Share

44. Penyesalan Tak Bertepi

Karmila tersenyum senang saat anak-anaknya diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Sebuah pelukan hangat menyambut mereka.

Tentu saja, kali inipun dia dibantu oleh Denny.

"Jagoan, sudah siap pulang?" tanya Denny pada Daffa-Daffi.

"Siap dong, Ayah!" Daffa segera menutup mulutnya ketika keceplosan bicara. Denny mendekat lalu mengacak rambut keduanya dengan lembut.

"Hahaha, tidak apa-apa, ayo masuk mobil."

Dengan riang mereka masuk ke mobil mewah milik Denny. Lelaki itu mengantar Mila dan anak-anaknya ke rumah kontrakan.

"Mas, terima kasih banyak ya selama ini udah nganterin kami, udah mau direpotin."

"Iya, sama-sama. Saya langsung pulang ya, ini ada pekerjaan mendadak," pamit Denny.

"Baik, Om. Terima kasih banyak. Kapan-kapan ketemu lagi ya, Om!" ucap Daffi. Mereka berdua melambaikan tangannya.

"Iya sayang," sahut Denny.

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status