Beranda / Lainnya / ANAK SELINGKUHAN MAMA / BAB 7. SURAT PERJANJIAN

Share

BAB 7. SURAT PERJANJIAN

Penulis: NAYA DIZA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-27 22:39:49

"Hem anak selingkuhan Mama yang sok innocent. Dia tidak tahu apa yang terjadi antara Papanya dan Mamaku. Sempat-sempatnya nggombalin aku. Dasar b0doh!"

"Kangen? Emang kalau Mas kangen sama aku ... aku juga harus kangen sama Mas? Enggak, 'kan?"

Agak geli Yolan mendengar kata kangen Sabda dan jawabanya sendiri.

"Rindu itu dari hati, Lan. Emang nggak boleh aku rindu dan kangen sama kamu. Nggak ada yang larang, 'kan? Setidaknya sekedar bilang rindu sama kamu bikin hati ini lega."

Preet. Yolan menjulurkan lidahnya di depan ponsel.

"Tapi ketahuilah kisanak, dengan siapa dulu anda rindu. Jangan ngarep, ya, aku nelepon Mas Sabda karena setuju dengan perjodohan Mama. Aku cuma mau tanya__"

"Tanya apa? Kok tumben, Lan? Kirain kamu berubah pikiran seperti doa-doa Mas selama ini."

"Halah nggak usah ngerayu, Mas. Nggak mempan. Aku cuma mau tanya, apa Om Jaya punya nomor lain selain yang sering digunakan?"

"Untuk apa kamu tanya nomor Papa yang lain, Lan?"

"Ya, pokoknya punya nggak? Kalau punya aku mau minta dong, Mas?"

"Untuk apa, sih, Lan?"

"Untuk tanya kabar aja dan minta maaf atas kejadian tempo hari di kafe."

Huufft Yolan benar-benar kesal mengucapkannya. Nggak iklas rasanya. Padahal cuma ingin tahu apakah Joni PLN di kontak mamanya adalah Jaya Kumara.

Tapi ribetnya minta ampun.

"Oke aku akan memberikan nomor Papa yang lain, asal kita ketemuan. Meski cuma sebentar saja."

"Nah, 'kan kelakuan anak d4jjal sudah seperti Papanya. Mencari celah."

Yolan menyabar-nyabarkan diri sekuat hati.

Tapi kalau tidak tahu siapa si Joni PLN itu misi mulia menghentikan pers3lingkuhan Mamanya tidak akan pernah berhasil.

"Gimana Lan, yakin nggak pingin ketemu, Mas? Ya, udah kalau gitu."

Terdengar suara Sabda akan menakhiri panggilan.

"Ish peritungan banget si anak d4jjal. Baru mau minta nomor handphone aja ngajak ketemuan."

"Oke kita ketemuan. Tapi jangan ngerayu, ngomong rindu, kangen atau gombalan lainnya, aku alergi," cetus Yolan dengan nada kesal yang jelas.

Sabda terkekeh di ujung ponsel. "Sekarang?" tanyanya.

"Ya, lebih cepat lebih baik. Ketemuan di mana?" balas Yolan.

"Di kafe yang waktu itu."

"Ogah, ah. Aku malu," elak Yolan lalu teringat kejadian saat di kafe.

"Orang-orang di sana pasti sudah lupa peristiwa itu, Lan," sahut Sabda.

"Enggak mau Mas. Aku tetap nggak mau! Cari tempat lain aja yang lebih dekat dengan rumahku. Aku males jalan jauh-jauh."

Akhirnya, demi menjalankan misi brilian, Yolan menerima ajakan Sabda bertemu di suatu tempat. 

Sebuah taman dekat rumahnya yang pada waktu-waktu tertentu akan ramai oleh orang-orang yang berjualan atau sekedar berolahraga dan refreshing.

***

Saat Yolan datang, Sabda sudah menunggu di bangku semen bawah pohon pinggir taman seperti yang Sabda tulis dalam chat kirimannya.

Yolan mendekat dengan setengah berlari.

"Hey, Mas Sabda. Udah dari tadi, ya?" sapa basa-basi Yolan lalu duduk di depan Sabda setelah sebelumnya celingukan. Takut dilihat orang yang mengenalnya.

"Baru lima menit. Jadi buat apa kamu tanya nomor Papa?" sahut Sabda to the point.

"Kan udah bilang mau minta maaf. Gimana keadaan Om Jaya sekarang? Udah baikkan?"

"Sudah di rumah dan luka bakarnya masih dalam perawatan."

"Oh ...."

"Sebenarnya Papa bilang sama aku. Kalau sampai kita mau dijodohkan. Papa akan memberiku hadiah mobil baru. Tapi ternyata___"

"Oh, jadi Mas sebenarnya ngarep mobil baru, 'kan?"

"Enggak, Lan. Ternyata aku beneran suka sama kamu."

"Yakin beneran suka. Bukan karena mobil?"

"Beneran," jawabnya dengan wajah stel polos namun tetap Yolan tidak percaya.

"Oke kalau gitu kita bisa dong kerja sama."

"Kerja sama gimana, maksudnya, Lan?"

"Mana dulu nomor Om Jaya?"

"Aku mau ngasih ke kamu. Tapi kamu mau, 'kan kita pura-pura tidak menolak perjodohan ini?"

Yolan memutar otak mendengar ucapan Sabda.

"Mas dapat mobil. Aku dapat apa? Enak aja ....!" balas Yolan tidak mau menyerah begitu saja.

"Kamu dapat cintaku, dong Lan."

"Heh. Aku tinggal pulang, nih.  Kan udah kubilang nggak usah nggombal. Aku nggak suka," ketus Yolan hampir emosi karena belum juga mendapatkan nomor yang diinginkannya.

"Jangan dong, Lan. Gitu aja marah." Sabda mengeluarkan ponselnya.

Yolan tersenyum merasa diatas angin. Ancamannya manjur, "Cepetan kirim nomor Om Jaya ke wa-ku, Mas."

"Tentu. Sabar, dong. Aku kirim nomor Papa tapi SnK tetap berlaku ...."

"Okey, kita sama-sama punya syarat kalau begitu." Yolan masih bertahan.

"Emang kamu punya syarat apa?" tanya Sabda dengan muka penasaran.

Yolan memelankan suaranya, "Aku punya Kakak cewek, namanya Yoni. Dia masih single. Bulan depan wisuda. Sepertinya seumuran sama Mas Sabda."

"Terus ...." Sabda mulai serius mendengarkan Yolan.

"Aku ingin Mas Sabda mendekati Yoni dan memacarinya. Membuat Yoni jatuh cinta sama Mas Sabda. Setelah itu baru aku mau jadi pacarmu. Eh, maksudnya mau pura-pura setuju dengan perjodohan kita, bagaimana? Deal?"

"Berat banget syaratnya. Emang Yoni nggak punya pacar?"

"Kalau punya, masa iya aku minta Mas Sabda dekatin dia. Mana nomor Om Jaya?" tagih Yolan.

"Benaran itu syaratnya?" Sabda memastikan.

"Bener, deal, ya?" sahut Yolan.

"Emmm ...." guman Sabda. Yolan melihat keraguan di wajahnya.

"Aku nggak bohong lho, Mas. Kalau perlu kita bikin surat perjanjian setelah ini. Di atas materai."

"Kirain di atas sprei putih!" ceplos Sabda.

"Ish, dasar mesvm!" sergah Yolan sambil melotot.

Benar-benar nggak ada ahlak. Bagaimana mungkin cowok ini bisa lulus jadi p0lisi kalau otaknya c4bul dan korslet!

"Oke, deal. Ini nomor Papa," ucap Sabda tersenyum melihat ekspresi dan cercaan Yolan.

Sabda membuka ponselnya di mana tertera nomor dengan nama Papa 1 dan Papa 2.

Yolan yang kegirangan segera menyimpan nomor itu setelah dikirim Sabda ke wa-nya.

Fix! Setelah dicek Joni PLN ternyata memang nomor Jaya kumara dengan nama Papa dua yang dikirim Sabda.

"Kena kalian!" sorak Yolan dalam hati.

"Sekarang kita pergi cari tempat untuk membuat surat perjanjian. Pakai mobilku saja," ajak Sabda.

Terpaksa Yola mengikuti keinginan Sabda. meninggalkan mobil Papanya yang ia pinjam di pinggir taman dan masuk ke mobil Sabda.

***

"Kamu tunggu di mobil, aku beli kertas dan materai dulu," kata Sabda di depan mini market.

Tak lama Sabda pun kembali.

"Ayo, tulis," titah Sabda.

"Eh, nggak diketik aja. Emang nggak ada laptop?" kata Yolan mengulur waktu sambil memikirkan kata-kata apa yang akan ia tulis dalam surat perjanjian.

"Ada di rumah. Yuk, ke rumahku sekarang. Papa pasti senang sekali aku datang sama kamu. Bisa langsung sembuh sakitnya," celoteh Sabda.

"Eh, sini-sini aku tulis saja," sahut Yolan merebut pulpen dan kertas di tangan Sabda. "Ada alas nggak buat nulisnya?"

Sabda mencari-cari sesuatu di mobilnya. 

"Kita cari tempat saja sambil makan," kata Sabda dengan idenya. 

"Aduh, nggak usah. Aku tulis di sini aja," tolak Yolan lalu menulis dengan alas bagian depan mobil Sabda.

"SURAT PERJANJIAN" 

Tulisnya pada bagian atas kertas.

Apa ya, isi perjanjian yang akan ditulis Yolan? Yuk next bab ....

***

BERSAMBUNG

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 42. JODOH

    Beberapa kali Sabda ke-gap flirting via chat messenger dengan beberapa wanita, tapi ujung-ujungnya Sabda selalu balikan lagi dengan Yoni."Aku tidak pernah mencintai orang lain selain kamu, Yoni." Begitu kata Sabda yang mampu meluluhkan lagi hati Yoni.Kejadian waktu itu memang sangat rumit sekali. Yoni tidak punya bukti selain hanya 'katanya' dan chat Sabda dengan cewek lain yang ia akui hanya iseng.Hati Yoni sakit sungguh sakit sampai memutuskan ingin mengakhiri segala perjuangan yang ia memulai dari nol selama hampir enam tahun bersamanya.Dan ... hari ini Yoni benar-benar menyerah, Yoni mundur karena terlalu sakit yang sempat membuatnya menjadi linglung, murung, dan hampir menjadi depresi.Bahkan ... andai saja saat itu orang tuanya tahu Yoni pernah sampai terjerumus narkoba karena Sabda, Yoni yakin tidak akan mendapat perpanjangan restu.Semua sudah berlalu, semua sudah kembali seperti semula. Yoni bersyukur memiliki Adik seperti Yolan yang menyayangi dan membantunya melewati ma

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 41. BERAKHIR YONI DAN SADBA

    "Aku ke atas dulu, ya? Gerah mau mandi," kata Yolan sambil berlalu setelah melihat Sandi mengangguk."Kenapa Bang Sandi jadi sering ke sini nemuin Yoni, ya? Jangan-jangan ...."Yolan menepis anggapan tentang Sandi yang dicurigainya sedang melakukan pendekatan dengan Yoni, Kakaknya."Ah ... lebih baik aku menelpon Sabda dan menanyakan khabarnya," batinnya lalu memainkan handphone-nya."Wah kenapa nggak aktif, ya? Apa karena sinyal? Dia kan sudah pindah tugas. Masa iya sih kendala sinyal? Emang dia tugas di hutan?" Yolan tertawa membayangkan Sabda andai benar ditugaskan di hutan.Gadis tukang halu itu menggeleng dan menggumam. "Mandi dulu ah, biar seger." Lalu melangkah ke kamar mandi dalam kamarnya.***"Oh iya, Yon. Lalu apa langkah hidupmu selanjutnya?"Yoni menaikkan alisnya melihat ke arah Sandi yang sedang bertanya padanya."Eum ... maksudku planning ke depannya," ralat Sandi."Masih gini-gini aja," sahut Yoni yang tiba-tiba teringat Sabda dan ingin meneleponnya. Untuk mengakhiri

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 40. PUTUSKAN SAJA, SABDA!

    Suaranya juga terdengar parau dan penuh getaran rasa getir."Apa artinya ini kamu setuju?" kata Sandi.Sabda terlihat menunduk."Yah, aku setuju. Aku sadar sudah banyak menyakiti hati Yoni. Menikahlah dengannya. Aku iklas. Jangan sakiti Yoni. Karena sampai kapanpun aku akan tetap mencintainya. Asal kamu tahu, aku tidak pernah merusaknya. Jangan kabari aku kapan kamu menikah dengannya ...." tutur Sabda lalu memeluk Sandi.Sandi membalas pelukan adiknya yang kemudian turun dari mobil.Lalu pria yang berprofesi sebagai dokter umum itu mengirim video dan foto panas Sabda ke nomor kontak miliknya pada sim dua. Untuk jaga-jaga andai Sabda berulah lagi."Sabda ...." panggil Sandi.Adiknya yang sudah berjalan beberapa langkah itu membalikkan badan.Sandi memperlihatkan layar ponsel dan menghapus video serta foto porno Sabda tepat di depan wajah sang Adik."Done," ucap Sandi setelah semuanya terhapus."Thankyou," balas Sabda kemudian melangkah gontai menuju kamarnya di lantai dua.***Sandi p

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 39. BIARKAN AKU MENIKAHI YONI

    Dengan mudah Sandi bisa menangkap basah apa yang terjadi di dalam kamar. Sabda dan seorang cewek sedang ....Tunggu!Sandi mengucek mata tidak percaya. Mencubit pipinya. Ini nyata. Karena ada sakit terasa.Sandi kesal karena jadi tidak bisa fokus pada diri sendiri. Fokus Sandi teralihkan oleh cewek bugil yang terlihat sedang menaik turunkan badan di atas tubuh seorang pria.Lama sekali Sandi menyaksikan skidipapap itu. Ranjang pun makin lama semakin bergoyang kencang sekali sesuai dengan gerakan mereka.Sandi terus mengamati, takut dia salah masuk.kamar orang. Ternyata benar, pria yang dibawah si cewek adalah Sabda Adiknya."Astaghfirullah," sebut Sandi pelan.Pengalaman yang aneh dan membingungkan pertama kalinya bagi Sandi melihat adegan skidipapap secara live.Setelah sekitar lima menit mematung dengan perasaan shock, Sandi mulai bisa menguasai diri dan mengeluarkan ponsel dari saku celananya."Terpaksa aku harus melakukan ini, Sab. Sorry," gumam Sabda lalu merekam perbuatan Sabda.

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 38. TERTANGKAP BASAH

    Jauh di dalam hatinya Sandi melangitkan doa agar niat yang menjadi rahasia diri sendiri itu akan menjelma nyata meskipun mungkin nanti ...."Eum ... Yoni. Maaf, kalau kali ini pertanyaanku agak lancang ...." ucap Sandi kemudian.Setelah beberapa saat hanya terdengar denting jam di ruang tamu."Santai aja Bang, jangan formal gitu sama aku," sahut Yoni sambil menebak apa kira-kira yang akan dikatakan Abang dari Sabda itu."Okey, kalau kamu nggak mau jawab nggak apa-apa, kok." Sandi diam lagi sesaat. "Apa kamu yakin kalau Sabda adikku adalah jodohmu?"Deg.Seperti ada yang menyubit jantung Yoni mendengarnya."Jujur aku nggak yakin, Bang. Entahlah. Aku makin terombang-ambing saja rasanya.""Mintalah petunjuk Allah, Yon. Coba dengan shalat istikharah."Dalam hati Yoni membenarkan saran Sandi yang ternyata cukup religius dan mungkin juga berhubungan baik dengan Tuhan-Nya."Kira-kira Abang tahu apa yang kuminta pada Allah saat aku istikharah?" balas Yoni."Biarlah itu jadi rahasiamu dan All

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 37. SISI MISTERUS SANDI

    "Kok tumben ya, dia nelpon aku? Ada apa ini?" gumam Yolan. "Siapa?!" desak Yoni lagi .... "Nggg ...." Yolan memperlihatkan ponselnya pada Yoni."Sandi?" ucapnya. "Angkat, Lan. Tumben dia nelpon malam-malam. Biasanya penting deh kalau orang terpaksa nelepon malam-malam.""Ma, yuk ah, kita tidur. Udah malam." Terdengar ajakan Wistara pada Hananti."Hayuk. Mama juga udah ngantuk." Dan pasangan suami istri yang kembali harmonis setelah perselingkuhan Hananti dan Jaya Kumara dihancurkan oleh Yolan itu pun meninggalkan ruang keluarga."Cieee ...." Yolan menyikut Yoni melihat Mamanya melangkah sambil menggamit lengan Wistara.Yoni dan Yolan tersenyum menyaksikan kemesraan kedua orang tuanya.***"Hallo, Bang Sandi? Kok tumben nelepon aku malam-malam. Ada apa ya, Bang?" tanya Yolan saat menjawab panggilan Kakak Sabda itu."Maaf ya, ganggu, Lan. Kamu belum tidur, ya?" sahut Sandi."Ya, kalau udah tidur nggak bisa jawab panggilan abang, dong?""Hehehe ... kalau panggilan yang lain, bisa n

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 36. GHIBAH

    Yolan langsung menyahut, "Itu dia, Ma. Mamanya Anjar itu ternyata cuma tamatan SD. Entah lulus apa enggak?""Tapi kadang yang nggak sekolah tetap aja punya manner yang baik. Emang dasar ibunya Anjar aja yang nggak punya manner. Emang paling bener digituin sih, biar sadar diri dan ketampar-tampar sama kenyataan hahaha .... Jadi ikut emosi aku dengar cerita kamu, Lan," tambah Yoni sambil terbahak dan geleng kepala. "Aku juga manner baiknya ilang kalau udah emosi!" balas Yolan. "Bener, Lan, no manner ya lawannya harus no manner, kalau no manner masih dilawan dengan manner ya nggak pas!""Kamu benar Yon. Masa cuma calon menantu yang harus mengambil hati calon mertua. Justru mertua atau calon mertua juga harus pintar-pintar mengambil hati menantunya. Biar menantu mau mengakrabkan diri dengan keluarga suami, dan mau ngikut suami kalau diajak pulang kampung dan sebagainya. Hubungan itu, kan sifatnya dua arah."Yolan berbicara seolah-olah sudah paham dengan dunia rumah tangga. Hananti dan

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 35. CALON MERTUA SOK IYES

    Sementara Yolan yang sedang dilanda asmara, di kantornya menerima telepon dari sang pujaaan hati. "Ya sayang," jawab Yolan saat mengangkat panggilan.Pacarnya menyahut, "Yang kita ketemu Ibu jangan hari minggu, ya? Kita Majukan saja hari Sabtu. Kamu libur kerja kan?""Emang kalau hari minggu kenapa?""Ibu udah nggak sabar ingin segera ketemu calon menantunya," jawab sang pacar yang bernama Anjar itu. Dalam visualisasi Yolan, Ibu Anjar yang single mother itu pasti wanita yang baik, lembut dan asik. Karena Anjar juga sosok yang menyenangkan humble dan pekerja keras. "Okey deh. Terserah kamu. Jemput aku di rumah kalau gitu. Aku tunggu hari sabtu. Jam berapa, Yank?""Jam sembilan ya, Sayang. Kamu harus sudah siap saat aku datang."***Sabtu pagi pukul sembilan, Anjar menepati janjinya. Menemui Yolan sekaligus menjemput untuk dikenalkan dengan Ibunya. Semua keluarga Yolan menyambut Anjar dengan manis dan hangat. "Oh, iya, itu Kakakku Yoka dan Istrinya," tunjuk Yolan pada figura besar

  • ANAK SELINGKUHAN MAMA   BAB 34. WE TIME YONI DAN MAHESWARI

    Yah ... Yoni dan Sabda memang tampak seperti saling mencintai, namun diam-diam juga saling munafik karena tidak menjadi diri sendiri demi menjaga cinta yang bersyarat dengan situasi dan kondisi.Mungkin inilah yang menyebabkan terjadinya bibit-bibit perselingkuhan diam-diam. Di depan saat bertemu semanis madu, saat berjauhan dan jarang bertemu stres dan butuh kenyamanan yang hanya bisa didapat dari seseorang yang bernama selingkuhan. ***"I love you, Sayang," bisik Sabda saat mengantar Yoni meninggalkan asrama polisi. Tempat tinggal polisi muda bernama Sabda yang sedang terkena masalah dan harus dimutasi ke daerah pelosok. Dalam perjalanan pulang, Yoni tiba-tiba merasakan kisah cintanya dengan Sabda bagai hidup di sangkar emas yang tampak indah namun memenjarakan jiwa.Pikiran itu terus berputar di kepalanya sampai tiba di rumah. Mengendarai mobil seorang diri kurang lebih tiga jam, sambutan Yolan sang Adik, membuat Yoni cemas. Ia takut adiknya yang ceriwis itu akan banyak bertanya

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status