Hidup dan tinggal di istana negara tidak serta merta membuat penghuninya merasakan nyaman. Begitu pun dengan kepala keluarga sekaligus kepala negara yang tinggal di kediaman mewah tersebut.
Pada awalnya, ia mengira bahwa kekayaan dan kemewahan mampu menciptakan rasa senang dan bahagia dengan sendirinya. Hidup sebagai manusia miskin sedari kecil membuat ia begitu ambisius untuk menjadi kaya suatu hari nanti.
Impiannya telah terwujud bahkan melebihi dari apa yang ia inginkan. Bukan hanya kekayaan, jabatan bahkan kehormatan pun ia miliki. Ia orang nomor satu di negara ini, ia disegani. Semua orang takut dan takluk di bawah perintahnya.
Dan ia pun takluk pada perintah satu orang di atas nya. Orang yang tak akan pernah bisa ia sentuh, bahkan untuk mengumpat di hadapan orang tersebut ia tak berani. Orang itulah penguasa sesungguhnya dari negara ini. Bertindak layaknya sutradara di balik layar. Memosisikan pemain sesuai dengan peran dan karakter masing-masing, termasuk dirinya.
Ia sadar betul bahwa ia adalah pion utama orang di balik layar tersebut. Sering dijadikan umpan dan kambing hitam, kerap kali membuat ia jengah. Namun, seberapa besar pun kemarahan yang dimiliki nya, ia tak akan pernah berani menantang orang di balik layar itu. Menantang orang itu sama saja dengan membuang segala kemewahan serta jabatan yang ia miliki secara cuma-cuma.
Ia masih waras untuk tak berbuat hal bodoh dan berakhir melarat dengan cara yang konyol.
Keheningan menyapa setiap dinding, mencari ucap untuk dicuri. Namun apa daya, kesunyian lebih mendominasi membuat dinding enggan untuk mendengar.
'Ting'
Kesunyian dan ketenangan yang tercipta hancur seketika bersamaan dengan ringseknya perangkat elektronik berlogo apel digigit itu. Menghantam kuat tembok ruangan menyisakan serpihan-serpihan tajam.
Ia yang tadi merenung memikirkan nasib hidup di istana megah ini, berdiri kaku. Tak ada lagi kelembutan di wajah nya, hanya gurat ketegangan saja yang tersisa.
Ia berbalik menatap nanar benda yang tadi ia lemparkan, kedinginan mulai menyapa telapak tangannya, kakinya bahkan mulai bergerak kecil tak beraturan.
Dengan segera ia berjalan menuju sofa terdekat dan duduk di sana. Pandangannya masih belum terlepas dari benda tersebut. Perlahan tangannya mengepal kuat, giginya bergemelatuk sebagai bukti fisik dari emosi yang akan meluap.
'sialan' pikirnya.
Menghelas nafas pelan, mencoba menenangkan debaran jantung yang semakin kuat. Ia meraih gagang telepon di seberang meja dan memanggil seseorang.
'Ya, Pak' ucap seorang di seberang sana.
"Caritau siapa pengirim video di hp saya sekitar 10 menit yang lalu" perintahnya.
'Baik Pak' jawab si penerima telepon.
'Tutt' sambungan telepon berakhir seketika.
Tak lama kemudian, pintu ruangan diketuk pelan.
"Masuk" ucapnya.
Orang tersebut tanpa banyak kata langsung mengambil benda elektronik yang tergeletak begitu saja di lantai.
"Saya permisi Pak" pamit orang tersebut sambil membungkuk dan berlalu dari ruangan.
Sedangkan di lain tempat...
Beberapa orang yang ada di ruangan itu tertawa keras bahkan ada yang sampai memegang perutnya dan matanya berair.
"Kalian lihat wajah ketakutannya tadi?" ucap salah seorang di antara mereka.
"Pria tua itu bahkan memegang dadanya, seperti mau jantungan saja" ucap yang lain.
"Ku rasa dia memang benar-benar ketakutan, kau dengar suaranya ketika menelpon? Aku bahkan bisa merasakan getaran suaranya ha ha" lanjut yang lain.
Dan tawa terus berlanjut hingga salah satu dari mereka berdehem keras.
"Bagaimana dengan bos?" tanya orang yang berdehem tadi.
"Informasi terakhir, bos sedang menunggu target di halte yang biasa dilalui target" jelas salah seorang.
"Hm, pantau terus jangan sampai ada kecurigaan"
"Siap"
***
Di salah satu halte yang paling sering dilalui oleh pengendara, tengah berdiri seorang gadis muda berpakaian kumuh. Badan kurus dengan muka penuh debu. Menatap lurus kedepan tanpa mengacuhkan sekitar.
Perlahan gadis itu melangkah kedepan, berbagai suara mencoba mengembalikan kesadaran si gadis terasa sia-sia. Seolah telinga nya tertimbun ber ton-ton tanah liat yang membuat ia tak mendengar apa pun.
Entah disadari atau tidak, langkah dan tatapan gadis tersebut membuat semua orang yang berada di sekitarnya menahan nafas. Mungkinkah si gadis sedang berjalan menghampiri ajal?
Suara klakson kendaraan roda empat yang melaju begitu kencang ternyata mampu mengembalikan kesadaran si gadis yang saat ini sudah berada di tengah jalan. Namun seperti tak peduli, gadis itu hanya menoleh dan menatap datar ke arah mobil yang mungkin akan menggilas tubuhnya hingga hancur berantakan.
'Cittt' suara gesekan ban dan aspal yang mengeset begitu nyaring mampu membuat ngilu orang sekitar.
Hingga akhirnya suara gesekan itu berhenti tepat sejengkal dari posisi si gadis yang masih berdiri kaku mampu membuat orang-orang menghela nafas lega.
Dengan gagahnya, seorang pemuda keluar dari balik kemudi berjalan dengan tatapan tajam menuju ke depan gadis yang hampir saja membuat ia kerepotan.
Emosi yang tadinya meluap-luap, seketika menguap entah kemana kala pemuda tersebut menatap mata teduh milik si gadis. Terlihat begitu tenang, cukup untuk membuat si pemuda terbuai sejenak. Ia mengalihkan tatapannya menatap wajah si gadis yang beberapa saat lalu dapat membuat ia memiliki satu kasus baru.
Pemuda itu, mengagumi kecantikan si gadis yang bahkan dengan kondisi muka yang sangat berantakan. Bola mata hitam pekat milik si gadis mampu membius kesadaran si pemuda.
Dengan pelan dan tanpa suara ia menyentuh pergelangan tangan si gadis, menarik lembut ke arah pintu penumpang di samping kemudi. Setelah si gadis masuk dengan aman, ia memutari mobil dan masuk ke dalam mobil bagian kemudi.
Tanpa disadari oleh si pemuda, si gadis tersenyum miring.
Masyarakat negara Inkonstria tengah dihebohkan dengan pemberitaan kasus perselingkuhan salah satu pejabat negara. Sebenarnya kasus ini bukan lah kasus yang begitu penting mengingat pemberitaan seperti itu sudah menjadi tontonan sehari-hari masyarakatnya. Namun, yang membuat kasus ini heboh seketika adalah orang yang terjerat kasus tersebut. Bayu Arman. Salah satu pejabat yang dikenal paling baik dan dermawan oleh masyarakat. Kabarnya, Bayu Arman adalah satu-satunya pejabat yang mau untuk menyuarakan suara-suara rakyat kecil setiap diadakan rapat tentang pembentukan atau pembaharuan kebijakan. Pro dan kontra bermunculan di mana-mana, entah siapa yang memulai tapi saat ini dunia media sosial penuh dengan akun-akun pendukung dan penolak kasus Bayu Arman membuat pemberitaan tentang kebijakan kepemilikan tanah tertimbun seketika. Berbagai teori konspirasi mulai bermunculan,
Aji Prakoso si tua bangka, melemparkan tubuh gadis yang baru saja ia beli ke atas ranjang dengan tergesa. Ia membuka jas dan kemeja yang melekat di badannya dan melemparnya asal, dengan nafsu menggebu ia menindih gadis yang sedari tadi diam memerhatikan gerakannya. Dengan segera ia mencium, melumat dan menghisap bibir gadis itu. Tangan kanan nya bergerilya di sisi tubuh gadis itu sedang tangan kiri menahan beban tubuh nya. "Eunghh" lenguhan pertama gadis itu membuat Aji Prakoso semakin bergairah. Dengan gemas ia meremas payudara milik gadis itu yang ternyata sudah berdiri tegak. Remasan tersebut membuat gadis itu membuka mulutnya dan dengan segera Aji Prakoso memasukan lidahnya, mengabsen setiap rongga mulut dan membelit lidah gadis itu. Merasa si gadis mulai kehabisan nafas, pria tua itu beralih menciumi rahang kemudian turun ke leher dan berakhir
Lagi-lagi masyarakat Inkonstria dibuat heboh akan berita yang tayang pagi ini dihampir semua stasiun tv. Sebuah temuan kasus baru dari seseorang yang mereka sangat tidak duga sebelumnya. Afan Kalebi. Pengusaha sukses yang memiliki citra sebagai pengusaha paling dermawan dibeberapa tahun belakangan.Pengusaha yang katanya berhasil memanfaatkan kesempatan kedua menjadi manusia yang lebih baik. Pada kehidupan di masa lalu, Afan Kalebi merupakan manusia yang tak lebih baik dari binatang rendahan sekalipun. Hidupnya hanya tentang masuk-keluar penjara.Pemerkosaan, perampokan, pembegalan, dan pembunuhan adalah kegiatan harian seorang Afan Kalebi di masa lalu. Lantas, dengan berbagai perbuatan jahat seorang Afan Kalebi di masa lalu, pertimbangan apakah yang digunakan oleh masyarakat sehingga Afan Kalebi dianggap sebagai manusia paling dermawan di masa sekarang? Kasus yang menjerat Afan Kalebi berhubungan dengan produk mainan
Negara Inkostria menyimpan terlalu banyak misteri. Terlalu banyak hal yang perlu mendapat kecurigaan. Terlalu banyak kejadian-kejadian yang sengaja direka ulang untuk dipaparkan pada khalayak ramai. Untungnya penduduk negara Inkonstria mayoritas adalah orang-orang dungu yang sangat gampang untuk dibodohi. Terlalu simpati. Terlalu apatis. Terlalu dramatis. Yang tentunya memberi keuntungan bagi oknum-oknum yang handal membuat karangan. Seperti halnya hilangnya para pemberontak yang memihak pada rakyat secara bersamaan pada waktu yang sama. Bukan hanya organisasinya yang lenyap, para anggota nya dan bahkan segala situs dan pemberitaan menyangkut para pemberontak itupun juga hilang tak bersisa. Seperti tak pernah ada dalam perjalanan sejarah. Hilangnya para pemberontak ini tentu menuai banyak kebingungan dari masyarakat. Mengapa bisa hilang dan alasan hilangnya para pemberontak ini menjadi hal yang paling sering diucapkan. Namun
Di atas balkon sebuah apartemen mewah, seorang pria bermata sipit berkulit cerah tengah berdiri dengan gagahnya. Memandang kedepan tak beralih sedetik pun. Pikirannya bercabang kemana-mana, namun ada satu hal yang paling menguasai pikirannya saat ini. Itu adalah tentang gadis gembel bermata kelam yang hampir saja ia hilangkan nyawanya.Ya, lelaki itu adalah Ferdinand.Sudah beberapa minggu berlalu setelah kejadian 'hampir tabrak' tersebut. Namun bayangan akan wajah manis itu tak pernah lepas dan jauh-jauh dari pikirannya. Entah mengapa ia sangat merindukan gadis itu, ia ingin melihat rupa itu terus dan terus bak kecanduan. Ia ingin merengkuh gadis itu kedalam pelukannya, memberinya kehangatan, mengecupi seluruh tubuh gadis itu dan menjadikan gadis itu miliknya untuk selamanya.Dadanya bergejolak kuat, ia bahkan tak bisa lagi mengontrol hatinya. Ini adalah pertama kalinya baginya, pertama kali ia menyukai seseorang, dan ia terobsesi akan hal tersebut.
Bertemu dengan Aavya sungguh membuat Ferdinand berbunga-bunga seketika, hanya saja tak pernah Ferdinand duga bahwa ia akan bertemu gadis yang ia cari-cari beberapa minggu belakangan di tempat ini. Tempat yang tidak boleh di tau oleh banyak orang. Tempat rahasia yang sengaja dihilangkan dari peta. Tempat ini sangat berbahaya untuk orang seperti Aavya yang tidak tau apa-apa.Untungnya ia lebih cepat menemukan Aavya sebelum orang lain. Ia tak bisa membayangkan bagaimana nasib Aavya bila salah bertemu orang.Ah, Ferdinand tak ingin memikirkan hal-hal yang tidak mengenakkan seperti itu. Yang terpenting saat ini adalah Aavya sudah ada di depan matanya.Ferdinand tersenyum menatap wajah manis gadis di depannya ini.Sedangkan Aavya yang ditatap seperti itu bingung harus bagaimana, lelaki bermata sipit didepannya ini sedari tadi hanya terus menatapnya tanpa mengatakan sepatah kata pun.&n
Usai mendapatkan serangan mendadak dari Ferdinand, di mana lelaki bermata sipit itu memeluk dan menciumnya di waktu yang bersamaan, Aavya mengajak lelaki itu menjauh dari lokasi awal mereka yang mulai sarat akan keramaian.Jujur saja Aavya masih merasakan tremor hingga saat ini, namun ia tak boleh berlarut-larut akan hal tersebut, Aavya harus bergerak cepat untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai wilayah Argob."Karena kita sudah pacaran, Aavya mau Ferdinand janji satu hal sama Aavya." ucap Aavya dengan tatapan menuntut pada Ferdinand."Aavya mau apa, hm?" tanya Ferdinand dengan tangan kanan merangkul bahu Aavya dan tangan kiri mengelus lembut tangan kanan gadis itu."Aavya mau, Ferdinand janji ke Aavya supaya gak ada hal yang di sembunyi-sembunyiin.""Yang lain?""Gak ada. Aavya cuma mau itu aja. Gimana?""Sesuai permintaanmu sayang." jawab Ferdinand sambil memberi kecupan manis di pelipis gadis itu."Ok
Aavya menatap wajah tampan Ferdinand dalam diam. Ya, Aavya akui bahwa Ferdinand adalah lelaki yang sangat tampan. Dengan mata sipit khas keturunan tionghoa, kulit berwarna cerah, alis hitam tebal, hidung mancung, dan bibir tebal merah alami.Untuk sejenak Aavya merasa terbuai akan ketampanan lelaki didepannya ini. Ditambah dengan fakta bahwa lelaki bermata sipit ini berstatus sebagai kekasihnya terhitung sejak kurang lebih dua puluh empat jam yang lalu, membuat Aavya semakin leluasa memandang wajah tampan itu.Sejujurnya Ferdinand adalah tipe lelaki ideal impian Aavya. Lelaki kaya, tampan, dan terlihat begitu mencintainya. Aavya tak bisa menyangkal perasaan yang dimiliki oleh Ferdinand padanya. Meski Aavya belum dan mungkin tidak akan pernah bisa membalas perasaan Ferdinand, Aavya akan berusaha untuk tidak menyakiti perasaan manis tersebut begitu jauh. Dan Aavya juga tidak akan menampik segala perhatian yang akan di berikan oleh Ferdinand, karena Aavya menghargai rasa