Share

19. Teman Setia

Bab 19

*

Lonceng tanda pelajaran usai telah berbunyi. Anak-anak di kelas berhamburan keluar dan melangkah pulang. Aku sedikit tak bersemangat hari ini, karena Farah tidak datang ke sekolah. Tadi pagi saat aku ke rumahnya, ibunya bilang ia sedang sakit. Aku sempat masuk dan memeriksa keadaannya. Badannya terasa panas.

“Kamu udah minum obat belum?” tanyaku pada Farah.

Gadis itu mengangguk. Suaranya parau karena batuk dan juga pilek secara bersamaan.

Aku menarik selimut usangnya hingga ke dada, terlihat bulunya merinding tanda ia kedinginan. Aku jadi khawatir melihat kondisi Farah. Keinginan untuk menjadi dokter kembali hadir di dalam hati. Jika aku bisa menjadi dokter, mungkin saat Farah sakit aku bisa merawatnya dengan baik. Rasanya senang sekali jika bisa merawat sahabat terbaik yang menemaniku selama ini.

Aku menghela napas, mencoba untuk lebih semangat ke sekolah. Jujur saja, selain Farah, tak ada yang benar-benar dekat denganku.

“Aku sekolah dulu ya.” Aku pamit pada Farah yang terl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status