mamamu," ujar Wistara cuek. Seolah di sana hanya ada dia dan Yolan.

"Papa kali, yang mau njodohin Yolan dengan mantan pacar Papa?" goda Yolan yang juga tidak peduli lagi pada tiga manusia lain di sana.

"Kalau benar papa mau njodohin kamu sama mantan pacar papa, emang kamu mau?"

Yolan terbahak mendengar wistara, "Cie, yang belum bisa move on dari mantan," olok Yolan merasa terhibur dengan kelucuan dan candaan Wistara-Papanya.

"Sedemikian cintanya-kah Papa sama mantan sampai nggak dapet orangnya keturunannya pun boleh jadi mantu?" ceplos Yolan lagi.

"Dari sisi kisah sebenarnya ini manis sekali, Lan. Menjodohkan anak sendiri dengan anak mantan pacar dulu. Tapi kalau memang benar murni tanpa adanya bibit-bibit perselingkuhan dan bisa saling menghormati pasangan masing-masing ...." beber Wistara.

Wajah Hananti mulai pucat dan seperti ketakutan. Merasa Wistara suaminya dan Yolan sedang menyindirnya.

Hananti berpikir, kalau tahu anak dan suaminya akan membuat kekacauan seperti, dia tidak akan pergi ke kafe untuk mempertemukan Yolan dengan Sabda.

Tapi itu artinya dia juga tidak bisa bertemu dengan Jaya?

"Huuft ...." Helaan napas Hananti terlihat berat.

Hananti tidak menyangka, putri bungsunya yang selama ini selalu menurut padanya, hari ini dengan tegas menentangnya. 

Bergantian Hananti menatap Yolan, Suaminya, selingkuhannya dan Sabda dengan senyum pahit.

Yolan yang sekarang ada di sampingnya benar-benar, unpredictable, terkesan bandel, dan tengil. Tapi lihatlah wajah tanpa dosanya itu. 

Hananti merasa mulai harus waspada kepada Yolan.

"Eh, Pa, tadi Papa mau pinjam handphone-ku buat apa?" tanya Yolan teringat lagi.

Dan masih menggenggam erat benda pipih yang di dalamnya ada daftar dosa-dosa Mamanya dengan Jaya Kumara.

"Papa sebenarnya mau pesan makanan di go-go___"

"Go-jek, Pa. Go-food," ralat Yolan dengan senyum lega. "Kirain mau ngapain? Ternyata mau pesan makanan. Bikin orang kaget aja nih, Papa."

"Iya itu. Antara Go-food dan Go Jek, Papa takut salah sebut."

"Kok, Papa mau pesan makanan di go-food  Kan Jaya lagi pesen makanan. Sebentar lagi juga pasti datang," sahut Hananti dengan jantung seperti sedang berolah raga.

Khawatir suami dan anaknya membuat ulah lebih parah lagi. Khawatir mereka tahu kalau Jaya Kumara adalah pria selingkuhannya.

"Gimana Pa, jadi nggak pesan Go-Foodnya?" tanya Yolan.

Hananti mendelik, "Yolan! Gimana, sih kamu?! Emang mau diantar ke mana makanannya?"

"Nggak jadi Lan, nanti aja buat makan sore di rumah," cetus Wistara melihat mata Istrinya yang membesar.

"Emang Mama tadi belum masak, ya, Pa sebelum pergi?"

"Ya belumlah, 'kan Mama lebih mementingkan perjodohan kamu dari pada Papa."

Hananti merasa sudah diserang dan dipermalukan oleh anak dan Suaminya. "Awas, ya, nanti sampai rumah. Habis kalian?!" gumamnya geregetan.

"Oh, iya, Mas Sabda. Sekarang sudah jarang lho, ditemukan perjodohan antara mantan pacar atau antara selingkuhan dengan anak selingkuhan. Tapi kita sepertinya harus tetap bersyukur Mamaku dan Papamu sudah berusaha mengenalkan kita. Anggap aja itu bentuk rasa peduli orang tua ke kita. Benar 'kan, Mas Sabda?" tutur Yolan yang kali ini Sabda menjadi sasarannya.

"Be_betul itu Yolan." Calon polisi itu menjawab dengan senyum patah.

"Apalagi kalau yang dijodohin ke kita sesuai sama kriteria. Pasti kita setuju, ya, 'kan Mas Sabda? Tapi kalau nggak sesuai, ya wajib kita tolak. Allhamdullilah banget, lho, Mas Sabda, kebetulan orang tuaku, terutama Mama, bukan tipe yang suka memaksa ...." sindir Yolan lagi.

"Kalau papa njodohin kamu Lan, alasannya ya, pasti bibit, bebet, bobot. Kalau kamu mau, papa bisa minta teman-teman pengajian yang anaknya belum nikah kenalan sama kamu untuk ta'arufan. Lebih aman, 'kan? Karena Papa sudah mengenal teman-teman pengajian papa dengan sangat baik," tambah Wistara.

"Boleh juga tuh, Pa. Ta'arufuan dan perjodohan dengan teman pengajian Papa bisa menghindari potensi konflik dengan calon mertua dan calon besan, karena sudah saling kenal. Juga jauh dari aroma-aroma perselingkuhan. Ya, kan, Pa?" Yolan sengaja melirik Mamanya dan Jaya Kumara saat mengatakannya.

Tahu dilirik oleh Yolan, Jaya Kumara dengan pedenya buka suara, "Keinginan dan harapan orang tua itu, kadang tidak selalu sama dengan anak."

"Mas Sabda, Yolan kasih tahu, ya? Stop percaya dengan pilihan orang tua dan istilah orang tua selalu benar. Kesannya negatif, ya, kalau Yolan ngomong gini tentang orang tua. Tapi pada kenyataannya memang benar. Berapa banyak pasangan hasil perjodohan orang tua yang berujung cerai? Dan berapa banyak pasangan yang menentang pilihan jodoh dari orang tua tapi tetap bisa hidup bahagia dengan pilihannya sendiri ...."

"Siap, Yolan ...." jawab Sabda sambil tersenyum kaku.

Entah juga siap untuk pergi kemana? Yolan tidak peduli.

"Jadi orang tua tidak harus seegois itu. Anak pasti menentang kalau tiba-tiba dijodohkan tanpa alasan yang jelas. Lebih baik aku dan Mas Sabda menghabiskan masa muda  untuk berani mengambil keputusan hidup. Dari pada hidup sampai tua penuh dosa perselingkuhan dan perzinahan ...." 

Jaya Kumara bereaksi mendengar omongan Yolan. Sepertinya Papa Sabda dan Hananti kepanasan mendengar Yolan makin pedas saja dalam bicara.

"Percayalah, Nak Yolan. Orang tua yang baik pasti menginginkan hal yang baik untuk anaknya. Mungkin caranya salah, namun tujuannya benar." Jaya Kumara masih membela diri mungkin juga membela Hananti.

"Orang tua yang baik tidak akan berselingkuh di belakang pasangan sah dan anak-anak mereka. Benar, 'kan, Om Jaya Kumara?"

"Yolan!" bentak Hananti.

Yolan senang melihat emosi mamanya. Kalau perlu Yolan akan terus berkicau sampai Jaya Kumara dan Mamanya kelojotan seperti cacing dijemur.

"Kok makanannya tidak datang-datang, ya?" gumam Wistara yang disambut senyum oleh Yolan.

"Pa, Papa pernah berpikir nggak sekali saja dalam hidup selama menikah dengan Mama untuk berselingkuh?" ucap Yolan tiba-tiba.

***

BERSAMBUNG

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 42. JODOH

    Beberapa kali Sabda ke-gap flirting via chat messenger dengan beberapa wanita, tapi ujung-ujungnya Sabda selalu balikan lagi dengan Yoni."Aku tidak pernah mencintai orang lain selain kamu, Yoni." Begitu kata Sabda yang mampu meluluhkan lagi hati Yoni.Kejadian waktu itu memang sangat rumit sekali. Yoni tidak punya bukti selain hanya 'katanya' dan chat Sabda dengan cewek lain yang ia akui hanya iseng.Hati Yoni sakit sungguh sakit sampai memutuskan ingin mengakhiri segala perjuangan yang ia memulai dari nol selama hampir enam tahun bersamanya.Dan ... hari ini Yoni benar-benar menyerah, Yoni mundur karena terlalu sakit yang sempat membuatnya menjadi linglung, murung, dan hampir menjadi depresi.Bahkan ... andai saja saat itu orang tuanya tahu Yoni pernah sampai terjerumus narkoba karena Sabda, Yoni yakin tidak akan mendapat perpanjangan restu.Semua sudah berlalu, semua sudah kembali seperti semula. Yoni bersyukur memiliki Adik seperti Yolan yang menyayangi dan membantunya melewati ma

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 41. BERAKHIR YONI DAN SADBA

    "Aku ke atas dulu, ya? Gerah mau mandi," kata Yolan sambil berlalu setelah melihat Sandi mengangguk."Kenapa Bang Sandi jadi sering ke sini nemuin Yoni, ya? Jangan-jangan ...."Yolan menepis anggapan tentang Sandi yang dicurigainya sedang melakukan pendekatan dengan Yoni, Kakaknya."Ah ... lebih baik aku menelpon Sabda dan menanyakan khabarnya," batinnya lalu memainkan handphone-nya."Wah kenapa nggak aktif, ya? Apa karena sinyal? Dia kan sudah pindah tugas. Masa iya sih kendala sinyal? Emang dia tugas di hutan?" Yolan tertawa membayangkan Sabda andai benar ditugaskan di hutan.Gadis tukang halu itu menggeleng dan menggumam. "Mandi dulu ah, biar seger." Lalu melangkah ke kamar mandi dalam kamarnya.***"Oh iya, Yon. Lalu apa langkah hidupmu selanjutnya?"Yoni menaikkan alisnya melihat ke arah Sandi yang sedang bertanya padanya."Eum ... maksudku planning ke depannya," ralat Sandi."Masih gini-gini aja," sahut Yoni yang tiba-tiba teringat Sabda dan ingin meneleponnya. Untuk mengakhiri

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 40. PUTUSKAN SAJA, SABDA!

    Suaranya juga terdengar parau dan penuh getaran rasa getir."Apa artinya ini kamu setuju?" kata Sandi.Sabda terlihat menunduk."Yah, aku setuju. Aku sadar sudah banyak menyakiti hati Yoni. Menikahlah dengannya. Aku iklas. Jangan sakiti Yoni. Karena sampai kapanpun aku akan tetap mencintainya. Asal kamu tahu, aku tidak pernah merusaknya. Jangan kabari aku kapan kamu menikah dengannya ...." tutur Sabda lalu memeluk Sandi.Sandi membalas pelukan adiknya yang kemudian turun dari mobil.Lalu pria yang berprofesi sebagai dokter umum itu mengirim video dan foto panas Sabda ke nomor kontak miliknya pada sim dua. Untuk jaga-jaga andai Sabda berulah lagi."Sabda ...." panggil Sandi.Adiknya yang sudah berjalan beberapa langkah itu membalikkan badan.Sandi memperlihatkan layar ponsel dan menghapus video serta foto porno Sabda tepat di depan wajah sang Adik."Done," ucap Sandi setelah semuanya terhapus."Thankyou," balas Sabda kemudian melangkah gontai menuju kamarnya di lantai dua.***Sandi p

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 39. BIARKAN AKU MENIKAHI YONI

    Dengan mudah Sandi bisa menangkap basah apa yang terjadi di dalam kamar. Sabda dan seorang cewek sedang ....Tunggu!Sandi mengucek mata tidak percaya. Mencubit pipinya. Ini nyata. Karena ada sakit terasa.Sandi kesal karena jadi tidak bisa fokus pada diri sendiri. Fokus Sandi teralihkan oleh cewek bugil yang terlihat sedang menaik turunkan badan di atas tubuh seorang pria.Lama sekali Sandi menyaksikan skidipapap itu. Ranjang pun makin lama semakin bergoyang kencang sekali sesuai dengan gerakan mereka.Sandi terus mengamati, takut dia salah masuk.kamar orang. Ternyata benar, pria yang dibawah si cewek adalah Sabda Adiknya."Astaghfirullah," sebut Sandi pelan.Pengalaman yang aneh dan membingungkan pertama kalinya bagi Sandi melihat adegan skidipapap secara live.Setelah sekitar lima menit mematung dengan perasaan shock, Sandi mulai bisa menguasai diri dan mengeluarkan ponsel dari saku celananya."Terpaksa aku harus melakukan ini, Sab. Sorry," gumam Sabda lalu merekam perbuatan Sabda.

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 38. TERTANGKAP BASAH

    Jauh di dalam hatinya Sandi melangitkan doa agar niat yang menjadi rahasia diri sendiri itu akan menjelma nyata meskipun mungkin nanti ...."Eum ... Yoni. Maaf, kalau kali ini pertanyaanku agak lancang ...." ucap Sandi kemudian.Setelah beberapa saat hanya terdengar denting jam di ruang tamu."Santai aja Bang, jangan formal gitu sama aku," sahut Yoni sambil menebak apa kira-kira yang akan dikatakan Abang dari Sabda itu."Okey, kalau kamu nggak mau jawab nggak apa-apa, kok." Sandi diam lagi sesaat. "Apa kamu yakin kalau Sabda adikku adalah jodohmu?"Deg.Seperti ada yang menyubit jantung Yoni mendengarnya."Jujur aku nggak yakin, Bang. Entahlah. Aku makin terombang-ambing saja rasanya.""Mintalah petunjuk Allah, Yon. Coba dengan shalat istikharah."Dalam hati Yoni membenarkan saran Sandi yang ternyata cukup religius dan mungkin juga berhubungan baik dengan Tuhan-Nya."Kira-kira Abang tahu apa yang kuminta pada Allah saat aku istikharah?" balas Yoni."Biarlah itu jadi rahasiamu dan All

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 37. SISI MISTERUS SANDI

    "Kok tumben ya, dia nelpon aku? Ada apa ini?" gumam Yolan. "Siapa?!" desak Yoni lagi .... "Nggg ...." Yolan memperlihatkan ponselnya pada Yoni."Sandi?" ucapnya. "Angkat, Lan. Tumben dia nelpon malam-malam. Biasanya penting deh kalau orang terpaksa nelepon malam-malam.""Ma, yuk ah, kita tidur. Udah malam." Terdengar ajakan Wistara pada Hananti."Hayuk. Mama juga udah ngantuk." Dan pasangan suami istri yang kembali harmonis setelah perselingkuhan Hananti dan Jaya Kumara dihancurkan oleh Yolan itu pun meninggalkan ruang keluarga."Cieee ...." Yolan menyikut Yoni melihat Mamanya melangkah sambil menggamit lengan Wistara.Yoni dan Yolan tersenyum menyaksikan kemesraan kedua orang tuanya.***"Hallo, Bang Sandi? Kok tumben nelepon aku malam-malam. Ada apa ya, Bang?" tanya Yolan saat menjawab panggilan Kakak Sabda itu."Maaf ya, ganggu, Lan. Kamu belum tidur, ya?" sahut Sandi."Ya, kalau udah tidur nggak bisa jawab panggilan abang, dong?""Hehehe ... kalau panggilan yang lain, bisa n

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status