Share

TUDUHAN YANG KEJAM

"Dinda belum pulang, Bu?" tanya Bram saat sampai di ruang tengah. Dilihatnya ibu dan kedua adiknya tengah duduk dengan tegang di sofa masing-masing tanpa bicara.

"Belum," jawab bu Lis singkat.

"Ada apa sih?" Bram mulai mencurigai ada sesuatu yang sedang terjadi di rumah itu. "Ibu tadi jadi pergi ke kantor polisi kan?" tanyanya lagi sambil ikut mendudukkan diri di sofa untuk melepas alas kakinya.

"Jadi, Bram. Dan ibu sudah ketemu sama laki-laki nggak tahu diri itu. Untung tadi ada teman kamu si Rifat. Kalau tidak, habis itu si Denny ibu pukulin," kata wanita tua itu antusias.

"Hmmm, trus?" Bram menanggapi cerita ibunya setengah hati karena masih sibuk dengan sepatunya.

"Yaa gitu. Kata Rifat, nanti Dira akan dipanggil juga sebagai saksi korban."

"Iyaa, itu dia sudah bilang juga ke aku."

Lalu sejenak suasana hening. Bram yang sekali lagi menyadari ada keanehan di sekitarnya, mulai mengerutkan dahi.

"Ini ada apa sih? Tumben pada anteng?" tanyanya keheranan. Lalu terlihat ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status