Share

Pergi

"Kerjakan dengan teliti. Jangan terburu-buru."

Arum meraih kertas ujian yang disodorkan kapadanya dan mulai mengisi soal satu per satu. Di awal terasa cukup mudah, tetapi ketika memasuki nomor 20 dia kebingungan.

"Kenapa, Rum?" tanya guru yang mendampingi saat melihat dahinya berkerut. Arum juga menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena merasa gugup sejak tadi.

"Saya ndak bisa jawab, Bu," katanya dengan jujur.

"Soal yang mana?" tanya Ibu Guru sembari menatap kertas ujian.

"Ini. Sama yang ini. Tapi ini juga, Bu. Terus--" Arum menunjuk beberapa soal kemudian terus ke bawah dia bagian essai. 

"Dibaca ulang. Diingat lagi sewaktu guru menjelaskan," ucap Ibu Guru dengan sabar.

Arum berusaha fokus dengan tulisan dan angka-angka di kertas. Cukup lama dia membaca ulang ketika akhirnya satu per satu sial mulai terisi.

Ibu Guru Arum dengan senyum sekaligus iba. Siswanya yang satu ini sebenarnya cukup pandai asal sabar mengajari. Se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status