Home / Lainnya / ANAK SELINGKUHAN MAMA / BAB 3. SABDA PERKASA ANAK SELINGKUHAN MAMA

Share

BAB 3. SABDA PERKASA ANAK SELINGKUHAN MAMA

Author: NAYA DIZA
last update Last Updated: 2024-07-27 22:37:05

Spontan melirik ke arah Mamanya dan Jaya Kumara di sudut sana.

"Coba Lan, Papa lihat handphone-mu?" ujarnya lalu duduk di antara Yolan dan Sabda Perkasa.

"Mau ngapain, Pa?" balas Yolan panik luar biasa. Dan itu sangat berat untuk Yolan karena mencoba bersikap netral di situasi seperti ini.

Yolan belum menghapus Sekerinsut chattingan Mamanya dengan Jaya Kumara beserta foto-foto jahanam mereka ....

Apakah hari itu akan jadi hari huru-hara dan Papa harus tahu semuanya? Perselingkuhan Istrinya dengan Pria yang sedang duduk di samping Mamanya?

"Tiiidaaak .....!!!"

"Eh, kenapa kamu teriak?" kata Sabda Perkasa hampir berbarengan dengan Papanya Yolan.

Yolan yang tidak sadar sudah berteriak menutup mulutnya dan menggenggam ponselnya dengan seluruh kekuatan jiwa raga.

Mamanya yang mendengar teriakan Yolan mendekat dengan Jaya Kumara.

"Kenapa, sih, Yolan? Ada apa? Kamu kenapa?" bisik Mama sambil mendekati Papa yang duduk di samping Yolan dengan wajah pias.

"Dari pada Papa harus memegang ponselku. Lebih baik sekalian membuat huru-hara," batin Yolan.

"Papa," sebut Mama dengan raut sok manisnya yang penuh sandiwara radio usang. "Kok, mama nggak lihat Papa datang, ya?" lanjutnya dengan mimik modusnya.

Yolan paham itu.

"Yaiyailah nggak lihat. lawong lagi asik melepas rindu setelah sebulan tidak bertemu," batin Yolan sambil mencibir melihat Mamanya.

"Ini, lho, Pa, Sabda Perkasa anak Om Jaya Kumara yang mau mama jodohkan ke Yolan!" cetus Yolan yang berpikir setelah ini akan menuntut Mamanya dengan ucapan terima kasih, karena telah menyelamatkan sang Mama dari aib perselingkuhan.

"Iya, Pa. Dan ini Jaya Kumara, Papanya Sabda. Kenalan Mama," celetuk Mama tidak tahu diri.

"Cuih!" Yolan benar-benar ingin menyinyiri Mamanya dan berhenti menjadi anak berbakti andai tidak melihat wajah lugu Papanya yang kadang membuat mental Yolan tertekan.

Dengan drama babak baru yang dibuat Mamanya, mereka kini duduk berlima di tempat yang sama. Meja bundar lengkap dengan lima kursi.

Entah sudah kompromi atau tidak dengan Mamanya, Jaya Kumara lalu memesan makanan yang jadi andalan kafe itu.

"Yang penting ponselku masih aman dalam genggaman dan selamat dari sentuhan Papa," batin Yolan.

Mama mensponsori acara salam-salaman antara suami--selingkuhan dan anak selingkuhannya.

Membuat Yolan ingin bernyanyi saja rasanya.

Si Udin dan Si Mamat, salaman!

Pak haji dan bu haji, salaman!

Tetangga dan tetangga, salaman!

Berjabat tangan ....

Si miskin dan Si kaya, salaman!

Pak guru dan bu guru, salaman!

Teman-teman sekolah, salaman, di sekolahan!

Suami dan selingkuhan, salaman!

Anak selingkuhan dan suaminya, salaman!

di dalam cafe!

Lagu itu dulu sering didengar Yolan saat nongkrong di toko kaset bajakan milik tetangganya. Kalau tidak salah penyanyinya Enno Lerian, yang menurut Mamanya seumuran dan mirip dengannya pada masanya.

Preeet!

"Nak Yolan, kamu besok nikah sama Mas Sabda saja, ya? Kemarin Mas Sabda baru keterima jadi polisi, sayang kalau sama cewek lain, belum tentu dapet yang baik," ucap Jaya Kumara membuat Yolan melongo.

Melongo karena baru tahu isi otak dan pemikiran selingkuhan Mama yang mindblowing.

Bukan hanya mengejutkan karena norak, tapi juga kacau dengan nalar yang terporak-porandakan.

Bagaimana mungkin mama bisa punya selingkuhan dengan pikiran seperti mbah buyut zaman zeboth? Malah lebih bagus pemikiran Mbah Buyut kayaknya dari pada Jaya Kumara. Yakan?

"Mas Sabda Perkasa sepertinya bukan tipe cowok idamanku, deh! Please-lah Mama jangan jodoh-jodohin gini!"  ceplos Yolan agar Jaya Kumara dan Sabda Perkasa  paham kalau Yolan tidak berminat dengan perjodohan itu. 

Bukannya sadar, si selingkuhan Mama malah makin menjadi. "Atau mau sama Kakaknya Sabda? Calon dokter, cakep juga, tapi sudah punya calon, sih? Cantik calonnya--calon dokter juga," ucapnya songong seperti biasa.

"Emang Mas Sabdanya nggak punya calon? Kok dijodoh-jodohin sama Yolan?" sahut Yolan.

"Mas Sabda sebenarnya juga sudah punya calon, Nak Yolan, tapi dianya nggak suka. Maunya sama Yolan saja biar bisa besanan sama Mama dan Papanya Yolan."

Halah modus. Bilang saja biar perselingkuhan kalian lancar.

"Astaga, Om. Mana bisa gitu! Aku nggak pengen, ya, dijodohin sama Mas Sabda Alam atau sama siapapun. Mau calon dokter, kek. Calon polisi, kek. Masa aku yang cantik gini tiba-tiba nyempil jadi pelakor. Serem!"

"Ralat, Sabda Perkasa, bukan Sabda Alam!" protes si pemilik nama dengan gaya sok militer mentang-mentang calon polisi.

Persis kelakuan Papanya, sih, songongnya.

"Iya, itu. Makasih ralatnya," balas Yolan gedeg.

Jaya Kumara dan Mama Yolan saling pandang. Kali ini mamanya lumayan membungkam karena ada Papa.

Coba kalau tidak ada Papa seperti saat bersama Yoka waktu itu. Mungkin habis sudah Yolan dibantai Mamanya dengan kata-kata semau gue ala Mama.

"Kalau Nak Yolan ingin berbakti dan menyenangkan orangtua, terima saja perjodohan ini," ucap Jaya Kumara makin menyebalkan.

"Sulit Om, karena aku nggak cinta," tukas Yolan.

"Padahal pernikahan yang pake cinta juga banyak yang akhirnya cerai. Perjodohan itu nggak selamanya buruk, kok. Bisa saja rasa tidak suka yang sekarang dirasakan Nak Yolan sama calon jodoh, nanti bisa berubah mendadak jadi rasa cinta," bebernya membuat mual.

"Bukan rasa tidak setuju lagi Om yang kurasakan. Tapi benci," teriak Yolan di hati.

"Aku tetap tidak bersedia. Karena hidupku, aku yang jalani. Jadi, Om sama Mama tidak ada hak untuk menjodohkan atau menuntut Yolan dijodohkan dan menikah dengan pilihan kalian. Emang dulu Mama dan Papa menikah karena dijodohkan? Atau Om Jaya menikah dengan Istri Om karena dijodohkan?!" tanya Yolan tegas.

"Memang siapa, sih, yang punya ide dengan perjodohan ini? Dulu Mama sama Papa tidak dijodohkan. Dengar kata Yolan, Ma, kalau anak kita saja tidak senang dengan perjodohan ini, bagaimana Yolan bisa bahagia? Berarti Mama egois dong, berbahagia di atas ketidak bahagiaan anak sendiri?" timpal Papa yang sedari tadi diam.

"Terima kasih, Pa, sudah mendukung Yolan. Hidup itu harus jujur dan apa adanya, 'kan? Yolan tidak mau hidup dalam kepura-puraan. Jadi, perjodohan tidak dalam kamus hidupku!" sindir Yolan untuk Mama dan selingkuhannya.

"Yolan emang masih single dan belum mikirin jodoh, tapi apa Mama setega itu memaksa kalau Yolan nggak mau. Yolan bisa cari jodoh sendiri, Ma. sekarang Yolan mau tanya. Kenapa Mama mau menjodohkan Yolan sama anak Om jaya, sebenarnya ada apa, Ma?" desak Yolan.

Wajah Mama pucat. Sementara si Jaya sok asik senyum-senyum nggak jelas.

"Apa Karena Om Jaya orang kaya? Karena hutang budi atau ada hal lain?" ucap Yolan dengan kelebatan di kepala, chat mesum Mamanya dengan Jaya di messenger.

Pandai sekali memalsukan wajah busuknya si Jaya dan Mama di depan Papa.

Andai Papa tidak datang ke kafe mungkin mereka masih asik masyuk melepas n*fsu selingkuh yang tersendat karena Papa membatasi Mama keluar dengan kegiatannya.

Lalu kenapa Papa menyusul aku dan Mama kafe, ya? Apa maksud Papa?

***

BERSAMBUNG

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 42. JODOH

    Beberapa kali Sabda ke-gap flirting via chat messenger dengan beberapa wanita, tapi ujung-ujungnya Sabda selalu balikan lagi dengan Yoni."Aku tidak pernah mencintai orang lain selain kamu, Yoni." Begitu kata Sabda yang mampu meluluhkan lagi hati Yoni.Kejadian waktu itu memang sangat rumit sekali. Yoni tidak punya bukti selain hanya 'katanya' dan chat Sabda dengan cewek lain yang ia akui hanya iseng.Hati Yoni sakit sungguh sakit sampai memutuskan ingin mengakhiri segala perjuangan yang ia memulai dari nol selama hampir enam tahun bersamanya.Dan ... hari ini Yoni benar-benar menyerah, Yoni mundur karena terlalu sakit yang sempat membuatnya menjadi linglung, murung, dan hampir menjadi depresi.Bahkan ... andai saja saat itu orang tuanya tahu Yoni pernah sampai terjerumus narkoba karena Sabda, Yoni yakin tidak akan mendapat perpanjangan restu.Semua sudah berlalu, semua sudah kembali seperti semula. Yoni bersyukur memiliki Adik seperti Yolan yang menyayangi dan membantunya melewati ma

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 41. BERAKHIR YONI DAN SADBA

    "Aku ke atas dulu, ya? Gerah mau mandi," kata Yolan sambil berlalu setelah melihat Sandi mengangguk."Kenapa Bang Sandi jadi sering ke sini nemuin Yoni, ya? Jangan-jangan ...."Yolan menepis anggapan tentang Sandi yang dicurigainya sedang melakukan pendekatan dengan Yoni, Kakaknya."Ah ... lebih baik aku menelpon Sabda dan menanyakan khabarnya," batinnya lalu memainkan handphone-nya."Wah kenapa nggak aktif, ya? Apa karena sinyal? Dia kan sudah pindah tugas. Masa iya sih kendala sinyal? Emang dia tugas di hutan?" Yolan tertawa membayangkan Sabda andai benar ditugaskan di hutan.Gadis tukang halu itu menggeleng dan menggumam. "Mandi dulu ah, biar seger." Lalu melangkah ke kamar mandi dalam kamarnya.***"Oh iya, Yon. Lalu apa langkah hidupmu selanjutnya?"Yoni menaikkan alisnya melihat ke arah Sandi yang sedang bertanya padanya."Eum ... maksudku planning ke depannya," ralat Sandi."Masih gini-gini aja," sahut Yoni yang tiba-tiba teringat Sabda dan ingin meneleponnya. Untuk mengakhiri

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 40. PUTUSKAN SAJA, SABDA!

    Suaranya juga terdengar parau dan penuh getaran rasa getir."Apa artinya ini kamu setuju?" kata Sandi.Sabda terlihat menunduk."Yah, aku setuju. Aku sadar sudah banyak menyakiti hati Yoni. Menikahlah dengannya. Aku iklas. Jangan sakiti Yoni. Karena sampai kapanpun aku akan tetap mencintainya. Asal kamu tahu, aku tidak pernah merusaknya. Jangan kabari aku kapan kamu menikah dengannya ...." tutur Sabda lalu memeluk Sandi.Sandi membalas pelukan adiknya yang kemudian turun dari mobil.Lalu pria yang berprofesi sebagai dokter umum itu mengirim video dan foto panas Sabda ke nomor kontak miliknya pada sim dua. Untuk jaga-jaga andai Sabda berulah lagi."Sabda ...." panggil Sandi.Adiknya yang sudah berjalan beberapa langkah itu membalikkan badan.Sandi memperlihatkan layar ponsel dan menghapus video serta foto porno Sabda tepat di depan wajah sang Adik."Done," ucap Sandi setelah semuanya terhapus."Thankyou," balas Sabda kemudian melangkah gontai menuju kamarnya di lantai dua.***Sandi p

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 39. BIARKAN AKU MENIKAHI YONI

    Dengan mudah Sandi bisa menangkap basah apa yang terjadi di dalam kamar. Sabda dan seorang cewek sedang ....Tunggu!Sandi mengucek mata tidak percaya. Mencubit pipinya. Ini nyata. Karena ada sakit terasa.Sandi kesal karena jadi tidak bisa fokus pada diri sendiri. Fokus Sandi teralihkan oleh cewek bugil yang terlihat sedang menaik turunkan badan di atas tubuh seorang pria.Lama sekali Sandi menyaksikan skidipapap itu. Ranjang pun makin lama semakin bergoyang kencang sekali sesuai dengan gerakan mereka.Sandi terus mengamati, takut dia salah masuk.kamar orang. Ternyata benar, pria yang dibawah si cewek adalah Sabda Adiknya."Astaghfirullah," sebut Sandi pelan.Pengalaman yang aneh dan membingungkan pertama kalinya bagi Sandi melihat adegan skidipapap secara live.Setelah sekitar lima menit mematung dengan perasaan shock, Sandi mulai bisa menguasai diri dan mengeluarkan ponsel dari saku celananya."Terpaksa aku harus melakukan ini, Sab. Sorry," gumam Sabda lalu merekam perbuatan Sabda.

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 38. TERTANGKAP BASAH

    Jauh di dalam hatinya Sandi melangitkan doa agar niat yang menjadi rahasia diri sendiri itu akan menjelma nyata meskipun mungkin nanti ...."Eum ... Yoni. Maaf, kalau kali ini pertanyaanku agak lancang ...." ucap Sandi kemudian.Setelah beberapa saat hanya terdengar denting jam di ruang tamu."Santai aja Bang, jangan formal gitu sama aku," sahut Yoni sambil menebak apa kira-kira yang akan dikatakan Abang dari Sabda itu."Okey, kalau kamu nggak mau jawab nggak apa-apa, kok." Sandi diam lagi sesaat. "Apa kamu yakin kalau Sabda adikku adalah jodohmu?"Deg.Seperti ada yang menyubit jantung Yoni mendengarnya."Jujur aku nggak yakin, Bang. Entahlah. Aku makin terombang-ambing saja rasanya.""Mintalah petunjuk Allah, Yon. Coba dengan shalat istikharah."Dalam hati Yoni membenarkan saran Sandi yang ternyata cukup religius dan mungkin juga berhubungan baik dengan Tuhan-Nya."Kira-kira Abang tahu apa yang kuminta pada Allah saat aku istikharah?" balas Yoni."Biarlah itu jadi rahasiamu dan All

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 37. SISI MISTERUS SANDI

    "Kok tumben ya, dia nelpon aku? Ada apa ini?" gumam Yolan. "Siapa?!" desak Yoni lagi .... "Nggg ...." Yolan memperlihatkan ponselnya pada Yoni."Sandi?" ucapnya. "Angkat, Lan. Tumben dia nelpon malam-malam. Biasanya penting deh kalau orang terpaksa nelepon malam-malam.""Ma, yuk ah, kita tidur. Udah malam." Terdengar ajakan Wistara pada Hananti."Hayuk. Mama juga udah ngantuk." Dan pasangan suami istri yang kembali harmonis setelah perselingkuhan Hananti dan Jaya Kumara dihancurkan oleh Yolan itu pun meninggalkan ruang keluarga."Cieee ...." Yolan menyikut Yoni melihat Mamanya melangkah sambil menggamit lengan Wistara.Yoni dan Yolan tersenyum menyaksikan kemesraan kedua orang tuanya.***"Hallo, Bang Sandi? Kok tumben nelepon aku malam-malam. Ada apa ya, Bang?" tanya Yolan saat menjawab panggilan Kakak Sabda itu."Maaf ya, ganggu, Lan. Kamu belum tidur, ya?" sahut Sandi."Ya, kalau udah tidur nggak bisa jawab panggilan abang, dong?""Hehehe ... kalau panggilan yang lain, bisa n

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status