Share

Bab 839

Author: Russel
Senyuman itu membuat hati Afkar dan Felicia terasa hangat sekaligus perih.

"Sayang, tidurnya gimana?" Afkar mengusap kepala Shafa dengan lembut, berusaha terdengar santai saat bertanya, meskipun hatinya penuh kekhawatiran.

Mendengar itu, Shafa menggeleng pelan. "Papa, Shafa mimpi buruk lagi! Aku mimpi jatuh ke dalam gua es besar, di dalamnya banyak sekali duri es. Semua duri itu nusuk ke tubuh Shafa. Sakit sekali ...."

Wajah kecilnya tampak takut saat bercerita.

Dada Afkar seperti ditimpa batu besar. Sekilas kekhawatiran dan ketegangan melintas di matanya. Sial! Ternyata benar, Shafa mulai memiliki kesadaran akan rasa sakitnya, walaupun hanya terpantul lewat mimpinya.

Waktu itu, Shafa hanya bilang dia jatuh ke dalam jurang dan merasa takut, tidak pernah bilang dia merasakan sakit. Hal ini membuat firasat buruk Afkar semakin kuat.

Jika setiap kali kambuh durasinya semakin panjang dan Shafa mulai sadar akan rasa sakitnya, apa mungkin suatu hari nanti, dia akan benar-benar tersadar penuh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aulia Lia
Oh pantas aja cumn murid luar makany cumn bisa mendapatkn ilmu² yg kotor hhhh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 840

    Beberapa hari yang lalu, Sahira kembali ke Keluarga Rajendra Kuno.Sebelumnya, dia sempat mencoba menggoda Afkar, tetapi nyaris dibunuh olehnya. Baru setelah mengungkap beberapa rahasia, dia berhasil menyelamatkan diri.Dari situ, Sahira sadar bahwa dirinya sama sekali tidak mampu mengendalikan Afkar dan tidak mungkin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang liontin naga darinya.Karena itu, dia kembali ke keluarga dan memberikan laporan yang isinya setengah benar. Kemudian, dia langsung menemui Tulang Iblis.Tulang Iblis begitu memanjakan Sahira yang setengah kekasih dan setengah muridnya. Terlebih lagi, Sahira sangat mahir dalam ilmu memikat. Di ranjang, dia bisa membuat Tulang Iblis merasakan kenikmatan yang luar biasa.Saat ini, ponsel Sahira tiba-tiba berdering. Melihat nama penelepon yang tertera, alisnya langsung berkerut."Dia meneleponku?" gumam Sahira."Siapa, Sahira?" tanya Tulang Iblis sambil duduk tegak di ranjang."Itu lho, yang pernah aku ceritain, Afkar!" timpal Sahir

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 841

    Mengingat saat dirinya mengambil inisiatif dan berniat untuk tidur dengan Afkar, tetapi malah dihina habis-habisan, Sahira menggertakkan giginya dengan penuh amarah.Tak disangka, sekarang pria itu malah berbalik arah, datang memohon padanya.'Afkar! Lihat saja, bagaimana aku akan mempermainkanmu sesuka hati!'"Sahira, kamu mau pergi ke Kota Nubes lagi?" tanya Tulang Iblis saat itu.Sahira menggeliat manja dalam pelukannya dan menyahut, "Tetua, kali ini kamu harus ikut aku. Soalnya aku nggak bisa atasi dia sendirian."Mendengar itu, mata Tulang Iblis menyipit. Dia menolak keinginan Sahira."Nggak bisa, aku nggak mungkin pergi ke Kota Nubes bersamamu. Keluargaku bisa curiga! Saat ini, cuma kita berdua yang tahu kalau Lemuel dulu melarikan diri dan bersembunyi di Kota Nubes.""Kita nggak boleh sampai dicurigai, bahkan oleh Keluarga Rajendra Kuno sekalipun," ujar Tulang Iblis dengan nada serius.Baik dia maupun Sahira, masing-masing punya ambisi besar untuk mendapatkan liontin naga. Merek

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 842

    Di luar rumah lama Keluarga Safira.Seperti saat kedatangan Kobra sebelumnya, gerbang besar dan berat itu kembali dihantam hingga terbang dan terbuka.Terlihat dua penjaga Keluarga Safira yang awalnya berjaga di depan pintu, kini telah menjadi dua mayat yang terbujur kaku.Selain itu, seseorang yang baru saja meninggalkan rumah lama itu pun dibunuh dengan cara yang mengenaskan!Ketiga mayat tersebut diletakkan begitu saja di depan gerbang rumah lama, berbaring sejajar dan penuh peringatan.Saat suara ledakan dari gerbang terdengar dan mayat-mayat itu terlihat, tiga ahli tingkat eksplisit segera keluar untuk memeriksa.Namun, begitu mereka melangkah keluar, pandangan mereka langsung bergetar! Bam! Bam! Bam!Tiga suara benturan berat terdengar. Ketiga ahli tingkat eksplisit itu langsung terpental dan muntah darah.Dada mereka remuk, jantung dan paru-paru hancur. Mereka tewas seketika oleh satu serangan!Detik berikutnya, tiga sosok muncul di depan gerbang rumah Keluarga Safira. Aura memb

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 843

    Yang harus dihadapi tetap harus dihadapi ....Dengan pikiran seperti itu, Erlin mendengus dingin. "Kalian cepat lapor polisi! Aku nggak percaya Organisasi NC masih bisa bertindak seenaknya dan berani membunuh di siang bolong begini!""Aku akan telepon Afkar sekarang juga! Bukankah dia bilang bisa menyelesaikan semua ini?"Sambil berkata begitu, Erlin pun mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi nomor Afkar.Yang lain juga buru-buru menelepon pihak berwajib, berharap pasukan bersenjata bisa segera dikirim untuk menghadapi Organisasi NC.Namun, detik berikutnya, ekspresi Erlin dan semua orang berubah drastis!"Teleponnya nggak bisa tersambung?""Jaringan hilang?""Sinyal di sini sudah diblokir!"Suara panik memenuhi ruangan. Semua orang benar-benar jatuh dalam keputusasaan. Mereka merasa seperti binatang yang tengah menunggu giliran disembelih, terjebak tanpa jalan keluar.Telepon tidak bisa digunakan. Keluar pun tidak bisa. Sepenuhnya terisolasi. Tinggal menunggu maut.Orang-oran

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 844

    Orang-orang keluarga Safira gemetar melihatnya. Melihat deretan mayat yang dipajang di depan gerbang membuat bulu kuduk mereka meremang! Organisasi NC bukanlah pihak yang bisa diajak main-main!Ketika Guntur melihat Erlin dan rombongannya keluar, wajahnya langsung menyunggingkan senyuman kejam. "Sudah keluar semua dan siap mati ya? Bagus!"Dia memang gila membunuh. Sejak markas besar Organisasi NC di Kota Yaba hancur, hatinya dipenuhi amarah yang membara. Dia ingin membantai Erlin dan seluruh keluarganya, lalu melemparkan mayat mereka ke anjing!Bagaimanapun, semua ini bermula dari ide Erlin yang menyarankan agar Harun diculik. Gara-gara wanita tua itu, markas besar mereka hancur dan dia harus menghadapi kemarahan Kelam.Meskipun hatinya penuh ketakutan, Erlin tetap mengangkat dagu dan bertanya, "Pak Guntur, apa yang sebenarnya kalian inginkan?""Kalau ada syarat yang perlu kami penuhi, silakan katakan. Kami akan berusaha memenuhinya. Mengenai peristiwa di Kota Yaba, kami juga sangat m

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 845

    "Sudah kubilang, kami akan membunuh kalian dulu, baru urus Afkar. Semua orang yang terlibat dalam masalah ini nggak bakal dilepaskan oleh Organisasi NC!" ucap Kelam dengan wajah datar, seolah-olah tak tergoyahkan sedikit pun."Kalau kalian membunuh kami sekarang, gimana kalau Afkar kabur setelah dengar kabar ini? Tapi, kalau kalian memberiku kesempatan, aku bisa panggil dia ke sini sekarang juga!""Para ketua, Afkar itu bukan orang biasa. Kami mungkin nggak bisa lolos dari kalian, tapi kalau dia ingin sembunyi dan kabur, kalian belum tentu bisa menangkapnya!"Mata Erlin penuh dengan kebencian. Dalam hatinya, dia memaki, 'Afkar, semua ini salahmu. Dasar berengsek! Kamu yang menghancurkan rencanaku!''Kalau saja Fadly sedikit kompromi, Organisasi NC nggak akan menuntutku seperti ini. Kamu malah menghancurkan markas mereka dan menyeretku serta keluarga ini ke jurang maut.''Kalaupun aku harus mati, aku akan pastikan kamu ikut bersamaku! Bukankah kamu sendiri yang bilang bisa menyelesaikan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 846

    Setelah itu, Kelam mengeluarkan telepon satelit khusus miliknya, lalu menyerahkannya kepada Orion untuk diberikan kepada Erlin agar dia bisa menghubungi Afkar.Mengenai niat tersembunyi Erlin, Kelam sebenarnya bisa melihatnya dengan sangat jelas. Namun, dia tidak terburu-buru untuk membunuh.Di sisi lain, Afkar baru saja mengantar Shafa pulang ke rumah dan kini sedang berlatih di halaman luas kediamannya, mengulang-ulang berbagai gerakan bela diri.Di tangannya adalah Pisau Naga Es yang dia ayunkan berkali-kali ke udara dengan kekuatan penuh. Setiap tebasan tampak mengandung kekuatan luar biasa, seperti hendak membelah gunung.Saat ini, Afkar sedang melatih jurus bernama Retakan Langit. Ini bukan jurus biasa, melainkan serangkaian teknik tingkat tinggi yang terdiri dari sembilan jenis tebasan.Teknik ini dipilih Afkar dari warisan ingatan leluhur yang diperoleh sebelumnya. Kini setelah memiliki senjata sehebat Pisau Naga Es dan mengikatkan jiwa pedangnya sendiri ke dalam senjata itu, d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 847

    Setiap detik yang berlalu terasa seperti siksaan bagi mereka."Ayah, menurutmu Afkar bakal datang nggak?" Viola dan Renhad sedang bersembunyi di bagian paling belakang dari kerumunan. Dengan suara pelan, Viola bertanya demikian.Renhad mengangguk pelan. "Pasti datang. Dia nggak tahu apa-apa soal kejadian di sini. Dia pasti mengira ini cuma soal pengalihan saham dari nenekmu."Viola mengangguk, tetapi raut wajahnya menunjukkan kebimbangan. "Menurutmu ... Afkar bisa melawan orang-orang itu nggak?"Mendengar pertanyaan itu, Renhad hanya bisa menghela napas panjang. "Ketua utama sampai datang langsung. Takutnya ... Afkar juga bakal tamat."Viola langsung pucat saat mendengarnya. Meskipun selama ini dia membenci Afkar, kali ini dia berharap Afkar punya kemampuan super.Waktu terasa makin lambat. Mungkin karena tak tahan menunggu, Erlin akhirnya memandang ke arah Kelam dan bertanya dengan suara berat, "Kamu Ketua Umum Organisasi NC, 'kan? Boleh tahu seberapa kuat sebenarnya kemampuanmu?"Kel

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 861

    Pada saat ini, Lyra melirik ke tangan kanannya. Di sana, terlihat jelas ada sebuah jarum yang tertancap. Tadi, dia memang terbangun karena tertusuk jarum itu.Lyra juga menyadari bahwa Aruna dan Barra yang berada di dekatnya masih terikat dan tidak sadarkan diri. Dia langsung ketakutan sampai meneteskan air mata."Bibi, Paman Barra, bangunlah! Ada orang jahat .... Huhuhu ...." Lyra berteriak sekuat tenaga sambil memanggil-manggil. Dia berharap bisa membangunkan orang dewasa untuk menolongnya.Namun, entah apa yang dilakukan oleh pria tua ceking itu pada Aruna dan Barra. Keduanya sama sekali tidak memberikan reaksi. Lyra pun mulai menangis putus asa. Dia duduk di lantai sambil berusaha mundur menjauh dan coba menghindari pria tua ceking itu."Bocah, kamu nggak bakal bisa kabur! Hehehe ...." Pria tua ceking itu tertawa jahat dengan sorot mata yang penuh ejekan dan kebengisan."Aaargh!" Tiba-tiba saat Lyra sedang merangkak mundur ketakutan, suara jeritan menyeramkan terdengar di telingany

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 860

    Setengah jam kemudian ....Di luar vila Keluarga Subroto, sebuah SUV terparkir di sana. Namun di dalam mobil itu, tidak ada satu orang pun. Saat itu juga, terlihat sekelompok orang yang dipimpin oleh Bayu berdiri mengelilingi mobil dengan ekspresi bingung dan penuh tanda tanya.Raut wajah Bayu terlihat sangat serius. Dia bertanya dengan cemas, "Apa sebenarnya ... yang terjadi di sini? Aruna dan Lyra tadi sudah hampir sampai rumah, tapi orangnya ke mana? Kenapa mereka nggak ada di dalam mobil?""Aku juga nggak tahu, Pak Bayu. Waktu aku menemukan mobil ini, di dalamnya memang sudah kosong ...," jawab salah seorang pengawal Keluarga Subroto dengan gugup.Bayu coba menelepon Aruna dan Barra beberapa kali, tetapi tidak ada seorang pun yang mengangkat telepon. Hal ini membuatnya makin panik. Tak lama kemudian, Bayu langsung menelepon Farel dan menyuruhnya segera menyelidiki hal ini. Situasi ini benar-benar terlalu aneh.Padahal mobilnya tidak jauh dari gerbang vila Keluarga Subroto, tetapi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 859

    Setelah berkata begitu, Nona Besar Keluarga Subroto itu melirik Afkar sekilas dengan kesal, lalu langsung menarik Lyra pergi. Saat berbalik badan, pipinya terlihat memerah karena malu dan jengkel.Aruna masih jelas mengingat waktu makan bersama di taman hiburan, Afkar pernah memegang tangannya erat-erat dan bahkan meminum sup adonan tepung yang sudah terkena air liurnya.Meskipun belakangan terbukti bahwa Afkar melakukan itu karena sup tersebut telah diberi racun dan dia hanya sedang menolong Aruna dengan cara itu, tetap saja perasaan malu dan canggung itu tidak bisa hilang begitu saja setiap kali Aruna melihat pria itu.Barra juga sempat melirik Afkar dengan kening mengernyit, lalu dia berkata dengan nada datar, "Sampai jumpa, Pak Afkar."Afkar menarik sudut bibirnya. Wajahnya menampilkan ekspresi tak berdaya. Saat berikutnya, matanya yang tajam memancarkan kilatan cemerlang. Segumpal energi sejati yang lembut menyebar keluar dari tubuhnya, lalu masuk ke dalam tubuh Lyra tanpa diketah

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 858

    Dua gadis kecil itu terlihat sangat bersemangat. Selain saling menyapa satu sama lain, mereka juga memberi salam kepada para orang dewasa. Namun seperti Afkar, Aruna dan Barra sama-sama hanya mengangguk ringan ketika melihat satu sama lain.Insiden waktu itu, saat Shafa tiba-tiba kambuh dan Afkar meledak marah, memang sedikit membuat hubungan mereka menjadi "canggung". Meskipun sebelumnya Aruna pernah meminta Afkar untuk pura-pura menjadi pacarnya, tetap saja di hatinya masih menyimpan sedikit ganjalan.Saat itu pula, Afkar yang awalnya hanya berniat menyapa dan pergi, tiba-tiba menatap dengan serius. Dia pun melangkah mendekat. Ternyata di atas kepala Lyra, samar-samar ada lapisan kabut hitam yang mengambang. Itu adalah pertanda nasib buruk dan malapetaka besar.Tentu saja, kabut hitam ini tidak mungkin bisa dilihat oleh orang biasa. Afkar sendiri bisa melihatnya karena dia telah mewarisi "Jurus Mata Naga", sebuah ilmu yang membuatnya ahli dalam teknik yin yang dan fengsui.Bukan hany

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 857

    Mungkin dari buku harian ini, Felicia bisa lebih memahami pria itu? Mungkin di dalam sini, ada semua jawaban yang selama ini ingin Felicia ketahui?Sambil berpikir demikian, Felicia pun menekan rasa bersalahnya karena telah membaca buku harian orang lain. Dia mulai membuka lembaran-lembaran buku harian milik ibu mertuanya.Seiring halaman demi halaman dibuka, ekspresi di wajah presdir cantik itu terus berubah. Perubahannya bahkan sangat nyata. Ada keterkejutan, kesedihan yang mendalam, kemarahan ....Entah sudah berapa lama Felicia membaca. Ketika akhirnya dia sampai pada halaman terakhir, ekspresinya langsung menegang. Tiga kata merah menyala yang terpampang, begitu menusuk mata.[ Keluarga Rajendra Kuno! ]Tiga kata itu ditulis menggunakan warna merah yang membuat hati terasa tidak tenang, seolah-olah mengandung kebencian dan niat membunuh yang sangat kuat.Sepasang mata indah Felicia mulai berkabut dan air matanya mulai menggenang. Dia memaki, "Afkar, dasar bajingan! Sebenarnya ...

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 856

    Ini adalah hari Sabtu. Pagi ini, TK mengadakan acara sekolah berupa kegiatan orang tua dan anak. Sebenarnya Shafa ingin agar Afkar dan Felicia ikut menemaninya, tetapi Felicia berkata bahwa pagi ini dia harus bertemu dengan klien di kantor.Shafa tak punya pilihan lain. Dia hanya bisa mengikuti Afkar dengan ekspresi kecewa dan bibir cemberut. Sebagai ayah, Afkar hanya bisa diam-diam tersenyum pahit. Dia mengeluh dalam hati bahwa kedekatan Shafa dengan Felicia sudah hampir menyaingi kedekatannya sendiri.Namun, yang tidak diketahui oleh Afkar dan Shafa adalah setelah pergi sebentar ke kantor pada pagi itu, Felicia justru kembali lagi ke Vila Emperor.Pada saat ini, Felicia sedang berdiri di depan kamar Afkar. Wajah cantiknya sedikit memerah. Itu membuat penampilannya terlihat sangat menawan. Sayangnya, tak ada seorang pun yang bisa menyaksikan kecantikan itu sekarang. Sosok presdir cantik yang biasanya terlihat berwibawa dan berkelas, kini terlihat seperti sedang mengendap-endap ....Fe

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 855

    Gauri mengangguk ringan, lalu langsung berjalan menuju rumah Erlin bersama orang-orang yang dibawanya.Begitu masuk, terlihat Erlin sedang duduk di halaman sambil asyik bermain dengan burung kenari di dalam sangkar. Wajahnya terlihat santai, seolah-olah menikmati hari dengan tenang.Hanya saja saat melihat menantu sulungnya datang, ekspresi wajah Erlin langsung berubah menjadi muram dan penuh kebencian. Dia bertanya dengan nada dingin, "Untuk apa kamu datang ke sini?"Gauri menatap ke arah Erlin, lalu tersenyum "ramah". Dia berbicara dengan nada seolah-olah penuh perhatian, "Bu, ayo kita pergi. Aku sudah siapkan kamar VIP untuk Ibu di Pusat Rehabilitasi Mental. Mulai sekarang, itu akan jadi tempat tinggal Ibu yang baru."Sambil berbicara, Gauri melemparkan selembar kertas ke hadapan Erlin sembari tertawa dingin. Ekspresi Erlin langsung berubah drastis saat melihat kertas itu. Sebab, itu adalah hasil diagnosis "gangguan delusi berat".Erlin sontak berseru marah, "Gauri, apa ... apa maks

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 854

    Erlin benar-benar ketakutan. Baru saat inilah dia sadar bahwa Afkar ... memang benar-benar bisa mencabut nyawanya.Berkat hubungannya dengan Harun, selama ini Erlin mengira bahwa Afkar pasti akan selalu menyisakan ruang dan tidak bertindak terlalu jauh.Namun setelah melihat jasad Renhad terbujur kaku sekarang, barulah Erlin menyadari betapa seriusnya situasi ini. Afkar memang tidak akan membunuhnya dengan tangan sendiri, tetapi dia bisa mengutus orang lain untuk menghabisinya.Terlihat jelas bahwa Erlin yang seumur hidupnya begitu berkuasa di Keluarga Safira, kini benar-benar panik dan ketakutan. Dia buru-buru memohon pada Afkar dengan suara gugup dan tergesa-gesa, seolah-olah nyawanya akan melayang kalau bicara terlalu lambat.Erlin tahu bahwa hanya dengan satu pandangan dari Afkar, Kelam pasti akan mencabut nyawanya tanpa ragu.Afkar tertawa dingin, lalu menjawab dengan nada datar, "Hehe .... Kalau begitu, uruslah semuanya."Sebenarnya, Afkar sendiri tidak punya ketertarikan apa pun

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 853

    Dengan ekspresi penuh duka dan ketakutan, Viola menatap ayahnya yang barusan masih hidup dengan baik dan kini sudah terbujur kaku. Kemudian dalam sekejap, tatapan itu berubah menjadi penuh kebencian dan dendam yang tertuju ke arah Afkar.Namun kali ini, meski mulutnya sempat terbuka, Viola menahan semua kata yang hendak diucapkannya. Sebab, dia ... takut mati.Untuk pertama kalinya, selain rasa benci mendalam yang Viola miliki terhadap Afkar, dia tiba-tiba merasa momen ini justru membuatnya jauh lebih ketakutan."Ka ... kamu bunuh Renhad! Afkar, kamu suruh orang membunuh pamanmu sendiri!" seru Erlin dengan wajah pucat ketakutan sambil menunjuk Afkar.Namun, Afkar malah menjawab dengan tenang, "Aku nggak melakukan apa-apa kok, cuma meramal dari wajahnya saja. Yang bunuh dia itu Organisasi NC. Apa hubungannya denganku? Bukan cuma dia. Nanti kalau semua orang di Keluarga Safira mati di tangan Organisasi NC, itu juga bukan salahku, 'kan?"Usai berbicara, Afkar melirik ke arah Kelam sambil

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status