Share

Bab 8 Mayat

Aku sudah terpojok, dengan pakaian yang sudah tak karuan. Dengan jelas aku melihat Johan menutup pintu kamar, menguncinya dan dengan sengaja melemparnya ke sembarang arah.

"Baiklah. Aku harap kalian tidak menyesal." Aku berbisik.

"Tidak, kami tidak akan menyesal. Ayolah jangan terlalu banyak melawan." Lelaki berkulit hitam itu mulai menyentuh tubuhku.

"Tidak ada pilihan lain. Aku harus membunuh mereka semua. Lelaki yang selalu menjadikan wanita hanya sebagai objek pemuas nafsu, memang pantas mati." Gumamku dalam hati.

"Baiklah. Jangan kasar! Aku akan bermain dengan kalian." Seruku dengan suara pelan.

Aku menarik lelaki yang bernama Hari. Menidurkannya dengan paksa dan segera duduk diatasnya.

"Wow, kamu sedikit agresif ya." Lelaki itu tersenyum.

"Aku mohon, jangan terlalu banyak melawan." Aku berbisik tepat didekat telinganya.

Lelaki itu tertawa menahan geli. Untuk terakhir kali aku menatap matanya. Dengan lembut aku menggiring wajahnya hingga bibir kami saling bertaut. Sebuah c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status