“Kar, besok saya bersama orang tua saya , mau kembali ke Taiwan, kamu bisakan saya tinggal selama dua bulan, perawatan kamu tetap ya, setiap bulan sekali, nanti saya bisa menitipkan ongkosnya ke Juna, kamu tetap pergi sama Sari ya.” Kata Mikung berpesan.
Sudah hampir 3 bulan Mikung pulang ke Taiwan, tapi belum juga ada kabarnya, setiap Kartika Lee bertanya pada Juna.
Juna hanya mengangkat bahunya saja pertanda tidak tahu.
Juna hanya melakukan hal yang dititip oleh Mikung, mengajak Kartika Lee ke klinik perawatan diri dan Spa, itu juga telah dilakukan sebanyak 3 kali, artinya kehadiran Mikung juga hampir 3 bulan dia absen.
“Ahhhh, ada dimanakah kamu, Mikung sayang?” Jerit hati Kartika Lee di suatu senja di ruangan praktek ibunya, Kartika Lee sedang duduk di kursi kebe
“Salahkah saya jika saya berusaha melupakan Mikung?” Batin Kartika Lee.Sejak pertemuan Kartika Lee dengan kakek Takumi Zhang dan insiden yang terjadi pada Jenny Wu. Kartika Lee selalu menghindari Juna dan Sari.Kebetulan kuliah juga lagi libur, jadi Kartika Lee membenamkan dirinya di rumah dan berusaha melupakan Mikung dan kawan kawannya.Berusaha tegar untuk kehidupan selanjutnya.Sungguh, kasihan Kartika Lee, karena kesalahpahaman ibu dan kuliahnya, ibunya berasumsi memindahkan kuliah Kartika Lee, padahal dia cuma her 1 pelajaran, dan di kemudian hari, hal itu selalu menjadi penyesalan ibu Kartika Lee. Jika Kartika Lee tidak pindah fakultas tentu sekarang dia telah jadi dokter yang handal. Ini kesalahan ibunya ataukah takdir? Siapa yang tahu.
POV TAKUMI ZHANG Mulailah saya berbenah diri untuk melupakan kepahitan hidup ini dan saya menutup diri dari semua keadaan keluarga saya dan saya membiarkan mereka mencari saya Selama setahun saya memperdalam dan menjalani kehidupan biarawan, sampai suatu saat , akhirnya orang utusan kekek menemui saya dan meminta bertemu di dalam tempat ibadah. Tapi saya menolak mereka dan tidak mau bertemu dengan pengawal kakek dan ayah sampai kemudian mereka meninta Juna menemui saya sebagai umat yang mau meminta ketemu dan saya tidak dapat menolak permintaan Juna. Di aula tempat pertemuan biarawan dan umat , saya duduk bersila menemui Juna. Setelah Juna memberi hormat dia juga duduk bersila di depan saya. “Gila, kamu ya, Takumi Zhang
POV JENNY WU “Kamu bisa mengusir saya sekarang, tapi jangan harap kamu bisa menikah dengan Gadis kurang ajar itu, akan saya suruh kakek mengadakan pesta pernikahan antara kamu dengan saya sebulan lagi, saya akan lihat apakah kamu bisa menghindari saya lagi.” Ancam Jenny Wu dengan kemarahan yang luar biasa Setelah mengancam Takumi Zhang saya pulang dengan kemarahan yang sangat dan saya yakin saya pasti menang, selama ini Takumi Zhang tidak dapat melawan saya, karena setiap dia protes selalu saya adukan ke kakek dan ke kakek Takumi Zhang. Takumi Zhang adalah anak yang selalu menuruti kakeknya dan juga sangat pendiam , bersama saya dia jarang bicara, hanya selalu menuruti saya, jadi ketika dia mengusir saya, saya agak kaget dan marah. Ternyata pengaruh gadis kuran
POV TAKUMI ZHANG.Setelah Juna pulang, saya tersenyum sendiri, teringat saya liku liku hidup saya dari pertama perkenalan saya dengan kartika Lee sampai saya terdampar di tempat ibadah disini menjadi biarawan.Masih teringat saya akan kepolosan dan keluguan gadis itu, betapa melihat dia tersenyum rasanya hati ini sangat bahagia.Justru setelah bertemu dengan kepolosan dirinya yang selalu menolak pemberian saya, jadi saya makin sayang pada dia.Setiap ke mall, tidak pernah dia meminta apapun juga, bahkan di saat dia tidak punya uang, ya, keluarganya adalah keluarga kurang mampu, justru karena itulah maka mereka, kakek dan Jenny , bisa menghinanya.Biar miskin, Kartika Lee memiliki harga diri y
POV KARTIKA LEE. Senangnya memiliki pacar seperti Takumi Zhang yang penuh dengan perhatian dan kasih sayang. Masa pacaran kami mencapai usia 2 tahun dan saya banyak belajar mengatur diri saya sendiri atas bimbingan Mukung. Dan lebih senangnya Mikung bisa mengatur mereka teman kecil saya. Saya sendiri tidak tahu, apakah saya seorang indigo atau apa…. Mungkin keturunan, karena ayah saya juga memiliki talenta seperti saya. Dan tentu beliau lebih hebat dari saya. Sampai suatu waktu. “Kar sayang, besok saya mau pulang ke tempat kakek ya, saya mau menyelesaikan sesuatu disana, kami bisa, kan
BAB 15 SELAMAT MEMBACA SEMOGA BERKENAN. Siapakah ayah Kartika Lee ini yang pada kelahiran ini diberi nama Gunadi dan memiliki istri bernama Santi ini? Kami sekeluarga juga tidak tahu, tapi akhirnya kami tahu setelah berjalannya waktu dan mendengar cerita dari mulut Gunadi, tentu setelah dia keluar dari jabatannya.. Manusia yang penuh rahasia. Ya, Rahasia terbesarnya adalah dia adalah seorang indigo yang memiliki IQ 180 dan ternyata juga pernah menjadi orang kepercayaan di pemerintah dan memiliki kedudukan yang lumayan dan para pemuda yang membantu Kartika Lee waktu itu di kantin adalah anak didiknya. Seorang manusia yang multi talenta dan ternyata adalah merupakan titisan dewa langit juga. Ya tentu ada hubungannya dengan
"Hari ini saya sangat merindukan Takumi Zhang, ternyata hampir dua tahun kami putus dan besok kembali saya ulang tahun, seperti tahun kemarin saya pergi ke Mall seberang kampus untuk mengingatkan pertemuan kami." Keluh Kartika Lee dalam hati. "Kenapa ya? Saya susah melupakan Takumi Zhang dan saya sekarang malas untuk berteman dengan pria apalagi jika diajak pacaran, rasanya malas dan tidak mau kecewa lagi." “Kar, yuk ikut saya kuliah kedokteran, kamu tidak usah absen, ini kuliah yang kamu suka, sudah lama nih, tidak ketemu kamu, rindu dengan keceriaan kamu.” Ajak Weny, teman kuliah kedokterannya yang dulu. “Iya, Kar, kamu lagi kosong kuliahnya, yuk daripada bengong di kantin, ikut kuliah saja,” Ajak teman yang lain. Kartika Lee hanya tersenyum menanggapinya.
SELAMAT MAMBACA SEMOGA BERKENAN “Besok, kita ajak Kartika jalan ke mall, nanti saya cerita disana, besok kebetulan hari ulang tahun Kartika Lee.” Kata Juna. “Hari ini adalah hari ulang tahun saya. Mau ke Mall ah, happy happy, sudah dua kali ulang tahun Mikung tidak bersama saya, teringat pada saat ulang tahun saya setelah kami berdua setahun pacaran, sambil merayakan ulang tahun saya , kami juga merayakan satu tahun pacaran.” Batin Kartika Lee. ****** “Kar, besok ulang tahun kamu, kamu mau saya belikan apa, sebagai hadiah?” Tanya Mikung dengan sabar dan penuh kasih sayang sambil membelai rambut Kartika Lee yang hitam mengkilap itu, biarpun rambutnya agak tipis dan halus, tidak seperti rambut ibu Kartika Lee yang tebal su