Seharusnya Irish membenci Galen. Karena ia hanya dijadikan lelaki ini, buat menampung buangan alias menampung spermanya saja.
Dan mulai sekarang, Irish bertekad tak terpengaruh atau terhasut semua bualan gila Galen. Biarkan saja, toh Galen juga sudah punya hidup sendiri, sudah punya istri. Harusnya Galen lebih memprioritaskan kehidupannya, bukan harus flashback. Ikhlas tak ikhlas, Irish harus menerima jika ia dan Galen memang tak ditakdirkan bersama. Semua cerita mereka, hanya menjadi kisah manis saat menjalani masa putih abu-abu yang penuh huru-hara.
Pagi ini, Irish bertekad akan mengabaikan Galen dan tidak akan mengubrisnya. Gadis itu akan menjalani hidup normal dan mulai hidup dengan tenang. Tak perlu terlalu mengurusi masa lalu yang hanya akan merugikan dirinya. Tak ada untung sama sekali.
"Kebiasaan lu ye pagi melamun, siang melamun, boker melamun, makan melamun." Irish hanya memandang Welly malas.
"T
"Aku senang bangat babe. Akhirnya, kita bisa berduaan, romantis seperti ini. Andaikan saja setiap hari seperti ini."Galen hanya menyesap wine dan memandang ke arah istirnya yang memakai gaun merah menyala, rambut pirangnya dibiarkan tergerai, dengan maskara dan dandanan smokey eye yang membuat mata biru Emery terlihat makin cerah. Bibir penuh dengan warna merah menyala, cat kuku berwarna senada, kulit putih mulus yang terawat, dan berakhir bersama dirinya. Terlihat saat Emery mengiri steak dengan hati-hati dan memasukan dalam mulutnya."Kamu sebenarnya bahagia?" Emery berhenti mengunyah dan memandang lawan bicaranya. Bahagia? Entahlah, hidup Emery jarang mengeluh dengan hal seperti itu, ia selalu enjoy dengan apapun, kecuali ia cepat merasa bosan. Ia gadis yang periang dan banyak melakukan kegiatan, dan tak bisa berdiam diri."Of course, I'm happy with you. Why you asked me like that?" Galen meggeleng. Ia bahagia bersama
Kata orang, cinta bisa datang seiring berjalannya waktu. Cinta hadir karena terbiasa, cinta hadir karena intens.Sebulan Declan medekati dirinya, dan akhirnya Irish seperti menyadari bahwa ia nyaman bersama laki-laki itu. Bagaimana Declan yang dewasa meperlakukan dirinya seperti seorang wanita yang berharga, bagaimana Declan yang dewasa bisa Irish lihat sebagai seorang laki-laki sejati. He's a true gentleman.Dan ya, Irish mempercayai lelaki itu sepenuhnya kini, dan berharap semua janji Declan dan juga semua perlakuan padannya tulus, bukan hanya sesaat. Karena, jika Declan serius maka Irish tidak akan segan untuk melangkah bersama laki-laki itu ke pelaminan. Irish tak peduli pada status laki-laki itu dulu, karena baginya adalah kenyamanan dan kebahagiaan.Sebulan berjalan bersama dan setiap kali Declan menyatakan perasaannya tapi Irish seperti berat untuk mengataknnya dan hari ini, ia ingin mendeklarasikan perasannya. Bagaimana laki-laki seperti D
Dasarnya, Irish suka bunga. Bunga apapun menurutnya selalu menarik visualnya dan juga membuat hatinya tenang. Irish tipikal terlalu wanita, ia suka ketenangan, suka musik yang lembut, suka warna yang lembut. Seperti baby pink yang soft atau baby blue.Dan Irish tak berhenti dan terkagum-kagum, Declan membawanya ke taman bunga—bukan toko bunga yang menjual bunga hidup yang bisa ditanam. Menjual bibit bunga. Irish suka bercocok tanam, menanam bunga dan menanam buah-buahan di sekitar rumahnya saat ia memiliki rumah sendiri atau menikah nanti."Jadi mau beli apa?" tanya Declan mendahului Irish. Gadis itu hanya diam, ia awalnya tak punya ekspektasi dan tiba-tiba Declan membawanya kesini, tentu kesempatan ini tak Irish sia-siakan dengan memanjakan matanya melihat berbagai macam bunga dengan berbagai warna yang Irish tak tahu persis namanya, kecuali bunga mawar yang sangat familier bagi semua orang.Tiba-tiba Irish berdiri
Entah sudah berapa batang rokok habis di tangan lelaki itu. Ia sendiri tak bisa memastikan, perasannya kalut, apalagi saat melihat mantan kekasihnya bahkan tak mau melirik sedikitpun ke arahnya membuat Galen tak tenang.Malam ini, ia duduk sendiri di teras rumahnya di samping kamar sambil ditemani asap rokok. Galen hanya memakai celana training tanpa atasan, karena ia baru selesai bercinta dengan istrinya dan Emery tertidur karena kelelahan dan Galen frustasi di sini.Bahkan bercinta bersama istri sendiri, membayangkan orang lain, Galen bersyukur karena tidak kebeblasan menyebut nama Irish dan membuat Emery murka, dan saat tahu gadis itu Irish, Emery takkan tinggal diam. Galen tahu, Emery tak suka apa yang menjadi miliknya diusik orang lain. Baiklah, tapi ia yang salah. Rasanya seperti Irish sudah move on, hanya dirinya nelangsa, tak tentu arah tak ikhlas Irish bersama orang lain, apalagi orang itu Declan. Demi kancut mini Sandy Galen tak ikhlas Irish bahagia
"Bisa kita mulai sekarang?" Irish tertawa. Bisa-bisanya laki-laki ini begitu agresif."Aduh nggak sabaran pak." Irish menutup mulutnya, menahan ketawanya."Jangan panggil bapak terus dong. Padahal sudah di ranjang, saya merasa seperti punya kekasih anak di bawah umur. Entar saya dikira pedofil." Irish tertawa. Ia langsung menubrukan tubuhnya. Ia bahagia, terlampau bahagia. Declan datang menawarkan semua kebahagiaan untuk dirinya. Bolehkah ia berharap hubungan ini berjalan selamanya?Declan langsung menangkup bibir mungil Irish dengan tangannya yang besar dan mengecupnya. Laki-laki itu juga menggigit hidung bangir mungil itu. Irish itu cantik, dan manis, tidak bosan dipandang. Alisnya yang tertata rapi, sepasang mata bulat berwarna hitam kecoklatan, bibir merah jambu yang terlihat begitu menggiurkan, walau tidak memakai pemerah bibir. Pipinya yang disebut pipi-able. Declan takkan puas jika hanya mengangumi wajah Irish sekar
Angin sepoi-sepoi menyambut mereka yang bergandengan tangan, sambil menginjak pasir putih yang halus. Dress panjang, menutup hingga mata kaki dan kain itu tertiup angin dengan rambut tergerai. Kaca mata hitam bertengger di hidungnya.Galen memeluk Emery dari belakang, sambil menggigit telinga gadis itu sedikit. Emery menyikut suaminya."Kau bilang kita mau ke Maldives. Tapi apa ini?" protes Emery. Mereka hanya pergi ke pantai yang berjarak 2 jam perjalanan."Waktu kita tidak banyak. Ada uang, aku akan kembali membawamu ke Maldives. Tabunganku belum cukup." Galen membalikan tubuhnya Emery dan menarik hidung mancung tersebut. Emery megerucutkan bibirnya, banyak sekali alasan.Keduanya tinggal di sebuah villa yang berada di atas dengan tangga penyambung dan langsung berhadapan dengan pantai. Lautnya begitu tenang, banyak pasangan yang sekedar berjalan di sini, sekedar menikmati sunset. Walau ada juga bersama keluarga bahkan ada yang sendi
Valeria sudah berjanji untuk menuntaskan masalah ini, dan Galen tersenyum puas. Saatnya si manusia tak tahu malu itu merasakan akibatnya. Kenapa dia mengambil yang bukan seharusnya?Dan hari ini Galen pergi ke kantor seperti biasa dan ia berlakon seolah tak pernah terjadi sesuatu. Laki-laki itu terus bersiul karena sebentar lagi Declan akan merasakan kehancurannya sendiri."Babe." Galen berbalik dan menatap istrinya sambil mengecup kepala wanita itu. Ia senang, sebentar lagi semuanya akan berjalan seperti yang ia inginkan. Irish akan kembali dalam pelukannya, karena setelah tahu fakta ini. Walau ia juga punya istri, tapi ia dan Irish adalah sepasang kekasih yang terjadi dari jaman sekolah hingga tujuh tahun kemudian. Tujuh tahun bukan waktu yang singkat Irish dan Galen tentu sudah mengenal sifat masing-masing. Dan dirinya adalah kandidat terkuat untuk Irish kembali.Galen memeluk istrinya dan masuk ke kantor. Tak sabar menanti drama apa yang terja
You got me sippin' on somethingI can't compare to nothingI've ever known, I'm hopingThat after this fever I'll surviveI know I'm acting a bit crazyStrung out, a little bit hazyHand over heart, I'm prayingThat I'm gonna make it out aliveThe bed's getting cold and you're not hereThe future that we hold is so unclearBut I'm not alive until you callAnd I'll bet the odds against it allSave your advice 'cause I won't hearYou might be right but I don't careThere's a million reasons why I should give you upThere's a million reasons why I should give you up.Air mata Irish tak berhenti mengalir, entah sejak kapan ia merasakan hal sial ini lagi, tapi ia benci perasaan ini. Bahkan kali ini rasanya lebih hebat.Declan pergi. Declan pergi tanpa pamit padanya,