Share

3. Terjerat Kasus

Masyarakat negara Inkonstria tengah dihebohkan dengan pemberitaan kasus perselingkuhan salah satu pejabat negara. 

Sebenarnya kasus ini bukan lah kasus yang begitu penting mengingat pemberitaan seperti itu sudah menjadi tontonan sehari-hari masyarakatnya. Namun, yang membuat kasus ini heboh seketika adalah orang yang terjerat kasus tersebut. 

Bayu Arman. Salah satu pejabat yang dikenal paling baik dan dermawan oleh masyarakat. Kabarnya, Bayu Arman adalah satu-satunya pejabat yang mau untuk menyuarakan suara-suara rakyat kecil setiap diadakan rapat tentang pembentukan atau pembaharuan kebijakan. 

Pro dan kontra bermunculan di mana-mana, entah siapa yang memulai tapi saat ini dunia media sosial penuh dengan akun-akun pendukung dan penolak kasus Bayu Arman membuat pemberitaan tentang kebijakan kepemilikan tanah tertimbun seketika. 

Berbagai teori konspirasi mulai bermunculan, para content creator mulai banyak membahas tentang Bayu Arman. Tim pro membahas prestasi dan kebaikan Bayu Arman sedangkan tim kontra membahas hal-hal yang menjorok pada keburukan Bayu Arman. 

Viralnya pemberitaan kasus Bayu Arman ini benar-benar menenggelamkan berita tentang protes akan kebijakan mengenai kepemilikan lahan. Seolah masalah tersebut tak pernah disinggung sebelumnya. 

Sedangkan di tempat lain tepatnya di salah satu apartemen mewah yang berada di pusat kota, orang yang tengah diberitakan di mana-mana itu justru sedang duduk santai menikmati sampanye sembari menonton berita tentang kasusnya. 

"Manusia-manusia bodoh" cemoohnya melihat begitu banyak reaksi atas kasus tersebut. 

Masyarakat negara Inkonstria tergolong masyarakat yang perhatiannya sangat gampang dialihkan. Masyarakat ini memiliki karakter 'terlalu berlebihan' akan sesuatu hal. Entah itu tanggapan yang terlalu berlebih terhadap isu-isu yang belum pasti  atau simpati berlebihan terhadap suatu hal yang mungkin saja berupa sandiwara. 

Lihat saja, berita yang bahkan belum dipastikan kebenarannya ini justru telah mampu mengambil atensi seluruh masyarakat. 

Masyarakat yang terlalu gampang dibodohi, masyarakat dengan jiwa pengecut, itulah mengapa para pemberontak yang sebelumnya berkoar-koar gampang dilumpuhkan, tentunya di luar pemberontak 'kuda hitam' satu-satunya pemberontak yang licik dan tidak mudah digapai. 

Pada malam hari... 

Di suatu kota terpencil, kota yang dijuluki sebagai tempat paling angker oleh masyarakat negara Inkonstria, tengah berkumpul para pejabat dan pengusaha yang haus akan segala kepuasan duniawi. 

Kumpulnya para bajingan ini bukan karena hendak membahas kebaikan negara, namun untuk memuaskan hasrat binatang yang mereka miliki. 

Selayaknya manusia bodoh, para bajingan ini juga tidak akan pernah puas dengan apa yang mereka punya termasuk istri sebagai pasangan sah di mata agama dan hukum. Mereka lebih senang memuaskan hasrat seksual mereka dengan para jalang di klub atau dengan membeli para gadis-gadis muda yang akan dijadikan budak nafsu seksual.

Seperti saat ini, mereka sedang menunggu pembukaan acara jual beli gadis-gadis perawan yang sengaja diculik atau memang para gadis itu sendiri yang menawarkan diri. 

Acara pun dibuka dengan begitu meriah, para wanita penggoda dengan pakaian sangat kurang bahan berjalan mengelilingi panggung sambil berlenggak-lenggok dengan centilnya. Acara pembukaan kemudian di lanjut dengan munculnya para penari tiang dengan hanya mengenakan bikini saja. Pertunjukan itu tentu saja membuat burung-burung memberontak minta dibebaskan dari sangkarnya. 

Dan inilah acara yang ditunggu-tunggu oleh para bajingan ini. Acara pelelangan gadis-gadis muda yang tentunya masih perawan. 

Satu per satu para gadis memasuki panggung dengan pakaian belahan dada rendah dan rok sejengkal di bawah pinggul membuat para bajingan itu semakin kepanasan. 

Pemandu acara memulai pelelangan dari gadis yang berada di pojok kiri. Gadis dengan kulit hitam manis yang terlihat sangat eksotis. 

Acara pelelangan berlangsung heboh, masing-masing memberi tawaran harga yang cukup tinggi. Semakin menuju gadis di pojok kanan maka semakin tinggi pula harga yang ditawarkan. 

Gadis paling pojok kanan, satu-satunya gadis yang berpakaian cukup sopan di tempat itu. Belahan dada yang tidak begitu rendah dan rok di atas lutut, selain itu gadis ini pun memakai cadar membuat banyak para bangkotan gila seperti mereka penasaran. 

Gadis paling pojok kanan itu bisa dibilang primadona pada malam ini, banyak pria hidung belang yang bersiap-siap menawarkan harga tinggi agar bisa memiliki gadis tersebut, termasuk pria misterius yang sedari tadi duduk diam di sudut ruangan, terlihat samar seperti bayangan. 

Begitu masuk pada giliran gadis bercadar  tersebut, acara pelelangan seketika ricuh dimana semua para bajingan langsung mengangkat tangan tinggi-tinggi menunjukkan harga yang mereka tawarkan. 

Melihat keadaan yang tidak kondusif, para pengawal berbadan kekar turun tangan menghentikan kericuhan. Kericuhan pun akhirnya berhenti kala pemandu acara mengancam bahwa gadis bercadar itu akan dibatalkan pelelangan nya. 

Harga yang semakin tinggi bersahut-sahutan di segala penjuru ruangan. 

"Lima ratus juta"

"Lima ratus satu juta"

"Tujuh ratus lima puluh juta"

"Tujuh ratus delapan puluh juta"

"Sembilan ratus juta"

"Satu milyar"

"Satu milyar seratus juta"

"Dua milyar"

Pesaingan harga terus berlanjut,  hingga... 

"Satu triliun"

Celetukan harga tersebut sontak membuat diam para bajingan tadi. Bila milyaran mereka masih mampu, tapi ini adalah triliun. Angka yang tidak sedikit,  mereka masih waras untuk tak mengorbankan harta kekayaan mereka hanya demi satu gadis yang membuat mereka mati penasaran. 

Karna tidak ada tawaran lain yang lebih tinggi, maka gadis bercadar tersebut resmi menjadi milik pria satu triliun itu. 

Dengan langkah gagah nya pria satu triliun itu keluar dari tempat persembunyian nya menjemput sang gadis yang kini telah menjadi miliknya. 

Dia, pria itu ternyata Aji Prakoso. salah satu pengusaha sukses, pemilik kasino yang tersebar di berbagai negara. Belum ada yang bisa menafsirkan kekayaan seorang Aji Prakoso. 

Pria tua sedikit beruban itu menjemput gadis miliknya dengan menggendong layaknya karung beras. Pria itu kemudian berlalu menuju mobil miliknya yang terparkir di depan gedung. Sepanjang jalan menuju mobil, tangan pria tua itu dengan nakalnya menyusup ke dalam rok si gadis dan meremas dengan gemas bokong gadis itu.  Kulit yang bersentuhan secara langsung membuat nafsu pria tua itu semakin meningkat. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status