Setelah putrinya sekarat, Afkar Rajendra dicampakkan istrinya dengan kejam. Dalam keadaan putus asa, Afkar berniat memeras uang dari putri keluarga kaya dengan mempertaruhkan nyawanya. Tak disangka, naga yang bersemayam dalam tubuhnya malah tiba-tiba terbangun .... Sejak saat itu, Afkar menguasai kota ini dengan bantuan naga yang berada dalam tubuhnya!
View MoreSaat itu Raditya menoleh ke arah Lukas dan Felix, lalu perlahan menggeleng. Dia menggunakan tatapan untuk memberi isyarat agar mereka berdua jangan bertindak gegabah.Lukas dan Felix sempat ragu sejenak, tetapi pada akhirnya hanya berdiri diam di tempat tanpa bergerak. Keduanya sudah bisa memahami maksud dari tatapan Raditya, yaitu lihat situasinya dulu sebelum bertindak.Kalau Arisa dan Afkar bisa saling melukai sampai kehabisan tenaga, belum terlambat bagi mereka bertiga untuk turun tangan dan menghabisi Afkar bersama-sama.Menghadapi Afkar yang menerjang ke arahnya, raut wajah Arisa langsung berubah serius. Dia mengangkat pedang panjang di tangannya, lalu mengayunkannya dan menebar bayangan pedang yang membentuk lautan cahaya. Itu bagaikan kepingan salju yang menyelimuti ruang di sekitarnya, lalu semuanya meluncur untuk menghujani Afkar tanpa celah.Tentu saja, "kepingan salju" ini bukan salju biasa, melainkan tebasan pedang yang luar biasa tajam. Masing-masing memiliki kekuatan mem
Logan yang juga berada di puncak tahap akhir tingkat pembangunan fondasi bisa-bisanya ... tewas hanya dengan satu tendangan dari Afkar? Semua orang yang ada di tempat itu langsung terkejut dan syok. Ekspresi mereka berubah drastis!Tap, tap, tap ....Seorang pria berambut panjang yang sejak tadi berdiri di sisi Logan, langsung mundur beberapa langkah dengan raut wajah penuh ketakutan. Saat berikutnya, dia pun berbalik dan berusaha melarikan diri!Namun baru saja pria itu berbalik, kilatan cahaya golok melintas di udara. Orang yang sebelumnya selalu mengikuti Logan dan ikut-ikutan menghina Afkar itu, dalam sekejap sudah terkapar tak bernyawa. Kepala dan badannya terpisah. Seorang kultivator tingkat pembangunan fondasi tahap akhir mati hanya dalam satu tebasan golok.Wuuush ....Melihat kejadian itu, semua orang di sekitar bergerak secara naluriah. Mereka serentak mundur ke belakang untuk menjaga jarak aman dari Afkar.Padahal sebelumnya saat Arisa mengusulkan agar Afkar melompat ke bawa
Ekspresi semua orang di tempat itu langsung berubah. Yang benar saja? Seorang kultivator di puncak tahap akhir tingkat pembangunan fondasi bisa bertarung melawan seseorang di tingkat pembentukan inti tahap menengah dan bahkan tidak berada di posisi tertekan?Yang lebih mengejutkan lagi, justru Arisa yang berada di tingkat pembentukan inti tahap menengah malah terdorong mundur selangkah akibat benturan tadi. Ini ... bagaimana mungkin?Afkar melirik Arisa dengan dingin. Nada bicaranya penuh ketidakpedulian dan penghinaan ketika berujar, "Levelmu baru segitu? Sebagai seorang kultivator tingkat pembentukan inti tahap menengah, kemampuanmu benar-benar payah."Sebenarnya Afkar sendiri juga cukup terkejut. Dia tidak menyangka bahwa kekuatannya ternyata bisa sedahsyat ini.Selama ini, Afkar selalu mengira dirinya yang masih berada di puncak tahap akhir tingkat pembangunan fondasi, hanya akan mampu bertarung secara setara melawan kultivator tingkat pembentukan inti tahap awal.Bagaimanapun saat
"Afkar, kamu ...." Rose yang berdiri di belakang Afkar kini tampak terkejut, ekspresinya dipenuhi kebingungan dan ketidakpercayaan saat merasakan aura mengerikan yang terpancar darinya."Menjauhlah, jaga dirimu baik-baik." Afkar tersenyum tipis, tetapi senyumannya itu dipenuhi aura mendominasi dan aura berbahaya.Sesaat kemudian, Afkar mengentakkan kakinya ke tanah dan tubuhnya melesat bagai peluru meriam!Aura dahsyat langsung mengunci target utamanya, yaitu Logan. Pria ini selalu bersikap arogan, menghinanya, bahkan ingin menghabisi nyawanya. Di hati Afkar, keinginan untuk membunuh Logan sudah mencapai puncaknya."Afkar, sialan kamu ...." Logan merasakan aura mengerikan yang terpancar dari tubuh Afkar, ekspresinya seketika dipenuhi ketidakpercayaan.Dia buru-buru bereaksi dan menusukkan tombaknya ke depan. Kekuatan penuh puncak tahap akhir tingkat pembangunan fondasi pun meledak dari tubuhnya!Afkar hanya mendengus dingin. Tatapannya yang tajam memancarkan rasa meremehkan saat menat
Makanya, Arisa menggunakan Rose untuk mengancam Afkar."Lompatlah!""Ayo lompat! Kalau Nona Arisa nggak membunuhmu, kami yang bakal turun tangan!""Lompat saja, mungkin masih ada sedikit harapan! Kamu juga bisa menyelamatkan rekanmu kalau kamu lompat!""Haha. Aku nggak nyangka ternyata si Willy ini secantik itu! Kalau kamu nggak lompat, kira-kira apa yang akan terjadi padanya setelah kamu dihabisi?"Lukas, Logan, dan yang lainnya terus menekan Afkar. Tatapan Afkar terhadap mereka pun menjadi semakin tajam dan berbahaya. Ekspresinya juga semakin diliputi amarah.Swoosh! Tiba-tiba, Rose berkelebat ke sisi Afkar dan berkata, "Jangan lompat! Kalau lompat, kamu sudah pasti mati. Kalau perlu, kita lawan saja mereka semua! Aku bisa bunuh mereka!"Putri genius dari Keluarga Samoa itu berdiri tegak dengan sepasang cincin tajam di tangan, bersiap untuk bertempur tanpa ragu.Wajah cantiknya kini dipenuhi dengan tekad dan keberanian. Dia berdiri di samping Afkar tanpa berniat mundur sedikit pun.A
Begitu Arisa melontarkan perintah itu, semua orang sontak tertegun sejenak, lalu menatap Afkar dengan berbagai ekspresi.Ekspresi Afkar berubah dingin dan sorot matanya memancarkan kemarahan yang bergejolak."Apa katamu?" Dia memelototi Arisa, suaranya dingin dan tajam."Aku suruh kamu lompat ke bawah. Bantu aku mengalihkan perhatian binatang buas itu! Selama aku bisa mendapat obat dewa itu, aku akan memberimu hadiah yang pantas," kata Arisa sambil melirik ke sekeliling dengan sombong. "Paling nggak, aku bisa pastikan kamu mendapat peringkat lima besar dalam ujian kali ini!"Begitu ucapan itu dilontarkan, sorot mata semua orang saat memandang Afkar langsung dipenuhi ejekan dan kepuasan. Mereka senang melihatnya menderita.Sementara itu, mata Lukas, Felix, dan Raditya pun berbinar-binar setelah mendengar usulan Arisa.Ya! Kalau orang lain turun untuk mengalihkan perhatian binatang itu, mereka bisa memanfaatkan kesempatan untuk merebut obat dewa. Ini ide bagus!Afkar mendengus dingin sam
"Arisa, aku akan membantumu!" seru Logan yang berdiri di samping Arisa dengan mata berkilat. Sebagai anggota inti dari Keluarga Darmadi, dia yakin bahwa sekalipun Lukas dan dua orang lainnya menyerang, mereka tidak akan berani mencelakainya secara serius. Jadi, dia berniat memanfaatkan kesempatan untuk tampil di depan Arisa."Logan, lebih baik kamu simpan tenagamu! Dengan kekuatanmu itu, paling-paling cuma bisa menggertak kucing anjing jalanan!" ejek Lukas dengan tawa dingin.Arisa pun diam-diam mencebik, jelas tidak berharap banyak dari Logan."Roar!" Tiba-tiba, raungan buas dan penuh kemarahan terdengar dari bawah kawah gunung berapi. Aura mengerikan pun langsung menguar dari bawah sana!Begitu merasakan aura itu, wajah semua di sana langsung berubah drastis."Aura yang sangat kuat! Sepertinya ada binatang buas mengerikan di bawah kawah yang sedang menjaga obat dewa itu!" seru Raditya kaget."Tentu saja! Harta karun seperti itu tentu dijaga oleh binatang buas!" sahut Arisa dengan nad
Saat melihat fenomena yang aneh itu, semua orang tahu bahwa kemungkinan besar akan ada harta karun yang segera muncul. Logan dan Cakra tentu tidak ingin melewatkannya.Namun, saat tiba di puncak gunung dan melihat Arisa serta Lukas dan yang lainnya, mereka pun mulai merasa ragu. Meskipun berada di puncak tahap akhir tingkat pembangunan fondasi, kekuatan mereka tetap belum cukup jika dibandingkan dengan para ahli tingkat pembentukan inti.Dalam situasi seperti ini, Logan langsung mengambil keputusan, yaitu bergabung dengan Arisa. Jika tidak, jangan harap mereka bisa mendapat bagian dari harta karun yang akan muncul, bahkan obat spiritual yang sudah mereka kumpulkan pun mungkin akan lenyap.Cakra segera menyadari hal itu dan mengikuti Logan, memilih untuk bergabung di pihak Arisa. Dalam sekejap, di puncak gunung itu seakan-akan terbagi menjadi dua kubu.Satu kubu dipimpin oleh Arisa. Jumlah mereka lumayan banyak, tetapi selain Arisa yang berada di tingkat pembentukan inti tahap menengah,
Semakin dekat mereka ke arah gunung tersebut, semakin banyak pula tanaman obat spiritual yang tumbuh di sepanjang jalan.Afkar, Rose, dan Arisa beberapa kali berhenti untuk memetik tanaman. Hasil yang mereka kumpulkan bisa dibilang cukup berlimpah.Sesekali, mereka bertemu dengan peserta lainnya. Yang membuat Afkar sedikit mengeluh dalam hati adalah Arisa yang biasanya terlihat anggun dan suci, ternyata juga ikut merebut hasil peserta lain tanpa ragu sedikit pun, bahkan tanpa sungkan sedikit pun!Namun, hal itu bisa dimengerti. Arisa jelas menargetkan posisi pertama, jadi dia harus memastikan dirinya unggul.Sekitar siang hari, Afkar akhirnya bisa melihat gunung besar yang mereka tuju. Gunung itu ternyata adalah gunung berapi berbentuk kerucut dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter. Semakin dekat mereka ke gunung itu, semakin terasa aura megahnya.Pada saat yang sama, kabut tebal yang menyelimuti saat mereka pertama masuk ke Lembah Obat juga semakin menipis. Kini, kabut sudah hampir
"Papa, Shafa sakit sekali! Rasanya sudah mau mati .... Shafa sudah nggak bisa sembuh lagi ya? Shafa nggak mau sesakit ini lagi, nggak mau Papa habisin uang demi Shafa lagi.""Papa bawa Shafa pulang saja ya? Shafa ingin pulang .... Shafa rindu rumah ...."Di dalam ruangan ICU, terbaring seorang anak kecil. Wajah yang awalnya imut itu kini tampak pucat pasi. Hidung dan mulutnya terus meneteskan darah, dengan bercak-bercak yang memenuhi seluruh tubuhnya!Dengan sisa kekuatannya, tangan kecil anak itu meraih tangan Afkar Rajendra. Sepasang matanya yang bundar sarat akan kerinduan yang mendalam terhadap ayahnya.Afkar menatap anak itu dengan mata yang memerah. Hatinya terasa begitu sakit bagaikan ditusuk ribuan jarum. Rasa sakit itu bahkan puluhan ribu kali lipat melebih rasa sakit pada bekas luka di bagian ginjal kirinya."Shafa anak baik, Papa pasti akan cari cara untuk nyembuhin kamu. Setelah kamu sembuh nanti, Papa akan bawa Shafa pulang dan masakkin ayam goreng untuk Shafa ya?" ucap Af...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments