Pumpkin Diamond terlukis dalam kanvas di seluruh penjuru London. Matahari masih memancarkan sinarnya dengan cuaca berangin hal yang sangat normal. Daun-daun mulai berguguran bersamaan dengan Fashion Week yang menjadi ajang acara fashion paling bergengsi di bulan September ini.
Big Four Fashion Week dimulai dari New York, kemudian London, baru Milan, dan di akhiri di Paris. Alex wajib mendatangi fashion week di empat kota tersebut. Favorit Alex saat NYFW adalah The Row yang sangat minimalist chic dan Ralph Lauren dengan tema elegant affair yang berkumandang lagu 007. Menghadiri Fashion Week itu memang melelahkan karena harus terbang ke sana-sini. Terutama menempung 5.500 km ke New York. Tetapi, rasa jet lag pun langsung musnah setelah melihat pakaian-pakaian yang indah itu di matanya. Apalagi saat James menemaninya di salah satu fashion show tersebut.
Kembali ke London, Al
James berlari dan tetap mempertahankan bola di kakinya. Menuju dekat dengan gawang, lawan yang menjaganya tidak bisa mengambil bola dari James, lalu ia menendangnya ke dalam gawang dan goal! Timnya langsung mengerubunginya dan berhore-hore ria. Hari ini ia sedang bermain dengan teman atlet sepak bolanya yang sedang di Amerika.“Looking fit for today, Jim!” kata salah satu atlet sepak bola Amerika yang main di suatu klub sepak bola Inggris terkenal. Orang Amerika berpikir nama James terlalu konservatif, sama seperti Juan selalu memanggilnya dengan nama itu.“Nah, mate, tim-mu yang semangat, otomatis juga membuatku semangat.” Kata James lagi.“You’re good at this sport too. Apakah ada olahraga yang tidak kau kuasai gitu?” tanya orang lain lagi di tim itu.“Hm...” James berpikir keras sambil mengetik jari telunjuknya ke dagunya, dan melanjutkan “Let me know
Everything’s in Alexandra’s control. Alex telah menemukan issue terbaru. Ia iseng menemukan image natal di akun-nya padahal ia tidak mencari keyword tersebut. Merry Autumn menjadi isu yang di ganti. Merayakan fall season dengan resep ginger eggnog menghias rumah dengan daun maple dan membuat pohon seperti pohon natal dengan hiasan bola-bola oranye & merah tua, fairy lights, dan brown flannel. Fall in a touch of Christmas. Tidak lazim kan idenya ini.Kemudian saat meeting ia menceritakan hal itu dan Alex terkejut semua chief, termasuk Nina, setuju dengannya. Untungnya hanya bagian itu saja yang harus di ganti, berita-berita lain tidak ada yang dicuri oleh Rebecca hyena itu. Di bagian distribusi masih ada Oliver yang masih mau membantunya (setelah itu Alex baru mengetahui bahwa Oliver sudah ekslusif dengan Grace) Meeting dengan para chief selesai, Alex memanggil Nina sebentar untuk berbicara
Malam ini Alex baru pulang dari acara after party dari Burberry. Ia masih ingat Bella & Gigi Hadid, Kendall Jenner, Cara Delevinge mengerubunginya dan memujinya saat dikenalkan oleh Riccardo Tisci. Sungguh, energinya sangat terkuras dengan cepat ketika bulan fashion week datang. Yaampun pegel banget, udah kayak kurcaci-kurcaci kecil nempatin badan gue jadi rumahnya. Besok harus massage dan creambath deh! Batinnya berkata.Apartemen yang berbau maskulin ini sekarang menjadi tempat singgahnya. Saat James mengirimkan pin kode, Alex bertanya nomor apakah ini, dan ternyata adalah password apartemnnya. Ia masih ingat perkataan laki-laki itu saat menelponnya,“Itu pin kode flat-ku. Kau jangan melakukan ritual malammu di tempat biasa ya. Aku dengar kasus raping lagi banyak di situ. Walaupun di situ dekat dengan Scotland Yard juga, aku tak peduli. Kalau kau ingin tetap melaksanakan ritual malam-mu, di tempat
James terbangun dari tidurnya dan melihat Alexandra dengan sosok pulas dengan selimut yang menutupi ke bagian dadanya. Ia mengintip ke arah jam nakas yang baru saja menunjukkan pukul 6.30. Terlalu pagi untuk bangun di akhir pekan. James memposisikan satu tangannya ke bantal dan berbalik melihat lagi ke wajah damai kekasihnya. Dadanya menghembuskan napas yang teratur dan tenang. Ia tersenyum lagi sambil mengelus pipi Alex dengan pelan-pelan. Tengah malam tadi mereka bercinta seperti besok kiamat. Semua posisi mungkin sudah mereka coba. Alex sangat ekspresif di ranjang. Dengan jujur memberitahukan bagian mana yang ingin di sentuh. James dengan senang hati memenuhi permintaan Alex. James masih ingat sensasi saat Alex meneriakkan namanya di penghujung klimaks. Saat dirinya juga telah klimaks, James bahkan merasakan tubuhnya bergetar hebat. Alex sampai khawatir dan bertanya apakah dia tidak apa-apa. James tersenyum lemah dan menggelengkan kepalanya dengan pelan. He never felt
Great Peter Street adalah tujuan Alex hari ini. Jalanan ini seperti daerah Kuningan di Jakarta yang mempunyai banyak kediamaan duta besar. Alex memasuki gedung Kedutaan Besar Indonesia. Pagi ini, ia sudah mendapatkan notifikasi bahwa visa dan biometric residence permit-nya sudah diperbaharui lagi dan sudah bisa di ambil. Percayalah, alasannya ia masih mempertahankan kewarganegaraannya selain Ben dan Ibunya adalah ia tak bisa meninggalkan makanan padang dan tempe goreng plus sambal matah.Alex menguap sebentar sambil menutup mulutnya, menunggu gilirannya untuk dipanggil. Fuh, dia dan James dua hari lalu sudah seperti bangsawan alias bangsa hewan. Crazy in Love oleh Beyonce versi Fifty Shades of Grey adalah hal yang tepat dilakukan mereka berdua. Walaupun ujungnya James memperlakukannya sangat lembut. Ia masih ingat suara laki-laki itu berbisik rendah di telinganya, “Easy, darling. Let’s savour this
Pulang dari kantor, Alex meluncur ke flat James. Mereka menghabiskan malam itu dengan Alex memasakan sup sayur, telur dadar, perkedel kentang, dan tak lupa dimakan dengan nasi putih. Langsung mendapat stempel persetujuan dari James.Mereka menonton Criminal:UK dengan taruhan siapapun yang bisa menebak endingnya, boleh mengambil kehormatan untuk memilih film selanjutnya. Alex menang secara beruntung. Kemudian, ia menantang James untuk menonton film Disney Dumbo. James tadinya anti dan menolak untuk menonton film Disney Princess. Alex memberitahunya Dumbo bukanlah kategori Princess dan memaksa James, dan memberitahu bahwa dia tidak gentleman karena hanya tidak terima bahwa dirinya kalah.Ego James pun tersinggung, akhirnya laki-laki itu menonton Dumbo. Alex tak menyangka James menangis setelah menonton film itu dan ia tertawa terbahak-bahak melihat reaksi James. Ternyata dia memang benar-benar sentimental. Dan selama ini m
Karena jadwal padat James yang terlalu di extend di Amerika, tahun ini ia absen di St. Petersbug Open di Rusia dan Moselle Open di Perancis. Jadi ia tidak bisa bertemu kedua sahabatnya sementara sampai nanti saat China Open di Beijing.Jika sedang senggang di London, ia mengunjungi sekolah tenis waktu ia belajar dulu. Lokasinya berada di dekat kompleks Wimbeldon. Pagi ini James mendatangi para minion-minion kecil, yang akan menjadi benih-benih baru di bidang tenis di masa depan. Anak-anak melihatnya dengan gembira dan langsung menyapanya setelah James masuk ke dalam salah satu lapangan rumput. Mereka mengerebungi James seperti gula di antara semut-semut. Ya, dia sangat melegenda di sekolah ini.Berteriak dan memberinya selamat atas menang Wimbledon kemarin-marin. Setelah perlahan anak-anak itu kembali latihan, karena ditegur oleh salah satu pelatih. James hanya terkekeh dan memberi semangat untuk latihan mereka hari
Hujan gerimis turun pada siang itu. Awan-awan kelabu mulai menampakan dirinya dan menendang awan-awan cerah yang bercengkrama pada cakrawala tersebut. Alex sedang mengutak-atik di komputernya dan Mira pun akhirnya masuk ke dalam ruangan kantornya,“Any news? Apakah ada petunjuk tentang mata-mata orang dalam yang bersarang di kantor kita?” tanya Alex mendongak, hari ini ia mengenakan boyfriend shirt dipadu dengan asymmetrical sleevelss cut out shirt dan Tom Ford boots yang berpangkal sampai diatas lututnya. Sama dengan awan yang semakin gelap, begitu juga dengan pakaian dan perasaannya.“Belum. Para atasan kepala lain juga ikut menyelidiki tentu saja dengan rahasia. Yang kau curigai, Nina, malah lebih gigih untuk menangkap pelakunya Tapi ya, seluruh orang kantor sudah tau dengan masalah ini. Bagaimana dengan eksekutif atas, Lex?” Mira masih mengigit bibir dan terdapat guratan khawatir terpampang di dahinya,