Home / Lainnya / ANAK SELINGKUHAN MAMA / BAB 6. MISI RAHASIA YOLAN

Share

BAB 6. MISI RAHASIA YOLAN

Author: NAYA DIZA
last update Last Updated: 2024-07-27 22:39:07

"Pa ... kenapa tadi siang Papa nyusul aku dan Mama ke kafe? Kok tidak bilang dulu ke Yolan kalau mau datang?"

"Papa itu curiga juga sama kamu Yolan."

"Curiga kenapa?"

"Kamu mendukung pers3lingkuhan Mama dengan lelaki itu."

"Jaya maksud, Papa?"

"Entahlah. Kita, 'kan nggak boleh menuduh tanpa bukti," ujar Wistara terlihat berusaha menenangkan diri.

Hati Yolan kembali t3riris. Bagaimanapun juga hubungan suami istri Papa dan Mamanya, tanggung jawab mereka berdua dan Yolan sebagai anak tidak boleh ikut campur.

Tapi justru bukti nyata itu diketahui oleh Yolan yang ingin sekali melakukan pendekatan dengan kedua orang tuanya, membahas solusi tentang hal ini.

Tapi Yolan masih memikirkannya bolak-balik. Karena topik pers3lingkuhan orang tua sangatlah s3nsitif.

"Papa jangan terlalu memikirkan ini," hibur Yolan tidak yakin. Kalau ia sebagai anak saja ikut berpikir dalam. Apalagi dengan Papanya?

Tentu feeling suami lebih tajam dan bisa merasakan kalau istrinya selingkvh. Hanya Papa tidak punya bukti. Lalu kalau bukti itu dilihat Papa? Apa yang akan terjadi?

Yolan memejamkan mata. Tidak berani membayangkan.

"Pa, lucu nggak, sih, kalau Mama mau jodohin aku sama Sabda yang mukanya kek psik0pat gitu. Ada-ada saja deh ...." Yolan menggeleng.

"Tapi serius Yol, kamu mau kalau Papa yang carikan jodoh buat kamu?" balas Wistara.

"Nah, Papa lagi. Ya, enggak maulah. Setelah aku dapat kerja baru aku mau langsung cari yang serius. Calon suami. Bukan pacar."

"Oh, kirain. Jadi sudahan, nih, sama Sabda? Gagal?"

"Bukan hanya gagal. Ancur, Pa. Papa mau punya besan yang seperti Om Jaya gitu?"

Wistara tidak menjawab. Malah terlihat bengong. Yolan trenyuh melihatnya.

"Pa, kok ngelamun? Papa pasti lagi mikirin nanti jodoh Yolan seperti apa, ya? Papa ingin punya kriteria menantu yang seperti apa, sih? Atau Papa punya saran mungkin atau nasehat buat Yolan dalam mencari jodoh?" seloroh Yolan berniat menghibur Papanya.

Yolan merasa Papanyalah yang bisa dijadikan panutan, diandalkan dan dicontoh sebagai orang tua. Bukan Mamanya.

Tempat mengadu, tempat bercerita, tempat meminta saran dan juga tempat meminta uang saku bulanan.

"Sebenarnya papa merasa belum punya banyak modal untuk memberi nasehat untuk anak-anak papa. Tapi sebagai seorang ayah, nggggngg ...."

"Modal untuk memberi uang aja deh, Pa, kalau gitu," potong Yolan sambil tergelak.

"Hush, itu, 'kan selalu. Tanpa kamu minta sudah lancar tiap bulan masuk rekeningmu."

"Kirain ada kenaikan, Pa." Yolan masih tersenyum.

"Minta sama Mamamu juga, tuh," balas Wistara yang akhirnya ikut tersenyum.

Yolan lega setelah melihat senyum Papanya.

"Oh, iya, Lan, Papa ingin saat nanti kamu memilih calon suami, perhatikan salatnya. Kalau lima waktu saja masih nggak bener, tinggalkan. Sebagai wanita kamu butuh suami yang bisa membimbingmu dan anak-anakmu ke surga."

"Oh, tentu saja, Pa. Yolan akan selalu ingat pesan Papa ini. Tapi ... maaf kalau Yolan ada  pertanyaan yang mungkin sedikit lancang," balas Yolan.

"Tanya saja," sahut Wistara.

"Dulu ... saat Mama dan Papa pacaran, apa Mama pernah s3lingkuh?"

"Waktu sebelum nikah maksudnya?"

Yolan mengangguk.

"Seingat Papa tidak!"

"Oh, syukurlah. Soalnya yang pernah Yolan dengar. Penyakit selingkvh tidak bisa disembuhkan. Makanya aku males punya cowok. Takut dis3lingkuhi."

Yolan tidak yakin Papanya jujur. Mungkin papa hanya menutupi sedikit keburukan masa lalu mama di depan Yolan.

"Pilihlah cowok yang jujur dan cerdas. Dua ini, kalo bisa sepaket. Soalnya kalo jujur tapi nggak cerdas biasanya susah majunya, dan kalo cerdas tapi tidak jujur biasanya juga nggak berkah kemajuannya. Yang bagus agamanya dan takut Allah, Insyaallah cowok seperti itu jauh dari godaan untuk bers3lingkuh," tutur Wistara dengan wejangannya untuk Yolan.

"Yolan mau yang ganteng, Pa. Seperti Papa, ganteng dan soleh."

"Kalo terlalu ganteng nanti banyak godaannya. Banyak cewek yang ngejer. Kamu harus tidak boleh cemburuan."

"Mending ganteng Pa, dari pada jelek. Kan nggak betah lihatnya kalau punya pasangan yang jelek?" Yolan tertawa sendiri dengan ucapannya.

Tidak dipungkiri, Yolan yang tadinya tidak begitu dekat dengan Wistara, kini menjadi sebaliknya.

Pasca peristiwa membaca messenger sang Mama dengan selingkvhannya, Yolan ingin lebih dekat lagi dengan Papanya.

"Papa juga mau Yolan mendapatkan pendamping hidup sesempurna mungkin. Ya setidaknya mendekatilah," harap Wistara.

"Namanya juga usaha, ya, 'kan. Pa? Tapi aku harus nunggu Yoka dan Yoni menikah dan aku bekerja dulu, baru memikirkan jodoh. Sekarang aku tidak berh4srat dengan pacaran."

"Papa juga tahu, sebenarnya kamu nggak suka, 'kan kalau Mama banding-bandingin kamu sama Yoni?"

"Biarlah, Pa. Terserah Mama saja. Asal Mama senang."

"Yang penting sekarang buat Yolan menghentikan pers3lingkuhan Mama dan Jaya sebelum Papa tahu ...."

Yolan tahu, melakukan misi dengan topik ngeri-ngeri sedap bisa berujung pada dua keadaan. Memperburuk atau memperbaiki.

Mungkin Yolan tidak bisa sepenuhnya memperbaiki, tapi setidaknya keadaan tidak semakin buruk.

Pura-pura tidak tahu dan sering memperhatikan interaksi Mama dan Papanya itu lebih baik saat ini. Dari pada mengaku tahu affair p4nas Mamanya dan langsung bertanya, "Kenapa Mama s3lingkuh?"

"Kamu tidur, Lan, sudah malam," ujar Wistara memutar tubuh menuju kamarnya. Kamar yang terpisah dengan Mamanya.

"Eh iya, Pa ini mau tidur," balas Yolan lalu membereskan buku-buknya.

Sebagai seorang anak, Yolan kasihan melihat Papanya. Bingung dan resah, mengapa Mamanya yang katanya sudah dewasa, dengan penuh kesadaran bisa kepikiran bers3lingkuh tanpa mempertimbangkan apa yang akan terjadi nanti.

Rumah makin sepi, Yoni masih di luar negeri dengan Rose 'sahabat terbaiknya.'

Yoka sudah bekerja di luar kota yang akan pulang tiga bulan atau sebulan sekali.

***

Tibalah liburan semester genap. Di mana Yolan akan lebih banyak menghabiskan  waktu di rumah. Saat itulah Papa mengizinkan Mama melakukan lagi kegiatannya, dengan catatan ditemani Yolan.

Mulai dari bangun tidur, pertemuan PKK, ke pasar, senam, semuanya, Yolan ikut dan menemani Hananti.

Tapi Yolan merasa Mamanya seperti menjaga jarak dan menjaga komunikasi dengannya.

Yolan berpikir, Mamanya mungkin sudah tahu--kalau dia tahu pers3lingkuhannya dengan Jaya.

Tidak ada acara Mama pergi menghilang sendirian tanpa ditemani Yolan. Namun, Mama sering kali menerima telepon dari seorang pria yang di kontaknya bernama Joni tukang PLN.

Yolan menduga, kalau Joni itu Jaya yang namanya disamarkan oleh Mamanya.

Saat Joni menelepon, Mama pasti menjauhi Yolan. Aneh bukan?

Tidak tahan dengan rasa kepo, Yolan kepikiran ingin menghubungi Sabda anak s3lingkuhan Mamanya. 

Menanyakan apakah Jaya, Papanya punya nomor kontak lain?

"Mama punya nomornya Sabda anak Om Jaya?" tanya Yolan.

"Punya, kenapa?"

"Kirim dong, Ma, ada perlu sedikit."

"Perlu apa?"

"Yang jelas bukan tentang perjodohan."

Hananti memandang Yolan curiga.

"Nanti kamu bikin ulah lagi seperti waktu di kafe. Mama malu lagi," cetusnya.

"Udah kirim aja, Ma. Aku mau ngajak dia bisnis online."

"Hm ... gayamu. Jangan-jangan kamu berubah pikiran, ya? Mau mendekati Sabda karena sadar masa depannya cerah?"

"Iya, deh terserah, apa kata Mama. Yang penting aku minta nomornya. Dari pada aku datang ke rumah Om Jaya untuk menemui Sabda."

"Oh, jangan-jangan. Nih, sekarang Mama kirim nomornya Sabda."

"Yes. Berhasil. Mama masih trauma rupanya kalau mendengar aku menyebut nama selingkvhannya."

"Sabda juga minta nomormu ke mama waktu itu. Kalian ini jangan-jangan ada main di belakang mama, ya?"

"Hem. Main apa Ma? Main petak umpat?" balas Yolan.

"Bukannya mama sama Jaya, Papanya Sabda yang ada main ....?" lanjut Yolan dalam hati dengan berteriak.

Andai saja Mama bisa mendengar suara hati Yolan saat itu.

***

Yolan lalu menelepon Sabda yang langsung diangkat pada sambungan pertama.

"Hay ... Yolan, apa kabar, Sayang? Kangen, ya, nelepon aku?" sapa Sabda menjawab telepon Yolan.

"Hem anak s3lingkuhan Mama yang sok innocent sekali. Dia tidak tahu apa yang terjadi antara Papanya dan Mamaku. Sempat-sempatnya nggombalin aku. Dasar b0doh!"

"Kangen? Emang___"

 ***

BERSAMBUNG

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 42. JODOH

    Beberapa kali Sabda ke-gap flirting via chat messenger dengan beberapa wanita, tapi ujung-ujungnya Sabda selalu balikan lagi dengan Yoni."Aku tidak pernah mencintai orang lain selain kamu, Yoni." Begitu kata Sabda yang mampu meluluhkan lagi hati Yoni.Kejadian waktu itu memang sangat rumit sekali. Yoni tidak punya bukti selain hanya 'katanya' dan chat Sabda dengan cewek lain yang ia akui hanya iseng.Hati Yoni sakit sungguh sakit sampai memutuskan ingin mengakhiri segala perjuangan yang ia memulai dari nol selama hampir enam tahun bersamanya.Dan ... hari ini Yoni benar-benar menyerah, Yoni mundur karena terlalu sakit yang sempat membuatnya menjadi linglung, murung, dan hampir menjadi depresi.Bahkan ... andai saja saat itu orang tuanya tahu Yoni pernah sampai terjerumus narkoba karena Sabda, Yoni yakin tidak akan mendapat perpanjangan restu.Semua sudah berlalu, semua sudah kembali seperti semula. Yoni bersyukur memiliki Adik seperti Yolan yang menyayangi dan membantunya melewati ma

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 41. BERAKHIR YONI DAN SADBA

    "Aku ke atas dulu, ya? Gerah mau mandi," kata Yolan sambil berlalu setelah melihat Sandi mengangguk."Kenapa Bang Sandi jadi sering ke sini nemuin Yoni, ya? Jangan-jangan ...."Yolan menepis anggapan tentang Sandi yang dicurigainya sedang melakukan pendekatan dengan Yoni, Kakaknya."Ah ... lebih baik aku menelpon Sabda dan menanyakan khabarnya," batinnya lalu memainkan handphone-nya."Wah kenapa nggak aktif, ya? Apa karena sinyal? Dia kan sudah pindah tugas. Masa iya sih kendala sinyal? Emang dia tugas di hutan?" Yolan tertawa membayangkan Sabda andai benar ditugaskan di hutan.Gadis tukang halu itu menggeleng dan menggumam. "Mandi dulu ah, biar seger." Lalu melangkah ke kamar mandi dalam kamarnya.***"Oh iya, Yon. Lalu apa langkah hidupmu selanjutnya?"Yoni menaikkan alisnya melihat ke arah Sandi yang sedang bertanya padanya."Eum ... maksudku planning ke depannya," ralat Sandi."Masih gini-gini aja," sahut Yoni yang tiba-tiba teringat Sabda dan ingin meneleponnya. Untuk mengakhiri

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 40. PUTUSKAN SAJA, SABDA!

    Suaranya juga terdengar parau dan penuh getaran rasa getir."Apa artinya ini kamu setuju?" kata Sandi.Sabda terlihat menunduk."Yah, aku setuju. Aku sadar sudah banyak menyakiti hati Yoni. Menikahlah dengannya. Aku iklas. Jangan sakiti Yoni. Karena sampai kapanpun aku akan tetap mencintainya. Asal kamu tahu, aku tidak pernah merusaknya. Jangan kabari aku kapan kamu menikah dengannya ...." tutur Sabda lalu memeluk Sandi.Sandi membalas pelukan adiknya yang kemudian turun dari mobil.Lalu pria yang berprofesi sebagai dokter umum itu mengirim video dan foto panas Sabda ke nomor kontak miliknya pada sim dua. Untuk jaga-jaga andai Sabda berulah lagi."Sabda ...." panggil Sandi.Adiknya yang sudah berjalan beberapa langkah itu membalikkan badan.Sandi memperlihatkan layar ponsel dan menghapus video serta foto porno Sabda tepat di depan wajah sang Adik."Done," ucap Sandi setelah semuanya terhapus."Thankyou," balas Sabda kemudian melangkah gontai menuju kamarnya di lantai dua.***Sandi p

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 39. BIARKAN AKU MENIKAHI YONI

    Dengan mudah Sandi bisa menangkap basah apa yang terjadi di dalam kamar. Sabda dan seorang cewek sedang ....Tunggu!Sandi mengucek mata tidak percaya. Mencubit pipinya. Ini nyata. Karena ada sakit terasa.Sandi kesal karena jadi tidak bisa fokus pada diri sendiri. Fokus Sandi teralihkan oleh cewek bugil yang terlihat sedang menaik turunkan badan di atas tubuh seorang pria.Lama sekali Sandi menyaksikan skidipapap itu. Ranjang pun makin lama semakin bergoyang kencang sekali sesuai dengan gerakan mereka.Sandi terus mengamati, takut dia salah masuk.kamar orang. Ternyata benar, pria yang dibawah si cewek adalah Sabda Adiknya."Astaghfirullah," sebut Sandi pelan.Pengalaman yang aneh dan membingungkan pertama kalinya bagi Sandi melihat adegan skidipapap secara live.Setelah sekitar lima menit mematung dengan perasaan shock, Sandi mulai bisa menguasai diri dan mengeluarkan ponsel dari saku celananya."Terpaksa aku harus melakukan ini, Sab. Sorry," gumam Sabda lalu merekam perbuatan Sabda.

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 38. TERTANGKAP BASAH

    Jauh di dalam hatinya Sandi melangitkan doa agar niat yang menjadi rahasia diri sendiri itu akan menjelma nyata meskipun mungkin nanti ...."Eum ... Yoni. Maaf, kalau kali ini pertanyaanku agak lancang ...." ucap Sandi kemudian.Setelah beberapa saat hanya terdengar denting jam di ruang tamu."Santai aja Bang, jangan formal gitu sama aku," sahut Yoni sambil menebak apa kira-kira yang akan dikatakan Abang dari Sabda itu."Okey, kalau kamu nggak mau jawab nggak apa-apa, kok." Sandi diam lagi sesaat. "Apa kamu yakin kalau Sabda adikku adalah jodohmu?"Deg.Seperti ada yang menyubit jantung Yoni mendengarnya."Jujur aku nggak yakin, Bang. Entahlah. Aku makin terombang-ambing saja rasanya.""Mintalah petunjuk Allah, Yon. Coba dengan shalat istikharah."Dalam hati Yoni membenarkan saran Sandi yang ternyata cukup religius dan mungkin juga berhubungan baik dengan Tuhan-Nya."Kira-kira Abang tahu apa yang kuminta pada Allah saat aku istikharah?" balas Yoni."Biarlah itu jadi rahasiamu dan All

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 37. SISI MISTERUS SANDI

    "Kok tumben ya, dia nelpon aku? Ada apa ini?" gumam Yolan. "Siapa?!" desak Yoni lagi .... "Nggg ...." Yolan memperlihatkan ponselnya pada Yoni."Sandi?" ucapnya. "Angkat, Lan. Tumben dia nelpon malam-malam. Biasanya penting deh kalau orang terpaksa nelepon malam-malam.""Ma, yuk ah, kita tidur. Udah malam." Terdengar ajakan Wistara pada Hananti."Hayuk. Mama juga udah ngantuk." Dan pasangan suami istri yang kembali harmonis setelah perselingkuhan Hananti dan Jaya Kumara dihancurkan oleh Yolan itu pun meninggalkan ruang keluarga."Cieee ...." Yolan menyikut Yoni melihat Mamanya melangkah sambil menggamit lengan Wistara.Yoni dan Yolan tersenyum menyaksikan kemesraan kedua orang tuanya.***"Hallo, Bang Sandi? Kok tumben nelepon aku malam-malam. Ada apa ya, Bang?" tanya Yolan saat menjawab panggilan Kakak Sabda itu."Maaf ya, ganggu, Lan. Kamu belum tidur, ya?" sahut Sandi."Ya, kalau udah tidur nggak bisa jawab panggilan abang, dong?""Hehehe ... kalau panggilan yang lain, bisa n

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 36. GHIBAH

    Yolan langsung menyahut, "Itu dia, Ma. Mamanya Anjar itu ternyata cuma tamatan SD. Entah lulus apa enggak?""Tapi kadang yang nggak sekolah tetap aja punya manner yang baik. Emang dasar ibunya Anjar aja yang nggak punya manner. Emang paling bener digituin sih, biar sadar diri dan ketampar-tampar sama kenyataan hahaha .... Jadi ikut emosi aku dengar cerita kamu, Lan," tambah Yoni sambil terbahak dan geleng kepala. "Aku juga manner baiknya ilang kalau udah emosi!" balas Yolan. "Bener, Lan, no manner ya lawannya harus no manner, kalau no manner masih dilawan dengan manner ya nggak pas!""Kamu benar Yon. Masa cuma calon menantu yang harus mengambil hati calon mertua. Justru mertua atau calon mertua juga harus pintar-pintar mengambil hati menantunya. Biar menantu mau mengakrabkan diri dengan keluarga suami, dan mau ngikut suami kalau diajak pulang kampung dan sebagainya. Hubungan itu, kan sifatnya dua arah."Yolan berbicara seolah-olah sudah paham dengan dunia rumah tangga. Hananti dan

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 35. CALON MERTUA SOK IYES

    Sementara Yolan yang sedang dilanda asmara, di kantornya menerima telepon dari sang pujaaan hati. "Ya sayang," jawab Yolan saat mengangkat panggilan.Pacarnya menyahut, "Yang kita ketemu Ibu jangan hari minggu, ya? Kita Majukan saja hari Sabtu. Kamu libur kerja kan?""Emang kalau hari minggu kenapa?""Ibu udah nggak sabar ingin segera ketemu calon menantunya," jawab sang pacar yang bernama Anjar itu. Dalam visualisasi Yolan, Ibu Anjar yang single mother itu pasti wanita yang baik, lembut dan asik. Karena Anjar juga sosok yang menyenangkan humble dan pekerja keras. "Okey deh. Terserah kamu. Jemput aku di rumah kalau gitu. Aku tunggu hari sabtu. Jam berapa, Yank?""Jam sembilan ya, Sayang. Kamu harus sudah siap saat aku datang."***Sabtu pagi pukul sembilan, Anjar menepati janjinya. Menemui Yolan sekaligus menjemput untuk dikenalkan dengan Ibunya. Semua keluarga Yolan menyambut Anjar dengan manis dan hangat. "Oh, iya, itu Kakakku Yoka dan Istrinya," tunjuk Yolan pada figura besar

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 34. WE TIME YONI DAN MAHESWARI

    Yah ... Yoni dan Sabda memang tampak seperti saling mencintai, namun diam-diam juga saling munafik karena tidak menjadi diri sendiri demi menjaga cinta yang bersyarat dengan situasi dan kondisi.Mungkin inilah yang menyebabkan terjadinya bibit-bibit perselingkuhan diam-diam. Di depan saat bertemu semanis madu, saat berjauhan dan jarang bertemu stres dan butuh kenyamanan yang hanya bisa didapat dari seseorang yang bernama selingkuhan. ***"I love you, Sayang," bisik Sabda saat mengantar Yoni meninggalkan asrama polisi. Tempat tinggal polisi muda bernama Sabda yang sedang terkena masalah dan harus dimutasi ke daerah pelosok. Dalam perjalanan pulang, Yoni tiba-tiba merasakan kisah cintanya dengan Sabda bagai hidup di sangkar emas yang tampak indah namun memenjarakan jiwa.Pikiran itu terus berputar di kepalanya sampai tiba di rumah. Mengendarai mobil seorang diri kurang lebih tiga jam, sambutan Yolan sang Adik, membuat Yoni cemas. Ia takut adiknya yang ceriwis itu akan banyak bertanya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status